25

"Makasi ya budak, udah anterin tuan putri pulang sampai rumah dengan selamat." Ucap Jihan yg baru turun dari motor Kevin

"Mana ada tuan puteri kayak lo ? Yang bener tuh pelayan putri, nah baru mirip." Ucap Kevin sambil mengambil helm yang ada di tangan Jihan

"Helllooooo kalo gw kayak pelayan, terus lo kayak apa ? Isinya tempat sampah yg biasanya pelayan buang ha ?"

"Lo ngatain gw sampahnya dong berarti ?" Tanya Kevin

"Yupp pintar sekali. Baru kali ini gw tau sampah itu pinter." Ucap Jihan sambil menepuk nepuk helm yang digunakan oleh Kevin

"Kurang ajar lo sama kembaran Manu Rios." Ucap Kevin sok ganteng

"Manu Rios gundulmu ! Se telapak kakinya aja lo ga ada apa apanya."

"Tau deh tau gw, emang Angkasa doang yang ganteng. Padahal nih ya Ji, pas gw  ngaca di kamar. Muka gw ganteng juga, ga beda jauh sama Angkasa. Emangnya lo gak pernah sekalipun belok ke gw gitu ?" Tanya Kevin

"Ya terus, lo berharapnya gitu ?"

"Ya kan gw cuma nanya. Kali aja lo capek ngejar Angkasa, terus ga sadar kalo lo belok suka sama gw." Ucap Kevin pd

"Denger ya budak upin ipin yang gak pernah di gaji ! Gw cuma sukanya sama Angkasa. Sampai kapanpun akan tetap begitu. Lagi pula sekarang Angkasa kayaknya udah mulai suka sama gw deh." Ucap Jihan sambil tersenyum membayangkan wajah Angkasa

"Iyadeh iya, percaya gw mah kalo lo setia sama Angkasa. Oiya, kalian pacaran ?" Tanya Kevin

"Gw sama Angkasa ?" Tanya Jihan balik

"Ya iya. Masa lo sama gw ? Sok atuh kalo mau. Tapi kayaknya kalo lo sama gw yang ada ntar gw mati duluan gegara Angkasa gak terima lo pacaran sama gw." Ucap Kevin

"Sebelum lo mati dihajar Angkasa, gw gak mau pacaran sama lo. Ya kali gw pacaran sama budak ? Sorry morry chimorry, bukan selera gw. Aazeeeekkk." Ucap Jihan

"Ohh gitu ? Gw sakit hati neh. Gw yang banyak di kejar kejar cewek sekolah sebelah, eh malah bukan seleranya kata ini tuyul. Parah lu sih, udah katarak." Ucap Kevin

"Kann kepedean idihhh, udah sono lo pulang. Makase udah nganterin. Ntar kalo lo kelamaan disini, terus Angkasa tau bisa abis lo." Ucap Jihan

"Anjayy, gw diusir. Yaudah sono lo masuk, gw mau balik." Ucap Kevin

"Tiati ngomong anjay ntar masuk penjara ahahahaha."

"Lucu banget tuh ntar, pas dalem penjara ditanyain sama napi yang lain. Lo masuk penjara gegara apaan ? Terus gw jawab ngomong anjay gak sengaja. Menstrim sekali ye gak ?"

"Kebanyakan halu lo budak."

"Ini namanya imajinasi bermain tuyul."

"Sono balik, udah kayak apaan kita berdiri di depan pager daritadi." Ucap Jihan

"Ya kayak cowok yang nganterin ceweknya pulang lah. " jawab Kevin

"Wadidauuuu romantis sekali ya budak seperti anda." Ucap Jihan

"Iyelah. Dah ya bye Ji." Pamit Kevin

"Yokk tiati." Ucap Jihan

***

Setibanya di kamar.

Ada pesan masuk dari Angkasa di hp Jihan.

"Mampus, lupa ngabarin." Gumam Jihan

Detik selanjutnya, Jihan langsung menelpon Angkasa.

"Halo Ang, gw udah sampe rumah."

"Lama. Habis darimana lo sama Kevin?" Tanya Angkasa diseberang

"Ga dari mana mana. Gw langsung dianterin pulang."

"Perjalanan sekolah ke rumah lo cuma 15 menit, sedangkan ini sampe 25 menit." Ucap Angkasa

"Tadi masih ngobrol di luar."

"Ngobrol apa ?"

"Banyak." Jawab Jihan sambil gigitin kuku

"Ya apa Jihan ?"

"Ya banyak Angkasa."

"Kasih tau gw." Perintah Angkasa

"Ya kali gw mau copas semua percakapan gw sama budak. Mana gw inget."

"Intinya aja Jihan." Paksa Angkasa

"Tau ah, gw lupa. Kenapa sii ?"

"Jangan sering ladenin dia."

"Kenapa ?"

"Gw gak suka." Ucap Angkasa

"Ya kenapa ?"

"Gw gak suka."

"Kasih alasannya dong Ang."

"Gw gak suka lo lebih nyaman sama Kevin." Ucap Angkasa tegas

Jihan terpaku, ia mengulang kembali ucapan Angkasa.

"Angkasa cemburu sama Kevin ?" Tanya Jihan memastikan

"Begonya, Iya gw cemburu."

Jihan membelalakkan matanya, tak menyangka.

"Cepet mandi, makan terus tidur." Ucap Angkasa

"Ang." Panggil Jihan

"Hm ?"

"Sebenernya hubungan kita itu apa ?" Tanya Jihan

"......."

"Hubunhan kita ini apa Ang ?" Tanya Jihan sekali lagi karena tak mendapat jawaban dari Angkasa

"Gw ada urusan. Gw tutup telponnya." Ucap Angkasa dan langsung mematikan sambungan telponnya

Jihan menatap layar hp nya.

"Kita itu apa Ang ?" Lirih Jihan

***

Di salah satu toko buku.

"Mas, bisa minta tolong ambilkan buku yang ada diatas itu ?"

Pria itu berbalik dan detik selanjutnya terkejut melihat siapa yang berada dihadapannya.

"Nia ?"

"Bintang ?"

"Ehh gak nyangka ketemu disini. Sama siapa Bin ?" Tanya Nia

"Sendiri. Lo ?"

"Seperti yang lo liat ?"

Hening untuk beberapa saat.
Kemudian,

"Hmm, habis ini kita nonton. Mau ?" Tawar Bintang

"Boleh. Kebetulan gw lagi kosong." Ucap Nia

"Oke. Urusan lo disini udah ?"

"Udah."

"Nih buku yg lo mau. Makanya tinggian dong, gitu doang gak nyampe." Ledek Bintang

"Ihhh nyebelin. Udah ayok ke kasir." Ajak Nia

Bintang hanya mengangguk dan berjalan dibelakang Nia.

"Gw yang bayar."

"Gausah Bin."

"Gw gak nerima penolakan."

"Kebiasaan."

"Sama lo doang." Ucap Bintang

"Hhmm iya iya, makasih ya. Lain kali gw aja yg bayar."

"Gaada sejarahnya dalam kamus gw, cewek yg bayarin cowok."

"Sekali doang."

"Gak mau."

"Sekali ihh."

"Gak."

"Mas, mbak tolong kalo mau berantem cari tempat lain, antrian dibelakang banyak." Tegur penjaga kasir yang jengah dengan perdebatan mereka berdua

"Ehh maaf mbak." Ucap Nia

"Sorry." Ucap Bintang

Setelahnya, mereka lanjut menonton film.






















🌻

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top