8
Setibanya di kantin.
Mereka berempat ada di meja yang sama plus Bintang yang baru saja tiba setelah mengambil bakso pesanannya.
"Lah lo bawa 1 mangkuk bakso doang ? Punya kita mana woi ?" Tanya Kevin pada Bintang
"Emang tadi lo titip ? Enggak kan ? Sono jalan sendiri." Ucap Bintang, kemudian duduk disamping Nia
"Neng Nia mau makan bakso juga ? Biar abang pesenin." Ucap Bintang pada Nia
Pletak
"Boleh deh." Jawab Nia
"Heh ogeb. Giliran sama cewek ae lo nawarin. Durhaka sama temen sendiri lo ntar." Ucap Kevin
Namun Bintang tetap meninggalkan Kevin yang menyumpah serapahinya.
"Tinggal pesen ae ribet." Ucap Angkasa kemudian berdiri
"Gw titip gado gado Ang. Sama es teh." Teriak Kevin
"Gak nerima pesanan. Jalan sendiri." Ucap Angkasa sambil jalan menjauhi meja
"Eh eh Ang, ikuttt." Rengek Jihan sambil berdiri mengikuti Angkasa
Angkasa terus berjalan tanpa menghiraukan keberadaan Jihan.
"Ang, mau pesen apa ?" Tanya Jihan
"Gado gado." Jawab Angkasa
"Oh sama deh gw juga. Buk, gado gado nya 3 ya." Ucap Jihan
Angkasa mengernyit
"3 ?" Tanya Angkasa
"Lo, gw sama Kevin." Jawab Jihan enteng
Angkasa mengerlingkan mata jengah
"Dia bisa jalan sendiri." Ucap Angkasa
"Kasian."
"Minumnya apa nak ?" Tanya ibuk penjual gado gado
"Es teh nya 2. Angkasa minum apa ?"
"Air mineral."
"Oh es tehnya 2 ya buk. Sama 1 botol air mineral aja. Berapa semuanya ?" Tanya Jihan
"24.000 nak."
Sebelum Jihan mengambil uang disaku seragamnya, Angkasa lebih dulu menyerahkan selembar uang 50 ribu pada ibu kantin.
"Kembaliannya ambil aja buk." Ucap Angkasa kemudian mengambil nampan yang diberika ibu kantin tersebut
"Loh nak, tapi kembaliannya banyak."
"Gapapa buk, pakai aja buat belanja di pasar." Ucap Angkasa kemudian berlalu meninggalkan Jihan dan Ibu kantin
Jihan memandang kepergian Angkasa dengan takjub.
"Sudah tampan, pintar, baik hati lagi. Calon mantu idaman emang mas Angkasa." Ucap ibu kantin tersebut
"Calon suami saya tuh buk. Doain kita jodoh ya buk." Ucap Jihan kemudian berlalu menyusul langkah Angkasa
Mereka berdua tiba di meja semula, dengan Bintang dan Nia yang sudah lebih dulu makan. Sedangkan Kevin diam saja dengan tampang muka menyedihkan.
"Muka lo gak usah melas gitu deh pin. Makin gak enak diliat tauk." Ucap Jihan pada Kevin
"Muka ganteng gini dibilang gaenak diliat. Belum kena pesona gw ya gini." Ucap Kevin percaya diri
"Ssstt dah nih makan, udah gw beliin." Ucap Jihan
"Gw yang bayar." Ucap Angkasa
"Ehh iya ralat, udah gw pesenin tapi Angkasa yang bayarin ehehh." Ucap Jihan sambil ketawa
Tuk
Kevin menyentil kening Jihan keras
"Awww sakit wahai budak upin dan ipin ! Awas lo !" Ucap Jihan meringis sambil menggosok gosok keningnya
"Ngomong mulu. Cepet makan." Ucap Angkasa
"Iya tau iya yang lagi cemburu." Ucap Bintang yang sedari tadi hanya diam melihat tingkah laku teman teman dihadapannya
"Siapa yang cemburu ?" Tanya Jihan
"Pujaan hati lo lah. Masa gw ?" Ucap Bintang
"Eh Angkasa cemburu ? Ya ampun Ang, gw sama kepin ga selingkuh di belakang lo kok. Please deh percaya sama dedek Jihan yang cantik bahenol ini." Ucap Jihan dramatis sambil memegang lengan atas Angkasa
"Ga usah pegang pegang juga Ji. Lagian ngapain gw cemburu. Mau lo pacaran sama Kevin terserah lo, gw ga peduli." Ucap Angkasa sambil berusaha melepas tangan Jihan dari lengannya
"Ishh tapi mukanya cemberut gitu. Apa namanya kalo bukan cemburu ?" Ucap Jihan menatap Angkasa
"Ji. Mending lo diem, makan. Capek gw dengerin lo ngomong mulu. " Ucap Angkasa
"Tap-"
"Kalo mau ngomong lagi mending lo pindah meja." Ucap Angkasa
"Iya deh gw diem." Ucap Jihan kemudian mulai makan gado gado nya.
