Bakugo Katsuki • bantal
Hae lagi semuanya^^
Tanpa basa-basi, silahkan langsung aja bacanya ya :))
Tawa nyaring terdengar menggema di seluruh lorong. Tak luput dari indra pendengaran, suara langkah kaki juga ikut menemani aksi konyol yang aku dan teman-temanku lakukan.
Meskipun jarum pendek hampir menyentuh angka 12 malam, aku dan yang lainnya masih belum mau berhenti dari aksi kejar-kejaran ini.
Berawal dari usul Hagakure untuk menonton film guna mempererat persahabatan. Dan berakhir dengan bermain lempar bantal yang di setujui oleh Ashido.
Kami sengaja memilih sekitaran jam 11 malam untuk melakukan aksi gila ini. Dengan alasan agar tak membangunkan orang tidur.
Awalnya kami kira tidak akan seberisik ini. Makanya kami pikir akan bagus kalau dilakukan tengah malam. Tapi ternyata, saking asiknya kami bermain, kami jadi tidak ingat dengan kaum adam yang sedang terlelap di dalam mimpi masing-masing.
"Jangan kabur terus, (y/n)-chan!! Kami belum pernah memukulmu sekalipun, dan kamu sudah memukul kami berulang kali. Jangan curang!" Teriak Uraraka sambil terus mengejarku.
"Ahahaha, tangkap saja jika kamu bisa, Ochaco-chan~~" Ku akui kakiku yang gesit ini mempermudahku agar tak terkena pukulan bantal-bantal yang melayang demi untuk mengenai diriku yang lincah ini.
"EHHH?! KENAPA ADA PULUHAN DADA SEDANG BETERBANGAN DISINI?!! HUAAA, APAKAH INI MIM—
"Berisik! Teruslah bermimpi, dan tak pernah bangun lagi!!" Ku layangkan bantal di sekitarku untuk mengenai mukanya.
Sedetik kemudian, Mineta sudah terkapar tak berdaya. Rupanya ia kembali menjelajahi mimpinya yang terganggu karena suara berisik kami.
Sebelum melakukan kegiatan kejar-mengejar ini, pertama-tama aku dan yang lain sebisa mungkin mengumpulkan bantal sebanyak-banyaknya.
Kemudian, kami mengambil masing-masing satu sebagai senjata kami. Dan bantal satunya lagi untuk dilemparkan ke yang lain. Jadi, total kami membawa dua bantal di awal.
Karena sudah banyak aksi lempar-melempar, maka banyak juga bantal yang tergetak begitu saja di sepanjang lorong. Karena ini hanya untuk bersenang-senang, kami sepakat untuk tidak menggunakan quirk.
Sekali-kali kami juga butuh hiburan selayaknya anak sma biasa. Jika di paksa hidup sebagai calon pro-hero itukan tidak mungkin. Meskipun tujuan kami kesini juga untuk menjadi pro-hero sih.
Seperti belajar, ada kalanya waktu belajar itu kita habiskan dengan berselancar di dunia maya bukan? Belajar terus akan membuat otak kita meledak. Kita sebagai manusia biasa perlu istirahat juga.
"Eh, ribut-ribut apa ini?" Rambut merah Kirishima terlihat sedikit berantakan. Ia berjalan keluar dari kamarnya dengan mata yang masih ia usap kasar beberapa kali.
"Minna-san, ini sudah malam! Waktunya tid—
"Eh, maaf Iida! Aku tak melihatmu datang tadi." Sayang sekali, bahkan ketua kelas kami ikut terkena imbasnya.
"Ahahaha, Iida-kun lucu sekali wajahnya!!" Aku berhenti sejenak untuk melihat drama dari ketua kelasku ini. "(l/n)-san, sebaiknya kamu segera tidur juga! Ini sudah terlalu larut untukmu dan yang lain bermain! Besok lagi saja!" Ujarnya dengan nada seperti robot.
"Ha'i, ha'i ketua kelas. Terima kasih atas sarannya." Dan setelah itu, aku kembali berlarian.
"(l/n)-san!! Kamu dengar akukan?!! Kenala kamu tidak tidur juga?!" Tawaku menggelengar di dalam hatiku. Dan hanya keluar kekehan kecil dari mulutku.
Nafasku semakin tersengal, dan kakiku semakin sakit. Kuputuskan untuk beristirahat sejenak di dekat salah satu pintu yang kuyakini milik Midoriya.
