21

"Mampir dulu yuk Ang." Ajak Jihan yang baru turun dari motor

"Gw langsung pulang aja. Ini udah gerimis juga." Tolak Angkasa

"Oh yaudah, makasi Jasukenya." Ucap Jihan sambil mengangkat sekantong plastik jasuke yang tadi dibayarkan oleh Angkasa tak lupa dengan senyuman manisnya.

"Hm. Gw pamit."

"Hati hati di jalan, jangan ngebut bahaya tau." Pesan Jihan

"Iya bawel."

Setelahnya Angkasa pergi meninggalkan Jihan.
Dan Jihan masuk kedalam rumahnya dengan senyuman yang tak pernah luntur.

"Udah pulang dek ?" Sapa abang waktu liat Jihan lepas sepatu deket pintu

"Iya bang, kalo belum pulang mana mungkin Jihan disini. Abang aneh deh pertanyaannya gak berbobot dikit." Sindir Jihan

"Kan basa basi doang dek. Ehh apaan tuh ?" Tanya Abang sambil menunjuk sekantong plastik yang Jihan bawa.

"Jasuke dibeliin Angkasa, calon adik iparnya abang asekkk." Ucap Jihan sambil cengengesan

"Ngehalu lo. Mana mau dia sama lo dek ?"

"Ihhh ga percayaan banget abang mah. Tanya aja sendiri ke orangnya."

"Males. Gw ga kepo."

"Tau, serah lo bang serah. Btw bunda mana ? Terus ayah belum pulang ?" Tanya Jihan

"Bunda ke kantornya Ayah. Tadi ayah nelpon minta anterin masakan bunda, karena hari ini ayah mau lembur." Ucap abang

Jihan menaruh kantong plastik jasuke tersebut diatas meja, dan langsung digapai oleh abang

"Ambil satu aja bang, itu udah pas buat bunda sama ayah. Satu lagi buat Jihan." Ucap Jihan

"Ayah kan ga pulang dek, buat abang aja ya jatahnya ayah ?"

"Enggak ! Buat Jihan ae, kalo abang mau ntar Jihan kasih 1 sendok. Adil kan ?" Tanya Jihan sambil menaik turunkan alisnya

"Adil gundulmu dek."

"Udah ah gausah banyak BCT."

"Heh gak sopan sama abang ! Mau jadi adek durhaka ?"

"Jangan serius serius ih abang mah gak asik. Bercanda doang atuh bang. " ucap Jihan

"Udah sana mandi, ganti baju dulu. Baru turun kesini lagi buat makan ini."

"Iya iya bang, bye abang ku sayang." Ucap Jihan sambil melambaikan tangannya pada abangnya.

Di kamar Jihan.

"Eh ini kenapa hari ini beruntung banget sih ? Padahal gw gak mimpi apa apa deh semalem." Gumam Jihan sambil senyum - senyum sendiri

"Mana Angkasa bilang mulai sayang gw lagi. Aiishhh makin makin kan gw jadinya."

"Jadi, dia udah mulai suka sama gw gitu kan ?"

"Akhirnya perjuangan gw gak sia sia woiii."

Tok..tok..tok..

"Adek cepetan mandi !!! Masih ngapain sih ?!" Teriak abang di depan kamar Jihan

Jihan mendengus, kemudian menyahuti
"Iya iya ah elah bang."

Setelah mandi dan ganti baju, Jihan turun menemui abangnya.
Jihan langsung mengambil satu cup jasuke dan memakannya dengan lahap.

"Rakus banget jadi cewek." Sindir abang

"Biarin."

"Bentar lagi gw mau keluar, ada kerkom. Lo dirumah sendiri berani kan ?" Tanya abang

"Berani lah, emangnya Jihan masih bocah bang ?"

"Kan lo takutan. Lagian masih ada bik Mila sih di rumah belakang. Satpam juga ada."

"Nah yaudah, ngapain masih tanya berani engga nya ?"

"Cuma mastiin doang adek sayang. Kalo bukan adek udah gw tampol"

"Sok atuh bang."

"Gausah sok sunda, sok hits lo."

