Ryoumen Sukuna • flirt

Waktu saya ngebuat cerita ini, jujur aja saya cekikikan kaya apa tau🥲

Bukan lucu atau kocak ngakak gitu sih. Lebih ke... Ke kaya apa ya ngomongnya?

Pokoknya gitulah 🤣🤣

Selamat membaca :)))

Di tengah-tengah keramaian kantin yang menyesakkan, aku merasakan sebuah tepukan di bahu kananku. "Ada apa?" ucapku tanpa menoleh sedikitpun. Tepatnya sih, aku terlalu malas untuk menoleh. pasti ngomongin hal ga penting lagi nih.

Meski disini ramai, tapi kalau berbicara depan-belakang seperti ini, seharusnya terdengar sangat jelas.

Temanku, Eri menarik bahuku kebelakang. "(y/n)-chan, jangan lihat ke sampingmu ya. Tadi ada orang yang sedang menatapmu lekat-lekat soalnya." Kehati-hatian tersurat jelas pada suara yang sengaja ia pelankan sampai tak ingin ada orang lain yang mengetahuinya.

"Hmm, ya terus?" Aku menolehkan sedikit kepalaku ke belakang. "Ck, kenapa kamu ini tidak mengerti juga sih?" sergapnya, tidak suka dengan ketidakpekaanku. memangnya kenapa kalau ada orang ngeliatin aku terus seperti itu?

"Ya maap kalau aku tidak mengerti. Toh aku tidak bisa kode-kodean juga. Kode nyontek juga aku ga hafal. Apalagi kode orang kaya gini coba." Eri menatapku dengan tatapan pasrah.

Matanya tertutup lemas. "Terserah kamu. Tapi aku hanya bisa memperingatkan kamu untuk melupakan perkataan teman sekelas kita di perpustakaan tadi."

perkataan di perpustakaan?

Ingatanku terbayang ke satu jam yang lalu. Dimana pelajaran olahraga di lakukan di perpustakaan. Bukan untuk berolahraga. Tapi kami disana untuk mencari jawaban dari buku cetak mapel olahraga yang terbatas jumlahnya.

Maka dari itu, setiap satu meja panjang disana, diberikan satu buku untuk mencari jawabannya.

Hmm, lalu... Setelah itu jika sudah selesai, kami boleh tidur atau juga mengobrol ringan.

Kebetulan mejaku dekat dengan mejanya para penggosip ulung yang faktanya tidak dapat di ragukan lagi.

Aku menangkap sesuatu yang menarik minat telingaku. Mataku melirik sekilas memperhatikan gerak-gerik mereka. "Eh kalian pernah di liatin diem-diem ga?"

"Hah? Ya kita semua pernahlah. Memangnya kenapa?" Seorang gadis dengan penampilan mencolok itu segera menjawab pertanyaan temannya.

"Waktu itu aku pernah diceritain sama kakak kelasku. Katanya, kalau di liatin gitu, kalian liatin balik aja. Nanti dianya bakal ngeblush."

"Wah? Iyakah? Pengen nyoba deh." Si gadis yang tengah bermain ponselnya ikut antusias dengan percakapan teman-temannya.

ah, jadi percakapan yang itu ya. Apa aku coba saja ya?

"Hm, Eri." Panggilku pelan dengan sedikit memundurkan tubuhku. "Ya, ada apa?" Ia mengulas senyum manisnya kepadaku.

Kukulum senyumku agar ia tidak curiga dengan niatku yang sebenarnya. "Yang memperhatikanku itu laki-laki yang seperti apa?"

Bola matanya membesar. Ia terkejut dengan pertanyaanku harusan. "J-jangan ditatap balik, (y/n)!" Aku tersenyum meremehkan. "Memangnya kenapa? Toh aku masih hidup juga kok."