"Hahh panas hahhh sekali disini." Aku mencoba menetralkan kembali nafasku. Tapi itu tak mudah. Berkali-kali aku menarik nafas dari mulutku, yang membuat tenggorokanku kering.
ya ampun, aku haus sekali. Tapi aku terlalu takut untuk ke kamarku. Pasti masih banyak teman-temanku yang lain disana.
Clek!
"(l/n)-san, kenapa kamu belum tidur?" Rupanya Midoriya terbangun dari tidurnya. Aku jadi merasa sangat bersalah kepadanya. "Ehehe, aku masih bermain lari-larian, Midoriya-kun. Kamu kembali tidur saja. Maaf atas ketidaknyamanannya ya."
"(l/n)-san, kamu sampai berkeringat seperti itu. Nafasmu juga tersengal. Kamu mau ku ambilkan air?" Tanyanya lembut. Ahh, dia sangat perhatian. Baik sekali~
"Mau Midoriya-kun. Terima kasih ya." Aku segera meminum segelas air putih dengan gambar All Might sebagai cover dari gelas itu. dia sangat mencintai All Might.
"Terima kasih banyak Midoriya-kun. Semoga mimpimu indah." Ia tersenyum kecil. Lalu, ia kembali memasuki kamarnya.
Tubuhku yang bersandar di tembok perlahan merosot sampai menyentuh lantai. Sembari ku isi tenagaku kembali, aku mencoba mendengarkan segala suara yang tercipta.
"AAA!! MINETA SUDAH BANGUN LAGI!" suara nyaring Hagakure memasuki gendang telingaku paksa. aduh, telingaku sakit mendengar teriakkannya.
"HAH? BENARKAH?!" Kini giliran Ashido yang merusak telingaku. Ku tutup kedua telingaku dengan satu-satunya bantal yang masih kumiliki.
"KALAU BEGITU, AYO KITA SERANG DIA LAGI!!" Jirou, perempuan yang biasa kalem saat ini sedang ikut menggila. Tapi syukurlah suaranya teredam oleh bantalku. terima kasih bantal. Kali ini aku selamat.
"AAAKK!" Mineta tumbang untuk yang kedua kalinya. Sungguh lucu. hahaha, syukurin.
Buk!
"EH!! MAAF TODOROKI-KUN! AKU TIDAK BERMAKSUD!" Uraraka terdengar panik. kira-kira apa reaksi Todoroki-kun setelah bantal itu mengenainya ya? Ah, paling dia akan balik tidur.
Hampir seluruh penghuni laki-laki disini sudah menjadi korban lemparan bantal kami. Mulai dari Tokoyami, Aoyama, Kouda, Kaminari, Shouji, Mineta, Iida, dan bahkan Todoroki pun ikut menjadi korban. Kasihan sekali mereka.
Setelah kerusuhan itu menghilang, akupun melepaskan bantal yang melindungi telingaku dari suara super teman-temanku. Ku hela nafas pelan. mereka tidak pergi mencariku bukan?
Ck, mataku berat sekali rasanya. Aku ingin tidur saja huhuhu.
"Eh, (y/n)-chan? Teman-teman, (y/n)-chan ada disini!!" Tiba-tiba saja muncul suara Asui dari sebelah kananku. Aku sedikit terlompat mendengarnya menyerukan keberadaanku kepada teman-teman yang lain.
"Tsuyu-chan kamu tega banget..." Ku gerakkan kembali kakiku yang sudah merasa baikkan menuju lorong lain.
Tak kusangka, disana sudah ada Yaoyorozu yang siap menghadangku. "Kali ini tak akan kubiarkan kamu lolos lagi, (y/n)-chan!"
"Baiklah jika itu yang kamu mau, Momo-chan." Saat aku semakin dekat, aku segera melemparkan bantalku ke arah Yaoyorozu. Tapi dengan cepat, Yaoyorozu menghindari seranganku.
Tanpa kuduga, ada seseorang dibalik punggung Yaoyorozu. Aku tak memperhatikan hal sekecil itu sebelumnya. Yang kuperhatikan hanya wajah Yaoyorozu saja.
Manik (e/c)ku melebar ketika aku berhasil mengetahui siapa orang itu. Si rambut landak yang kerjaannya meneriakki dan memarahi orang lain.
Siapa lagi kalau bukan Bakugo Katsuki, pacar dari (l/n)(y/n)?
Buk!
Suara langkah kaki yang sebelumnya terdegar menggebu-gebu mengejarku, saat ini menjadi hilang total. Atmosfer disekitarku menjadi tak enak.
