Gojo Satoru • Sleep
Selamat membaca :))
Seorang gadis berambut (h/l) dan berwarna hitam pekat sedang tidur di meja ruang kelas pelajaran tambahannya. Ia tertidur begitu lelap sampai ia tidak sadar kalau jam pelajaran sudah lama selesai.
Bahkan teman-temannya pun tak tega membangunkan tidur sang gadis yang terlihat sangat nyenyak.
Sang gadis sering kali tidur lewat dari jam 12 malam hanya untuk meningkatkan kemampuan berhitungnya yang sangat kurang tentunya.
Namun, takdirnya berkata lain. Mau berapa kali pun sang gadis belajar, pada akhirnya nilainya akan selalu kecil dan berakhir dengan stress yang berkepanjangan atau yang biasa disdbut dengan depresi atau depresot.
Cahaya orange sore hari menyoroti wajahnya yang terlihat biasa saja. Akan tetapi berkat cahaya itu, wajahnya terlihat sangat rupawan dari biasanya.
Jam dinding di ruang kelas tempatnya tertidur menunjukkan pukul 03.19 sore yang artinya ia sudah terlelap sekitar 19 menit lamanya.
Hampir semua temannya sudah pulang. Kecuali untuk anak OSIS ataupun anak tongkrongan yang biasa pulang jam setengah lima sore. Bukan anak berandal, namun hanya anak yang suka suasana sekolah saja.
Di sisi lain, ada seorang laki-laki muda yang berseragam mirip denganmu, kecuali untuk roknya sedang berjalan santai menyusuri lorong sekolah sambil bersiul ria.
Rambut putihnya ia biarkan terurai acak-acakan. Menambah nilai plus bagi para gadis yang menatapnya.
Netra biru oceannya tersembunyi di balik kacamata hitam bulatnya. Seakan ia memang sengaja menutupi sesuatu yang tidak sembarang orang dapat melihatnya.
Sifat jahilnya membuatnya terkenal se-antero sekolah. Mulai dari adik kelas, angkatannya, sampai kakak kelasnya juga alumninya.
Selain parasnya yang memukau, sifatnya juga ternyata sangat mendukung kesan bad boy dimata gadis-gadis satu sekolahnya.
Ia sering menebar pesona kepada para gadis, menggoda adik kelasnya yang dingin, juga menjahili teman se-angkatannya yang mudah naik darah. Namun di balik itu semua, ia menyimpan sesuatu yang hanya diketahui oleh teman dekatnya saja.
Geto Suguru namanya.
Laki-laki yang sama tampannya namun sifatnya sungguh kebalikan dari teman dekatnya itu.
"Gojo, kau mau kemana? Tadi katanya mau membantuku." Pria berambut putih hanya tertawa sambil diam-diam beranjak dari tempatnya.
"Ahaha, aku mau jalan-jalan sebentar. Lagipula aku bosan membantumu, ...JAA NEE!!" Gojo langsung kabur dari hadapan temannya dalam satu kedipan mata.
"Dasar," sedangkan orang yang di ajak bicara oleh Gojo hanya bisa menghela nafas sambil berpasrah akan sifat Gojo yang suka kabur-kaburan.
"Oh?" Retinanya melihat seseorang di balik tebalnya kacamata hitam tersebut. Hatinya bergetar tatkala menatap seorang gadis sedang tertidur nyenyak bagaikan malaikat di matanya.
Langkah kakinya lantas berputar arah. Yang awalnya kedepan, kini ia membelokkan arahnya menuju ruang kelasnya yang sebelumnya di isi untuk pelajaran tambahan matematika.
Di tatapnya buku yang menjadi bantalan sang gadis untuk tidur. "Bagaimana ia tahan dengan pelajaran memuakkan ini?"
Meskipun ia sangat pintar di semua pelajaran, jangan harap ia menyukai semua pelajaran yang di kuasainya. Malahan, ia membenci semua mata pelajaran tersebut.
Heran, masih ada saja manusia tipikal seperti itu. Mungkin ia anak khusus dengan otak cerdas namun dengan ketertarikan yang minim.
Di bukanya kacamata hitamnya agar ia bisa melihat gadisnya dengan leluasa. "Cantik," gumamnya pelan.
Pikiran isengnya tiba-tiba saja merasukinya. Bersamaan dengan itu, seringai jahil pun ikut terukir indah di mulutnya.