Mereka pun mulai makan dengan tenang.
"Sayurnya gak dimakan Ji ?" Tanya Kevin
"Ga suka. Tadi lupa bilang." Ucap Jihan memisahkan sayur dipiringnya
"Ohh ga bisa makan sayur ?" Ucap kevin
Jihan mengangguk mengiyakan
"Makan" ucap Angkasa
"Apa ?" Tanya Jihan
"Sayurnya"
"Ga suka Ang."
"Makan." Perintah Angkasa
"Ga bisa makan sayur Ang." Ucap Jihan lagi
"Makan Ji!" Perintah Angkasa tak bisa ditolak
Akhirnya Jihan makan sedikit sayurnya dengan ragu
"Yang banyak. Sayur baik buat tubuh. Pantesan lo gak pinter, orang gak pernah makan sayur." Ucap Angkasa
"Hah ? Jadi harus makan sayur ya Ang, biar pinter kayak lo ?" Tanya Jihan serius
Bintang dan Nia hanya menggelengkan kepalanya gemas dengan Jihan.
Sedangkan Angkasa dan Kevin menghela napas dengan kesal.
"Iya." Jawab Angkasa
"Tapi ga enak." Ucap Jihan
"Dipaksain."
Jihan diam menatap sayur dipiringnya
"Ga usah diliatin mulu. Cepet makan." Ucap Angkasa
"Iya iya."
Akhirnya Jihan pun mulai makan sayurnya lagi
"Telen, jangan dikeluarin." Ucap Angkasa yang melihat Jihan akan mengambil tisu di atas meja
Jihan susah payah menelan sayurnya. Kemudian cepat cepat mengambil es tehnya.
"Gak enakk huaaa. Gak mau makan sayur lagi." Ucap Jihan
"Ahahahaha kayak anak kecil aja lo Ji." Ucap Kevin sambil tertawa
"Lebay lo." Ucap Angkasa
"Ihh Ang seriusan gak enak. Ga mau makan lagi." Ucap Jihan
Jihan cemberut sedangkan Angkasa tersenyum samar. Tak ada yang bisa melihat senyumnya.
"Jihaannnn !!! Ada titipan nih, coklat sama bunga dari adik kelas." Ucap Liodra teman sekelasnya
"Ehh siapa ?" Tanya Jihan sambil menerima bunga dan coklat yang dibawa Liodra
"Lupa gw, kayaknya Sehan. Dah gw balik duluan." Ucap Liodra
"Widihhh dari fans berat nih kayaknya." Ucap Nia
"Sehan yang mana sih Ni?"
"Kayaknya anak ekskul Teater deh. Yang waktu itu minta id line lo tapi ga lo kasih." Ucap Nia setelah menimang nimang siapa adik kelas yang bernama Sehan
"Ohh itu. Lagian dulu dia mintanya berasa kayak lagi nagih hutang. Kan gw takut."
"Banyak yg suka sama lo, mending lo gak usah ngejar gw lagi. Jadi lo ga jomblo, dan gw gak ke ganggu lagi dengan kehadiran lo." Ucap Angkasa kemudian beranjak meninggalkan meja kantin.
"Idup gw bisa nya gangguin Angkasa mulu emang." Ucap Jihan menghela napas gusar
"Jangan nyerah. Katanya cinta. Cinta kan harus diperjuangkan." Ucap Kevin
🌻
Stay safe ya kaliann 🖤
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top