Yaoyorozu beruntung karena ia kini berada di belakangku yang sepertinya sudah ada teman-temanku yang lain, siap untuk melempariku.
"K-katsuki-kun, maafkan aku—
"DIAM!!!" Ditariknya tanganku melewati teman-temanku yang lain. "APA LIAT-LIAT?! SANA TIDUR!!! BERISIK SAJA! LAIN KALI JANGAN PERNAH MENGGANGGU ORANG TIDUR LAGI, DASAR PENGGANGGU ORANG TIDUR!!!"
Teman-temanku langsung bubar, dan segera mengumpulkan bantal mereka sebelum tidur ke kamar masing-masing. Mengakhiri permainan menguras tawa ini.
"Ck, kamu membuatku khawatir saja. Beruntung aku bisa bertemu denganmu tadi." Bakugou berbalik menatapku. Matanya berlikat khawatir. Tak lagi ada perasaan marah di dalamnya.
Aku diam menatapnya. Mukanya begitu tampan sampai aku tidak bisa berkata apa-apa. Wajahku memanas seiring berjalannya waktu.
Deg!
Ia menutup matanya sebentar. Lalu, ia mendekatiku yang masih mematung.
"(y/n), lebih baik kamu tidur. Sudah malam." Mula-mula, ia meletakkan tangan kanannya di atas kepalaku. Kemudian, ia mengelus rambutku lembut.
Jantungku berdebar-debar kencang. Sekencang sehabis aku berlarian seperti tadi.
Greb!
Di rengkuhnya tubuhku perlahan. Kehangatan tubuhnya dapat kurasakan dengan sangat jelas ketika kulitnya bersentuhan denganku.
"K-katsuki-kun?"
— Omake —
"Tutup matamu, dan tidurlah." Ia mengatakan hal itu semudah membalik telapak tangan. PADAHAL INI SANGAT SULIT!!
Sehabis ia memelukku, ia membawaku ke kamarnya. Sebagai hukuman karena aku telah membuatnya khawatir, aku di jadikan guling hidupnya khusus untuk malam ini.
Jantungku berdebar-debar berada di dalam rengkuhannya. Nafas hangat yang menerpa leherku, menambah kegugupanku yang semakin menjadi-jadi.
"Itu sulit, Katsuki-kun." ujarku pelan.
Lengan berotot yang melingkari perutku, ia eratkan. Menghilangkan jarak antara kami. "(y/n), tatap aku."
Ku dongakkan kepalaku takut-takut. Netra (e/c)ku bertabrakkan dengan netra merah terangnya.
Cup!
"Mimpi indah,"
Dengan seenak jidatnya, ia langsung meninggalkanku yang belum mengantuk ini. Nafasnya terdengar lebih pelan, menandakan ia sudah benar-benar terlelap.
Wajahku memerah akan perlakuannya yang kelewat manis. Senyum di bibir tak bisa ku elakkan. Mataku terpejam. Kesadaranku pun mulai menghilang.
rasanya nyaman sekali disini. ku tak ingin melupakan momen pertama kalinya ia mengecup lembut keningku. Aku sangat bahagia.
— 1349 words.
25-12-2021.
Saya doki-doki nulis ini😭😭
Semoga kalian merasakan apa yang saya rasakan ya🥲
Saya mau ngasih tau kalau tahun depan saya bakal hiatus lagi🥲🥲🥲
Maaf semuanya😭😭😭😭😭😭
Saya udah kelas 12 juga soalnya. Mau belajar buat ulangan akhir dan kawan-kawannya.
Kalau saya sudah ada ide ngebuat cerita sama mood lanjutin cerita ini, saya bakal up secepatnya kok😉
Tapi saya ga janji juga ya. Takutnya malah terkesan bohong lagi😞😞
Ga apa-apalah. Masih banyak karya diluar sana yang lebih bagus dari punya saya. Masih muda-muda semua lagi pembuatnya😭
Saya undur diri sejenak ya. Terima kasih sudah membaca, memvote dan mengkomen cerita ini.
Maaf kalau cerita saya aneh, tidak dapet feelnya atau bahkan tidak berkesan sama sekali.
Saya bakal banyak belajar lagi kok. Sekali lagi terima kasih ya😃😃
Oh iya, saya ada stok cerita one book gitu sih. Dari tokyo revengers. Charanya Shinichiro Sano, kakaknya Mikey.
Udah tamat kok. Tinggal saya up saja☺️
Bye semuanya~ jaga kesehatan terus ya😘
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top