Para gadis di sekolahnya biasa menyebutnya dengan 'heart attack'. Karena tidak ada satupun orang yang bisa menolak pesonanya jika ia sudah mengeluarkan seringainya.
• • •
Setelah ia melakukan ide jahilnya, ia segera menepuk-nepuk bahumu agar kamu terbangun. Lagipula, tidak baik tertidur di sekolah terlalu lama. Bisa-bisa malah menginap satu malam dengan persiapan yang sangat kurang.
"(L/n), bangun." Kedua matamu perlahan terbuka menampilkan iris (e/c)mu yang sangat indah namun masih malu-malu untuk menampilkannya.
Deg!
"...ini dimana? Kenapa gelap sekali?" Kamu membenarkan kembali posisi dudukmu. "Ini masih di sekolah, tadi kamu ketiduran." Jawab Gojo.
kok gelap banget? Apa aku tertidur selama itu? kamu berusaha memegang tangannya yang masih berada di mejamu.
Kesadaranmu balik sepenuhnya setelah mengetahui kondisimu saat ini. Degup jantungmu berpompa dua kali lebih cepat sampai dadamu sedikit terasa sakit akannya.
"I-ini Gojo-san kan?" Gojo terlihat biasa saja melihatmu. Namun dalam hatinya, ia sangat ingin berteriak sambil menari-nari. Seakan seluruh bunga bermekaran di hatinya.
"Masa kamu tidak ingat suaraku?" Genggaman tangannya mengerat. Kamu celingukan menatap kanan-kiri atas dan bawahmu.
Jantungmu berdebar-debar tak karuan. s-sekarang jam berapa?! Bisa-bisa aku di marahi oka-chan ini!!
"G-gojo-san, sekara—eh?" Kamu merasakan sesuatu yang berat bertengger di hidungmu. kacamata... Hitam?
Kamu mengambilnya dan dunia pun menjadi terang kembali. Terlalu terangnya sampai kamu harus menutupi kedua matamu sesaat, agar bisa menetralkan kembali matamu yang baru saja di suguhi cahaya ilahi sore hari.
terang banget! Masih sore kan ya? Setelah kamu berhasil jam dinding di kelas, kamu menghela nafas dengan penuh syukur.
Tanpa kamu sadari, Gojo selalu memperhatikan gerak-gerikmu yang menurutnya sangat imut itu. Ingin rasanya ia memelukmu, bahkan menciummi mu karena rasa gemasnya itu. Tapi untungnya, ia tahu batasannya.
untunglah masih jam 3an. Atensimu teralihkan kepada tanganmu yang masih menggenggam tangannya.
Dengan segera kamu ingin memutusnya. Namun, Gojo selaku laki-laki yang memiliki rasa padamu pun menggenggam tanganmu lebih erat lagi.
Tangannya yang besar dan agak kasar, membungkus tangan mungilmu yang masih halus.
Sangat jarang ia bisa berduaan denganmu. Biasanya kamu selalu di lindungi teman-temanmu yang tidak di pengaruhi pesona Gojo agar kamu juga tidak masuk ke dalam pesonanya.
Banyak perempuan yang patah hati. Tapi lebih banyak lagi perempuan yang pantang menyerah untuk mendekati Gojo. Guru-guru bahkan angkat tangan untuk kasus yang satu ini.
"Gojo-san? Eh iya, kenapa Gojo-san tidak pulang? Ini sudah jam 3 lho." Kamu berusaha tenang sambil mengubah topik yang dapat membuat jantungmu berdegup kencang.
Deg! Deg!
aku sangat deg-degan. Bagaimana ini? Kamu sama sekali tidak berani menatap wajahnya yang dapat melelehkan hampir hati setiap perempuan itu.
"Aku? Aku sedang menunggu malaikat yang sedang terbangun dari tidurnya." Gojo mengganti seringainya dengan senyum maninya.
Gojo menarik kursi depanmu dan duduk manis sambil menopang wajahnya. "Itu kacamataku. Tolong pakein dong~~"
Kamu membatu melihat manik biru ocean milik Gojo. sangat indah... Kenapa ia selalu menyembunyikannya?
"Wah, kamu pasti terpesona ya?? Memang tidak ada satupun perempuan yang akan mengataiku jelek." Ujarnya dengan penuh percaya diri.
