Special Halloween! (3)

Selamat malam semuanyaa~

Silahkan di play videonya ya. Selamat membaca^^

Tak ada satupun bintang di kanvas cakrawala. Tak ada dewi malam yang menemani.

Malam hari ini terasa mencekat dengan hawa dingin yang terkesan misterius.

(y/n) lupa membawa pulang buku pelajaran matematika yang mana besok harus di kumpulkan. Siang tadi ia baru di beri tugas. Dan besok harus di kumpulkan.

Bulu kuduknya meremang semenjak dirinya menginjak ubin pertama di sekolahnya. Aura sekolah itu terasa berbeda, pikirnya.

Meskipun disini menyeramkan, ia tidak boleh menyerah. Bagaimana nasib nilainya kalau begitu?

Lorong di depannya di terangi lampu dari atap. Namun, tempat itu tetap ada beberapa bagian yang diliputi bayangan hitam yang tak kunjung hilang.

Sesampainya gadis itu di kelas, ia langsung menuju ke mejanya. Mengambil bukunya lalu bergegas pulang.

Tapi sebelum itu terjadi, matanya menangkap surai kuning dengan ujung kemerahan yang sangat ia kenali. itu Rengoku? Apa yang sedang ia lakukan disini?

Kakinya mendekati sosok yang ia kenal. "Ano, Rengoku-san. Apa yang sedang kamu lakukan disini?"

Keheningan diantara mereka benar-benar membuat (y/n) tercekik. Ia mulai khawatir dengan sosok di hadapannya. Seingat gadis itu, Rengoku tidak pernah diam jika di tanya seperti ini.

kenapa dia diam?

(y/n) merasakan suatu firasat yang tidak enak. Ia buru-buru berbicara kembali. "Yasudah kalau kamu masih mau ada disini. Aku duluan ya."

Setiap langkah yang ia ambil terasa sangat berat. Seakan ada sepasang mata yang mengintai di tengah keheningan yang tercipta.

Jantungnya tidak berhenti berdetak kencang sampai dadanya sedikit sakit. Tangannya memeluk erat buku catatannya. Seakan pertanda jika ia menjatuhkannya, ia akan melihat sesuatu yang seharusnya tidak ia lihat.

"Halo (Y/n)!! Apa yang sedang kamu lakukan disini?!"

Gadis itu sedikit melompat dari tempatnya berdiri. Matanya terbuka lebar melihat seseorang di depannya. "R-rengoku?!"

"Ya! Ini aku!" Ujarnya dengan nada semangat.

"Bukannya tadi kamu masih di kelas?" (Y/n) kembali teringat sosok yang ia sapa sebelumnya.

"Kelas? Ah tidak! Aku baru saja ingin kesana! Aku duluan ya! Hari semakin larut. Berhati-hatilah (Y/n)!!"

Ia mengamati punggung Rengoku yany berjalan semakin menjauhinya. "Kalau benar ini Rengoku..."

"Lalu yang tadi itu siapa?"

•    •    •

Berkelana memutari taman adalah salah satu pilihan terbaik saat kita merasa kesulitan untuk tidur di malam hari.

Dengan hembusan angin yang lembut dan suara air yang mengalir, (y/n) kini dapat merasa sedikit tenang.

Setelah kejadian tidak terduga yang ia alami satu minggu sebelumnya, ia jadi mudah mengalami insomnia.

Kesadarannya tidak menyurut walau matanya sudah ia pejamkan.

"Suara yang indah." Tubuhnya merileks di bawah sinar rembulan yang setia menemani gadis itu.

Ia menyenderkan punggungnya di bangku taman yang ia duduki. Ia memejamkan matanya sembari mempertajam pendengarannya.

Di tengah kehangatan itu, tiba-tiba saja ia mendengar sebuah suara yang membuatnya tegang.

Srekk... srekk...

Suara itu seperti suara benda berat yang sedang di tarik.

Namun, begitu ia membuka matanya, suara tadi lenyap begitu saja. suara apa itu?

Netra (e/c)nya bergulir ke kanan dan ke kiri. Suaranya tidak terlalu dekat juga tidak terlalu jauh. Tapi suara aneh itu tetap saja mengganggu jiwa tenangnya.

Dengan segenap keberanian, ia menarik nafas panjang lalu ia kembali menutup matanya.

Srekk.... Srekkk...

Suara itu semakin mendekat. (y/n) menggigil ketakutan. Matanya terbuka mencari arah suara itu datang.

Lagi-lagi suara aneh itu menghilang saat ia membuka matanya.

sebaiknya aku pergi saja.

Gadis itu sangat takut. Langkah kaki pelannya berubah seiring berjalannya waktu. Ia menakuti sesuatu yang tidak mendasar.

Setibanya di rumah, ia segera mengganti baju luarnya menjadi piyama.

Kemudian ia membaringkan tubuhnya di atas kasurnya. "Aku takut tidur." katanya pelan.

Matanya sanggup terjaga untuk beberapa menit saja. Setelah mata itu tertutup, sayup-sayup ia mendengar suara yang lebih menyeramkan baginya.

Srettt... Srett..

Kasur di bagian pinggirannya sobek. Ada sedikit noda darah di samping sobekan itu.

Dan sekarang, suara itu tidak menghilang sama sekali.