"Jangan. Kali ini aku serius." Ku putar kepalaku ke kanan dan ke kiri. Mencari si laki-laki yang sebelumnya memperhatikanku lekat-lekat. kira-kira, siapa orangnya ya?

"(y/n), jangan begini. Nanti—

aku ketemu!

Laki-laki berambut pink dengan tato hitam yang menghiasi wajahnya. dia ganteng.

Aku memperhatikan setiap fitur dirinya dari atas sampai bawah. Mulai dari rambut pink kusamnya, tatonya, seragam yang kancing paling atas tidak di pakai, sampai pada celana panjangnya.

ah, dia pasti anak serampangan. Aku tidak boleh mengalihkan pandanganku darinya. Meskipun aku merasa sedikit terintimidasi, aku tidak boleh mengalihkan pandanganku.

Jantungku berdegup cepat. Rasa deg-degan yang sudah lama hilang, kini muncul kembali. Menyenangkan. Tapi juga deg-degan. Bagaimana ya mengekspresikannya? Yah pokoknya kurang lebih begitulah.

Mata merahnya mengerling melihatku. Lalu, iapun menarik kedua bibirnya sampai membentuk sebuah seringai yang cukup mengerikan bagiku.

Wink!

Syut!

Kepalaku di tolehkan ke depan secara paksa oleh dua tangan Eri. "(y/n)! Sudah kubilang jangan melihat, ya jangan melihat dong! Malu kan jadinya."

h-hah? APA ITU TADI?! Mengerikan!

"Maaf." Ternyata makanan siswa didepanku sudah diberikan. Makanya Eri buru-buru memanggilku.

Ku bawa mangkok mie rebusku menuju salah satu meja yang sudah di booking oleh teman-temanku yang lain.

Kasumi melihat ke arahku. "Mukamu kok merah gitu? Kamu panas bukan? Mau ke uks?"

merah? Akukan ga sakit.

"Tidak usah, terima kasih. Lagipula aku tidak panas." Tak lama, Eripun datang. Ia duduk di sebelahku. "Semuanya makan." Teman-temanku bergantian mengucapkan kalimat itu, tak terkecuali aku.

Aku langsung menyantap makananku tanpa berpikir dua kali. Habisnya, mie kuah didepanku ini sangat menggoda sekali wamginya. Jadilah aku makan dengan sangat rakus.

"Makannya pelan-pelan (y/n)." Eri mendekat ke telingaku. "Itu... Orang yang tadi ngeliatin kamu sedang menuju ke sini." Aku menghentikan kunyakanku dan menatapnya kaget. y-yang tadi? Eh kok gitu?

"Sudah, jangan dipikirkan. Paling juga dia mau berjalan balik ke kelas." Hatiku berdegup kencang. Aku kembali makan. Namun kali ini, aku mengunyahnya dengan pelan. Tidak seperti tadi yang tergesa-gesa bak dikejar syaiton.

Dari sudut mataku, aku melihat Kasumi, Aoi, dan Kyoko yang hendak pergi meninggalkanku dengan Eri. "Kalian mau kemana?" tanyaku panik.

Ya paniklah, orang yang sebelumnya ku tatap malah dateng kesini. Terlebih lagi, temen-temen kita malah kabur.

"Istirahat kita di percepat (y/n). Kamu barengan sama Eri aja ya. Udah waktunya masuk nih. Bye~" Aoi sedikit terkekeh di akhir kalimatnya.

"Kami duluan ya (y/n)." Kyoko mendadahkan tangannya kepadaku.

Lain dengan Kasumi yang sempat membisikkanku sesuatu. "Tuh, si Sukuna katanya mau pdkt sama kamu."

"Siapa Sukuna? Eh tunggu dulu!"

"Ada deh~~"

Aku merasakan pergerakan lain dari sampingku. "Eri, kamu mau kemana? Sini aja temenin aku. Aku takut sama orang yang tadi. Mana tatonya banyak banget lagi."