"Gw lagi belajar bahasa daerahnya Angkasa. Dia kan asli sunda, masa calonnya ga bisa ngomong sunda." Ucap Jihan

"Lebay lo. Dah awas gw mau lewat." Ucap abang sambil berdiri melewati Jihan

"Ihh abang ! Lewat situ kan bisa ! Ini luas loh, ngapain lewat depan Jihan sih !" Ucap Jihan sambil teriak

"Mulutnya toa banget, gendang telinga gw pecah awas aja."

"Abang kata gendang telinga itu kaca ?"

"Hhhh adek ternyebelin emang." Ucap abang kemudian berlalu pergi ke kamarnya

Ting...
Notifikasi masuk di hp Jihan.

Jihan langsung meraih hp nya saat nama Angkasa tertera di layar.
Ternyata Angkasa menelpon Jihan.

Jihan buru buru mengangkatnya.

"Halo Ji"

"Halo Ang, udah sampe rumah ?"

"Udah mandi malah."

"Lo nelpon gw kenapa ? Ada yang mau diomongin ?"

"Ga ada."

"Terus ?"

"Pengen aja."

"Lah gajelas."

"Kenapa ? Ga boleh ?"

"Ya gapapa atuh. Gw pikir ada hal penting yang mau diomongin."

"Gw cuma pengen denger suara lo."

"Dih apaan ? Kan barusan ketemu. Iya tau yang udah mulai sayang, bawaannya kangen mulu sama gw jadinya kan ?"

"Sial nya iya."

"Eh ?"

"Malem ini kosong ?"

"Apanya?"

"Waktu lo. Kosong ?"

"Iya, dirumah aja. Abang mau kerkom. Bunda ada di kantor ayah."

"Oh gitu."

"Kenapa ?"

"Rencananya gw mau ajak keluar. Gw suntuk dirumah."

"Terus ?"

"Kalo gw kerumah lo boleh ? Mau ajak lo keluar ga enak, soalnya ntar ga ada orang dirumah."

"Boleh, sini main aja ke rumah. Lagian ada bibik sama satpam kok."

"Yaudah gw otw."

"Tapi bawa mantel ya, kayaknya gerimisnya deres deh."

"Iya bawel. Gw bawa mobil."

"Hati hati jangam ngebut. Gw siap menunggu kok Ang ahahahaa."

"Dasar bucinnya gw."

"Awas aja ntar lo yang jadi bucinnya gw."

"Ga bakal."

"Liat aja nanti."

"Udah gausah banyak bacot. Yang ada gw gak jadi jalan daritadi."

"Iya iya hmm."

Sambungan telpon pun diputus lebih dulu oleh Angkasa.

"Ihh harusnya kan gw yang nutup. Yaudin gapapa asal Angkasa kesini. Huahh woi ini jadi beneran Angkasa mulai naksir gw ! Ye ye ye ye ye." Teriak Jihan sambil loncat loncat kegirangan

"Gila." Sindir abang yang lewat samping Jihan

Jihan menatap abangnya tajam.

"Awas tuh mata copot heh." Ucap abang

"Udah sana pergi, ntar lagi ada calonnya Jihan dateng."

"Sapa ?"

"Angkasa tersayang lah." Jawab Jihan bangga

"Kalian mau berduaan disini ?"

"Ga berdua, kan ada bibik sama satpam."

"Sama aja mereka gak disini, gak bisa ngawasin kalian."

"Dih kita kam udah gede, gausah diawasin segala kayak anak kecil."

"Justru itu. Karena udah gede, takutnya terjadi hal yang negatif."

"Ihh abang gak percaya sama Jihan ?" Tanya Jihan mendramatisir keadaan

"Walaupun disini ga pake cctv, tapi inget aja ada Tuhan yang ngawasin kalian." Peringatan dari abang untuk Jihan

"Iya iya abang. Jihan Nasya Tahira udah paham kok."

"Yaudah abang pamit. Hati hati di rumah. Jaga yang bener."

"Gausa balik ya bang, biar sayangnya ayah bunda buat Jihan seorang."

Abangnya melotot kemudian berlalu karena jam sudah menunjukkan pukul 7 malam.

Sedangkan Jihan, menunggu kedatangan manusia spesialnya.
Siapa lagi jika bukan Angkasa.

Hmm.



















🌻

Kalo, ntar dibuat Angkasa yang bucinin Jihan pada setuju engga ?

Follo ig : @Anggymelia

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top