Reuni 2 (Extra Part)
"Dia dengan dunianya dan aku dengan duniaku, kita bertemu lagi apakah hanya untuk saling mengenang kembali?"
-OoO -
Tenang Nggie, its okay, Angga pasti nggak akan dateng, lo gak akan ketemu dia, pasti!
Perlahan tapi pasti Anggi memberanikan diri untuk membuka pintu mobil, ia turun dengan perasaan yang tidak bisa dijelaskan.
"Nggie, ayo!" Fara dan Elin segera mengapit Anggi di tengah-tengah mereka.
Anggi mencoba untuk tersenyum, mengabaikan debaran jantungnya yang berdetak kencang, kenapa perasaanya jadi tak karuan begini?
Mereka bertiga melangkah masuk ke acara reuni diadakan, terlihat sangat ramai orang-orang yang sudah datang.
Ada yang membawa pasangannya, bahkan ada juga yang membawa anak, lima tahun berlalu wajar saja kehidupan orang-orang telah berubah banyak.
Elin tidak membawa pasangannya karena pacarnya itu sedang ada urusan, sementara Anggi dan Fara, tahu sendiri lah mereka itu masih single alias jomblo.
- OoO -
"Hai guys, long time no see!" Jerry menghampiri Anggi, Elin dan Fara yang baru saja datang.
"Woiiilah Bapak Jerry, apa kabarnya nih?" Fara berseru dengan heboh.
"Baik gue, lo bertiga gimana? Masih sahabatan aja nih, langgeng bener."
"Ya namanya juga sahabat mesti forever lah," sahut Elin.
Jerry mengangguk-angguk, lalu beralih menatap Anggi, sudah lama sekali mereka tidak bertemu. "Nggie, sombong banget ya lo sekarang."
"Gue nggak sombong, Jerry!" bantah Anggi, ia sudah menduga hal ini akan terjadi, entah berapa banyak lagi orang yang akan mengatakan dirinya sombong, karena Anggi yang tidak pernah datang setiap ada acara reuni.
"Kalau nggak sombong buktinya apa? Lo mah nggak pernah mau dateng ke reuni."
"Lah ini apa? Gue berdiri di sini Jer, dan gue dateng ke acara reuni."
"Sebelum-sebelumnya Nggie, elah."
"Gue sibuk, Jer."
"Oh iya, udah jadi Bu Dokter ya lo sekarang," goda Jerry.
"Jerry, diem nggak lo! Yang penting kan Anggi udah dateng," tegur Fara.
Jerry mendelik kesal ke Fara, tapi ujung-ujungnya ia memilih diam. "Iya-iya sorry."
Setelah bertemu Jerry-Anggi, Elin dan Fara, melanjutkan menyapa teman-teman yang lainnya.
Selesai menyapa teman-teman yang lain, mereka bertiga kembali menghampiri Jerry yang tengah duduk sendirian.
"Heh Jer, ngenes banget lo duduk sendirian, gabung sama yang lain kek!" seru Elin.
"Dih, udah kali gue gabung sama yang lain."
"Bestie lo mana dah, nggak ada yang dateng?" tanya Fara celingak-celinguk mencari keberadaan Ken maupun Angga.
"Ken lagi di jalan sih tadi katanya, jemput pacarnya dulu," jawab Jerry.
Anggi merasa iri dengan Ken yang ternyata sudah move on dari Nella, tak seperti dirinya yang masih stuck di tempat. Sebenarnya apa yang Anggi harapkan? Bersama dengan Angga? Bukankah itu sudah tidak mungkin?
"Kalau Angga? Dia dateng juga?" Elin bertanya seraya melirik ke arah Anggi.
Anggi diam mendengarkan dengan cemas, ia berharap Angga tidak usah datang.
"Oh kalau Angga sih-" Ucapan Jerry terputus saat tiba-tiba seseorang datang menghampiri mereka.
"Hai guys, lama nggak ketemu.''
"Heh Fernando, apa kabar lo? Wiih udah bawa gandengan aja nih." Jerry berseru heboh saat melihat Nando datang bersama seseorang.
"Alhamdulillah gue baik. Oh iya kenalin, namanya Luna, pacar gue," ucap Nando.
Mereka semua berkenalan dengan Luna, Anggi ikut senang karna Nando telah menemukan tambatan hatinya.
"Far, Nggie, hati aman?" goda Jerry pada keduanya, pasalnya saat SMA Fara menyukai Nando dan Anggi pernah terlibat friendzone dengan Nando semasa SMP.