"Maaf ya (y/n). Aku baru inget, aku belum bikin pr fisika. Aku duluan ya. Maaf (y/n)." Aku segera menyelesaikan makananku dengan terburu-buru. Aku sudah tidak peduli lagi dengan rasa nikmat kuah mie itu.

huaaa kok begini sih akhirnya? Aku harus cepet-cepet nih.

Tak!

Selesai dengan mie dan kuah-kuahnya, kuhentakkan sedikit sendokku ke mangkoknya. ternyata makan cepet kaya gini tuh cape banget ya.

"Misi," aku mendengar suara laki-laki yang sangat dalam dari arah sampingku. Dari suaranya saja, hatiku sudah berdebar tak karuan begini. Bagaimana saat aku melihat wajahnya nanti?

Seorang laki-laki yang sebelumnya ku tatap, kini berada di hadapanku. ya Allah, apa lagi dosaku? Kenapa aku harus bertemu dengan dia sih?

Aroma parfumnya tercium pekat. Aku tidak begitu paham masalah parfum. Tapi yang kali ini tercium sangat menggoda. kuatkanlah hambamu ini.

Aku menatapnya takut-takut. "Iya, ada apa?"

"Buru-buru banget. Mau kemana sih?" Senyum kikuk terulas di wajahku. "Mau ke kelas. Lupa ngerjain pr biologi."

padahal ga ada mapelnya.

"Boleh kenalan ga?" Ia mengulurkan tangannya. Ternyata, ia juga memiliki tato di tangannya. seramnya.

"Untuk apa ya?"

"Abisnya kamu cantik. Aku mau kenalan."

cantik katanya?! Padahal aku sering dijuluki kentang begini.

Aku menolak ajakannya sesopan mungkin. "Maaf ya—

"Kenalan aja kok." Ia sangat bersikeras dengan ajakannya berkenalan. ini orang ngotot banget deh.

Aku sadar, aku sudah tidak ada pilihan lagi. Akhirnya akupun mengulurkan tanganku untuk berjabat tangan dengan laki-laki penuh tato hitam itu.

Tap!

Tangannya begitu hangat dan kasar. "Ryomen Sukuna."

Aku tersenyum kecil. "(y/n)(l/n)."

Cup!

"Boleh minta nomor telponmu tidak?"






— Omake —

"Eh itu kasian banget (y/n)."

"Lah, emang dia di apain?"

"Itu di cium tangannya gitu."

"Ya ampun, si Sukuntul emang buaya."

"Iya, kasian perempuan polos kaya (y/n) malah jadi kena sasarannya."

"Mau bagaimana lagi? Namanya juga buaya atuh."

"Yaudah yuk, ke kelas aja."

"Iya, kita biarinin aja si Sukuna sama (y/n)."


1190 words.
— 6-12-2021.











Temen-temennya si (y/n) laknat ga si ninggalin dia bareng Sukuna?


Apa temen-temennya baik banget ya? Kan secara, mereka sekalian pdkt gitu hehe😃😭

Hiks, sedih banget minggu ini masih aja PAS. Ada yang sama juga kah? Atau udah pada selesai?

Tapi kalau udah selesai juga frustasi juga sih mikirin nilainya🥲🥲

Jangan lupa jaga kesehatan terus ya semuanya. Minum air putih sampai segar, dan tidur bagaikan sedang hibernasi hehe (canda)

Engga deng. Tidur secukupnya aja ya. Nanti kena omel orang tua.

See you next week semuanya~~

Dah sampai jumpa👋👋😃

OH IYAA

ADA YANG UDAH ADA RENCANA MAU NONTON JUJUTSU KAISEN 0 GA SEANDAINYA ADA DI INDONESIA JUGA???

Mulai nabung, jarang beli barang unyu, trus jadi gencar nyari temen buat di ajak ke bioskop. Ada ga nih?

Kalau saya sendiri kurang tertarik sih. Udah males banget kemana-mana juga🥲

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top