Kamu menaikkan sebelah alismu. Tanpa sadar, kamu ikut tersenyum. "Benarkah begitu? Kalau begitu, aku orang pertama yang akan mengatakannya."
"Gojo Satoru itu jelek."
Ctak!!
Kamu melepakan genggamannya paksa lalu segera membereskan barang-barangmu. Tepatnya, kamu tidak mempedulikannya. Sering kali kamu di peringatkan untuk menjauhinya karena sifat playboynya yang meresahkan itu.
"Aww! Itte. Dasar syaiton." Kamu meliriknya dengan senyuman keberhasilan yang masih terpasang di bibir ranummu.
Sekilas, kamu menatapnya yang terus menatapmu tanpa berkedip. dia bengong bukan ya? pikirmu bingung.
"Terima kasih." Kamu mengambil tasmu dan keluar dari kelas itu, yang di ikuti oleh Gojo tentunya.
Greb!
Lengan panjangnya melingkari bahumu. Kamu sempat merasa merinding karena ulahnya. Namun kamu tetap terus memasang senyuman mautmu.
Kamu mencoba melepaskannya berkali-kali. Akan tetapi, berkali-kali juga ia menyenderkan lengannya di bahu mungilmu sebagai tumpuannya.
"Kamu itu pendek sekali. Enak untuk senderan seperti ini." Kamu menatapnya kesal. dikira aku ini apaan coba? Jangan mentang-mentang pendek, aku jadi mudah untuk di jahili—meskipun sering begitu sih.
"Dan orang yang cocok menjadi pasanganmu itu, aku."
Greb!
Ia melingkarkan kedua tangannya di bahumu dengan erat sambil menghirup wangi sabun mandimu. Ia memelukmu cukup lama.
...apa aku boleh jatuh hati padanya?
Perutku terasa sangat geli. Rasanya sama seperti ketika aku menaiki roller coaster.
Kamu berusaha melepaskannya. "Jangan di lepaskan. Aku ingin seperti ini dulu untuk sesaat."
Tanganmu meremas rokmu. k-kenapa aku juga jadi ikutan baper sih?? ENGGA YA, DIA GA GANTENG. Ga ganteng, jelek, pecicilan. Aku ga boleh suka padanya.
Setelah ia melepaskan pelukannya, tiba-tiba saja ia—
Cup!
—mencium pipimu.
"GOJOOO!! DASAR KURANG AJAR!" Kamu berlari mengejarnya.
"BLEE!! TANGKAP SAJA AKU KALAU KAMU BISA!" Gojo tersenyum bahagia.
akhirnya aku bisa menjahili orang yang ku cintai. ujarnya dalam hati.
— Omake —
Dug!
"Satoru, apa yang kau lakukan barusan?"
"Ehehe, hai Yaga-san."
Tak lama, kamu datang menghampirinya dan memukulnya berkali-kali. Meskipun kamu perempuan, pukulanmu cukup kuat untuk membuatnya meringis kesakitan.
"Kau juga (L/n),"
Kamu menoleh ke pria di depan Gojo. Matamu terbuka sempurna.
"Y-yaga-sensei. K-konbawa!" Kamu membungkuk untuk memberinya hormat.
"Besok, kalian saya hukum membersihkan lapangan outdoor dan indoor setelah pulang sekolah. Jangan coba-coba lari, atau saya lipat gandakan hukuman kalian." Suara beratnya menggeda seisi koridor. Membuat bulu kudukmu berdiri semua.
"H-ha'i ssnsei"
"Yeayyy!!" Kamu memukulnya kencang.
"KENAPA SENANG SIH?!?!" Di balik wajah kesalmu, tersembunyi seulas senyuman yang berhasil Gojo buat untukmu.
— 1403 words.
09-08-2021.
Yey, akhirnya bisa up Gojo juga. Lumayan panjang ya kali ini. Tapi semoga kalian suka~
Kalian cape ga sih belakangan ini? Udah dikasih tugas gitu. Mana deket-deket lagi deadlinenya huhu T.T
Daripada bersedih, mari kita lihat wajah Gojo sadja.
AAAA YANG TERAKHIR UNYUU BANGET GA SIH😭😭
Udah sih, gitu aja. Sampai jumpa senin depan yaa. Semoga kalian sehat selalu.
Bye-bye~~
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top