"Gue sih aman-aman aja, nggak tau nih Fara," jawab Anggi.
"Apaan sih, hati gue aman lah, orang dulu itu gue juga nggak suka-suka banget sama Nando. Luna lo jangan cemburu ya, tapi kalau mau cemburu juga nggak papa sih, orang gue cantik begini."
"Dih, mengpede lo!" seru Jerry.
Yang lain hanya terkekeh menanggapi Fara dan kepercayaan dirinya yang tingkat tinggi itu.
- OoO -
Anggi diam mematung saat dari kejauhan ia melihat Angga, Ken dan seorang perempuan yang mungkin adalah pacar Ken.
Kenapa harus sekarang? Kata Elin, tiga tahun terakhir Angga bahkan tidak pernah lagi menghadiri acara reuni, lalu kenapa malah datang?
"Woi bro, sini!" Jerry yang menyadari kehadiran mereka segera memanggil keduanya untuk bergabung.
Elin yang melihat Anggi terdiam seketika berbisik pelan untuk menenangkannya, "Rileks, Nggie."
"Hai," sapa Angga dan Ken saat sudah ada dihadapan mereka.
Anggi merasa sangat canggung dengan situasi ini, tapi ia berusaha untuk bersikap biasa saja.
"Wih Ken, bawa siapa nih?" goda Fara.
"Kenalin Marsha, pacar gue." Ken memperkenalkan pacarnya kepada mereka semua.
"Lo semua gimana? Masa gak bawa pacar?" canda Ken.
"Gue bawa dong," sahut Nando, menatap pacarnya yang ada di sebelahnya.
"Pacar gue sibuk." Elin menyahuti.
Ken menatap Anggi dan Fara, "Kalian berdua? Pacarnya mana?"
"Kita berdua orang sibuk, nggak punya waktu pacar-pacaran," jawab Fara, yang diangguki oleh Anggi.
"Dih bilang aja jombo," ejek Jerry.
"Dih nggak ngaca, Nggie bawa kaca nggak sih? Kasihin Jerry tuh kasian nggak punya kaca."
Semuanya tertawa karena ucapan Fara, hanya Jerry seorang yang merasa kesal.
"Kalau Angga gimana? Masih sama-" Belum selesai Elin menyelesaikan pertanyaannya, malah dipotong oleh Jerry.
"Udah putus."
"Heh orang nanya Angga, bukan elo!" seru Fara.
Sementara Anggi dan yang lainnya diam menyimak, Anggi menjadi lebih pendiam semenjak kedatangan Angga.
"Orang bener kok Angga sama Nella udah putus, iya kan Ngga?" ucap Jerry.
Angga mengangguk, ia melirik Anggi sekilas.
"Kapan?" kepo Fara.
"Beberapa bulan setelah lulus," jawab Angga.
"Gila udah lama dong berarti, gue kirain bakal langgeng lo, secara nembaknya di lapangan sekolah, sampai bikin anak-anak pada geger." Elin berucap setengah menyindir.
"Itu karena gue terlalu gegabah Lin, gue terlalu memaksakan hal yang sebenarnya gue nggak suka cuma karna gue kecewa sama seseorang." Lagi-lagi Angga melirik Anggi.
Suasana seketika hening, mendadak rasa canggung menyerang mereka semua.
"Tapi sekarang gue udah nggak kecewa lagi, gue malah kangen sama seseorang itu," lanjut Angga sambil terus menatap Anggi.
"Ehem, cewe gue kayanya laper, gue ambil makan ke sana dulu ya," ucap Ken yang mengerti keadaan, ia memberikan kode kepada mereka semua agar pergi juga, meninggalkan Anggi dan Angga berdua.
"Sama cewe gue juga," sahut Nando.
Dua pasangan itu meninggalkan meja, tersisa Fara, Elin dan Jerry yang bingung mencari alasan.
"Aduh gue tiba-tiba mules, Lin temenin ke toilet cepetan!" seru Fara.
"Gue ikut." Anggi berdiri dari duduknya.
"Nggak, lo di sini aja, jagain meja." Fara kembali mendudukkan Anggi dikursinya dan menarik Elin agar segera berlalu dari sana, tersisalah Jerry yang cengengesan sendiri menatap Anggi dan Angga.
"Duh gini banget nasib jomblo," ringis Jerry pelan.
"Lo mau ke mana juga?" tanya Angga yang melihat Jerry ikut-ikutan berdiri.