•    •    •

Shinobu mengusap punggung temannya yang sedang ketakutan. Ia memberikan beberapa kata penenang untuk (y/n). "Tenanglah (y/n). Itukan hanya mimpi. Kamu tidak perlu ketakutan seperti itu."

"Tapi itu sangat nyata, Shinobu!" Ia menaikkan sedikit volume suaranya. (y/n) sangat takut semenjak ia mengalami hal-hal yang tidak mengenakan beberapa minggu terakhir.

Shinobu tersenyum. "Tidak apa-apa (y/n). Itu wajar di alami setiap orang tanpa terkecuali kok."

Tangan Shinobu menepuk-nepuk bahu (y/n). "Sudahlah. Lagian kamu masih punya aku kok. Aku akan melindungimu dari hantu-hantu itu."

"Nah sekarang, ayo kita ke kantin. Pasti perutmu sudah keruyukan minta makan tuh."

(y/n) memeluk Shinobu erat. "Huaaa kamu baik banget Shinobu."

"Janji jangan tinggalkan aku ya. Aku takut merasa sendiri sama di tinggalkan soalnya."

"Janji (y/n)."

"Aku takut banget."

Shinobu membawa (y/n) menuju kantin. Suasana ramai masih terasa sampai detik ini. Artinya paranoid (y/n) tidak ada hubungannya dengan kehidupan sehari-harinya. Itu hanya ilusi saja.

"Oh iya. Ya ampun."

(y/n) menoleh bingung. "Ada apa Shinobu?"

"Aku mau ke toilet dulu ya. Habis istirahat 'kan mapel pkn yang gurunya tidak suka muridnya ke toilet saat jamnya berlangsung." Shinobu menjeda sebentar kalimatnya.

"Untuk berjaga-jaga, aku akan ke toilet dulu ya. Kamu duluan aja ke kantinnya."

(y/n) memegang erat tangan Shinobu. "Tidakkk. Aku ikut saja. Aku takut sendirian Shinobu."

Shinobu terkekeh melihat (y/n) yang ketakutan. "Yasudah. Ayo."

Ada tiga bilik kamar mandi perempuan. Satu dari tiga sudah terisi.

Shinobu masuk ke bilik tengah yang mana saat itu masih kosong. Sedangkan (y/n) menunggu sambil mencuci mukanya agar ia tidak terus menerus memikirkan kejadian-kejadian buruk yang menimpanya.

Wajahnya kembali segar ia keringkan dengan beberapa tisu yang berada di samping wastafel.

Lalu (y/n) nenyenderkan tubuhnya di dinding yant berhadapan langsung dengan bilik kedua. Bilik tempat Shinobu berada.

Shinobu benar. Aku tidak seharusnya memikirkan sampai serumit ini.

Hahaha, hahh aku ini ada-ada saja. Padahal lagi tidak banyak pikiran. Tapi tetap saja selalu ada masalah yang menghampiriku. Aneh.

Ada dua perempuan seumuran (y/n) yang memasuki toilet perempuan. "Aoi, Kanao!" sapa (y/n) tersenyum manis.

"Oh (y/n)! Kamu tidak masuk ke sini?" Aoi menunjuk ke beberapa bilik di sampingnya.

(y/n) menggeleng. "Tidak deh. Aku tidak ingin buang air kecil soalnya."

Kanao ikut dalam pembicaraan mereka. "Lalu untuk apa kamu ke toilet dong?"

"Ohh itu. Aku lagi nungguin Shinobu."

Aoi dan Kanao saling pandang. "Shinobu? Siapa Shinobu?"

hah?

"Bukannya kita semua sekelas? Kenapa kalian bisa tidak tahu Shinobu? Shinobu Kochou lho. Yang mata dan rambutnya berwarna ungu." jelas (y/n) panjang.

kenapa mereka tidak ingat Shinobu?

"Benar kita sekelas." Kanao menyela Aoi. "Tapi tidak ada siswa yang bernama Shinobu Kochou."

"Mungkin kamu salah orang."

salah??

Apa—benar.

Shinobu sudah meninggal 3 tahun yang lalu.

Lalu, siapa yang menemaniku tadi? Padahal dia sudah berjanji selalu bersama denganku.




— Omake —

"Ada apa dengan (y/n) ya?"

"Entahlah. Ada yang bilang dia mati terjatuh ke jurang. Ada yang bilang dia juga tertabrak mobil. Ada juga yang bilang dia mati bunuh diri."

"Banyak banget ya rumor tentangnya."

"Shhh. Jangan terlalu lama membicarakannya."

"Kenapa?"

"Nanti dia bisa datang menghampirimu."



1142 words.
18-10-2021.

















AAAAAA SHINOBU CANS BANGET GA SIII???

oh iyaa. Kalian udah pada nonton kny yang season 2nya belum nih? Tadi pagi aku baru sempet nonton yang eps 2nya 😭😭😭

Maaf kalau ada typo ya. Ngebuatnya cepet-cepet soalnya. Mata sayanya juga agak-agak lamur trus ga diperiksa ulang juga.

Maaf kalau gaje banget. Plus aneh juga.

Mohon pengertiannya ya🙏

Maaf juga saya tidak bisa ngebales komen kalian dikarenakan sudah banyak tugas ya :")

Bye semuanya. Selamat tidur. Have a nice dream~~

Stay safe kawan-kawan😃😃

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top