"Mau cari cewek, capek gue jadi jomblo, readers ada yang mau nggak ya sama Abang Jerry?" Jerry akhirnya pergi juga, kini benar-benar hanya ada Anggi dan Angga.
Keduanya hanya diam, tidak ada yang berani memulai percakapan lebih dahulu.
"Nggie, apa kabar?" tanya Angga pada akhirnya, ia sudah tidak tahan lagi dengan suasana yang hening begini.
Anggi menoleh kaget karena tiba-tiba Angga menanyakan kabarnya.
"Gue baik," jawab Anggi, lalu hening lagi beberapa saat.
"Lo sekarang jadi pendiam gini ya, Nggie?"
Anggi menggeleng, "Nggak juga," jawabnya pelan.
"Oh, jadi pas ada gue aja pendiamnya?"
Anggi lagi-lagi hanya diam, sumpah ini situasi paling canggung selama ia hidup
"Gue kangen lo, Nggie."
Anggi membelalak kaget atas pernyataan Angga itu, "K-kenapa?" tanyanya terbata.
"Karna perasaan gue masih sama, gue nggak bisa ngelupain lo, Nggie."
"Bahkan setelah lo kecewa sama gue?"
Angga mengangguk, "Perasaan suka gue ternyata jauh lebih besar dari pada rasa kecewa gue sama lo."
Anggi tertegun, ia pikir Angga sudah berbahagia dengan Nella, tapi kenyataannya justru tidak seperti itu.
"Maafin gue, Ngga," ucap Anggi lirih.
Angga menggeleng, "Untuk apa minta maaf? Lo nggak salah, Nggie."
"Maaf untuk semuanya, maaf karna udah pernah meragukan perasaan lo. Waktu itu gue masih remaja labil yang egois dan kekanak-kanakan," ucap Anggi seraya menundukkan kepala, ia menyesal karena sudah meragukan perasaan Angga untuknya.
"It's okay, Nggie. Itu cuma masalalu, sekarang saatnya menatap ke depan."
Anggi mendongak menatap Angga yang kini malah mengulurkan tangannya tepat di depan Anggi, "Jadi gimana? Mau menyambung kembali cerita lama kita yang sempat terhenti?" tanyanya seraya tersenyum jahil.
Senyuman itu, senyuman yang sangat Anggi rindukan, dulu terakhir kali mereka bertemu yang Anggi dapati hanya wajah dingin dari laki-laki itu.
Anggi membisu, kaget dengan pertanyaan Angga yang diluar dugaannya, apa katanya? Menyambung kembali cerita lama? Apa maksudnya itu?
Beberapa saat berlalu dalam keheningan, sebelum akhirnya Angga berusaha menyadarkan Anggi dari lamunannya.
"Nggie, hei?"
Anggi bingung harus menjawab apa, ia hanya bisa diam untuk menetralkan kembali detak jantungnya yang entah kapan sudah berdetak kencang.
"Tangan gue pegel, Nggie," keluh Angga, karna tangannya tak kunjung bersambut dan masih menggantung di udara.
Anggi terkekeh mendengar keluhan lelaki itu, kenapa lama tidak bertemu Angga justru jadi menggemaskan begini?
"Ulang pertanyaan lo," pinta Anggi, ia hanya ingin memastikan apa dirinya yang salah dengar atau memang Angga mengatakan itu.
Angga mendengus, tapi kemudian mengulang lagi pertanyaannya. "Mau menyambung kembali cerita lama kita yang sempat terhenti?"
Lagi-lagi Anggi hanya diam, tidak menggeleng dan tidak juga mengangguk, justru yang dilakukannya hanyalah tersenyum manis seraya menyambut uluran tangan lelaki itu.
Angga ikut tersenyum, tak apa pertanyaannya tidak dijawab, asalkan uluran tangannya bersambut, Angga jelas sudah sangat bahagia.
- OoO -
Alhamdulillah seneng banget cerita keduaku akhirnya selesai, yeay!
Makasih banyak buat readers yang udah nemenin aku nulis selama ini, sayang kalian banyak-banyak♡
Jangan lupa vote dan komentarnya yaa.
Gimana extra part-nya? Nggak gantung kan?👀
Oh iya ini extra part terakhir, spam komen banyak-banyak siapa tau aku berubah pikiran dan nambahin extra part lagi☺️
Sampai jumpa diceritaku selanjutnya!
Salam, sriiwhd.
15 September, 2021
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top