25 | Menyadari Rasa dan Luka

"Sekarang aku mengerti, tanpa rasa, luka itu tiada. Tapi dengan rasa, luka itu justru perlahan tercipta."

- OoO -

Hari ini cuaca kurang bersahabat, langit terlihat gelap gulita padahal biasanya jam segini matahari sudah muncul ke permukaan, hal itu menyebabkan mood Anggi hancur.

Saat ini Anggi masih bergelut manja dengan guling kesayangannya, subuh tadi ia sempat bangun untuk menunaikan sholat, dan setelah melihat cuaca yang gelap ia menyambung kembali tidurnya.

"Anggi bangun, sekolah!" Andin datang membangunkannya, pintu kamar Anggi memang tidak terkunci karena Anggi sendiri yang tidak menguncinya lagi setelah bangun subuh tadi.

Anggi menggeliat, bukannya bangun ia malah menarik selimutnya sampai menutupi kepala.

"Nggie, ayo bangun!" Andin menarik paksa selimut Anggi menyebabkan Anggi dengan terpaksa membuka matanya.

"Dingin Ma, selimut aku balikin," rengek Anggi.

"Nggak ada selimut-selimutan! Sekarang kamu bangun, mandi, terus turun sarapan, habis itu langsung berangkat sekolah."

Anggi mendengus, walau begitu ia tetap menuruti perkataan mamanya, dengan malas ia mengambil handuk dan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

- OoO -

"Makasih Abang, aku sekolah dulu." Anggi menyalimi tangan Anand yang sudah mengantarkannya ke sekolah.

"Eh tunggu dulu," cegah Anand seraya membuka pintu mobil.

"Apa lagi, Bang?"

"Nih payung, jaga-jaga kalau hujan." Anand menyerahkan payung.

Melihat payung membuat Anggi jadi teringat akan Angga yang pernah meminjam payungnya hanya untuk memayungi Nella, ia jadi kesal dengan payung itu.

"Gak ah, ribet naruhnya nanti, kalau pun hujan aku kan udah nyampe sekolah Bang, lagian gak akan kepake juga," tolak Anggi.

"Nanti sore Abang ada urusan, jadi gak bisa jemput kamu, Abang kasih kamu payung buat jaga-jaga kalau-kalau nanti sore hujan."

"Gak akan hujan Bang, nanti juga cerah lagi cuacanya." Anggi tetap menolak menerima payung itu.

"Keras kepala banget kamu ini, yaudah Abang pergi dulu, belajar yang bener," pamit Anand, ujung-ujungnya payung itu ia masukkan kembali ke dalam mobil, karena Anggi dengan keras kepala tidak mau menerimanya.

"Hati-hati," ucap Anggi saat Anand mulai menjalankan mobilnya dan keluar dari area sekolah.

Setelahnya Anggi langsung berjalan menuju kelas, beberapa kali ia tersenyum saat berpas-pasan dengan orang yang dikenalnya.

Saat sampai di kelas, sudah ada Elin dan Fara yang duduk berkumpul dengan Jerry dan juga Ken, entah apa yang mereka gosipkan pagi-pagi begini.

"Pagi-pagi udah ngegosip aja lo pada," tegur Anggi, membuat keempat orang itu menoleh ke arahnya.

"Ngomongin apaan sih?" tanya Anggi ikut penasaran.

"Sini deh Nggie, kita lagi ngomongin Angga," ucap Fara sedikit heboh.

Angga lagi, Angga lagi, Anggi muak kalau harus memikirkan Angga terus-menerus, belum lagi orang-orang di sekitarnya selalu membahas tentang Angga.

"Males ah, ngomongin Angga mulu."

"Lo tuh-"

"Angga gak masuk lagi, dia lebih milih jagain Nella di rumah sakit ketimbang masuk sekolah, menurut lo itu kenapa?" Ken memotong Fara yang ingin kembali berucap.

Anggi diam, dan yang lainnya pun ikut-ikutan terdiam.

"Cinta kali," sahut Anggi setelah sempat hening beberapa saat, setelah mengucapkan itu Anggi langsung izin ke toilet, padahal biasanya ia jarang ke toilet pagi-pagi seperti ini.

"Lo ngapain ngomong gitu segala sih?" tegur Elin kepada Ken.

"Mastiin aja Anggi cemburu apa nggak," jawab Ken santai.

"Cemburu? Emangnya Anggi udah suka sama si Angga?" tanya Jerry.

"Au ah," jawab ketiganya kompak, Jerry yang mendengarnya mendengus sebal.

"Aduh calon imam gue kok dari tadi gak nongol-nongol sih?"

"Halu dasar!" cibir Jerry kepada Fara yang celingak-celinguk menunggu kedatangan Nando.

"Mana mau Nando sama lo, kelakuan lo aja gini, lo terlalu astaghfirullah buat Nando yang nauzubillah," ledek Elin.

"Kok Nando nauzubillah? Masyaallah dong seharusnya."

"Apaan masyaallah? Lo gak inget sama kelakuan Nando yang udah pernah buat Anggi sakit hati?"

"Eh apa-apa? Anggi pernah sakit hati sama Nando? Emang mereka udah pernah kenal sebelumnya?" kepo Jerry.

Dan mengalirlah kisah yang pernah Anggi ceritakan kepada Elin dan Fara, Ken hanya mendengarkan, sementara Jerry sesekali ikut menimpali.

"Dan setelah tau semua ini lo masih mau sama Nando gitu?" tanya Jerry tak habis pikir dengan Fara.

"Nih anak emang udah putus kali sarafnya," celetuk Elin nyelekit.

"Ya jodoh siapa yang tau? Kali aja Nando emang ditakdirin sama gue? Makanya waktu itu sama Anggi gak jadi."

"Lo lupa? Anggi pernah cerita kalau Nando udah punya pacar, dan sekarang lo aja gak tau status Nando itu apa? Mau jadi perebut pacar orang?"

"Wah parah sih lo, kalau sampe jadi pepacor." Jerry geleng-geleng kepala ikut mengompori.

"Iya juga ya, nanti gue cari tau deh."

"Kalau Nando masih punya pacar gimana?" tanya Elin.

Bukannya menjawab, Fara malah bernyanyi, tapi lirik lagunya sudah cukup untuk menjawab pertanyaan tadi. "Aku mundur alon-alon~ mergo sadar aku sopo...."

- OoO -

Di toilet Anggi hanya diam seraya menatap cermin besar yang ada di sana, kenapa sekarang dia jadi memikirkan ucapan Ken tadi? Bahkan ucapan Angga pun seolah kembali terngiang-ngiang dipikirannya.

Angga gak masuk lagi, dia lebih milih jagain Nella di rumah sakit ketimbang masuk sekolah, menurut lo itu kenapa?

Gue bener-bener suka sama lo, gue mau lo jadi pacar gue.

"Suka?" Tanpa sadar Anggi tertawa sinis, ia menggigit bibir bawahnya berusaha menghalau sesuatu yang mendesak keluar dari matanya.

"Iya suka, tapi cintanya sama Nella," ucap Anggi pelan.

"Kenapa gue harus sedih sih?" Bertepatan dengan itu setetes air mata jatuh di pipi Anggi.

Selama ini Anggi lelah terus menerus menyangkal perasaannya, ia akui ia telah jatuh sepenuhnya dalam pesona Angga.

Sekarang Anggi tak hanya menyadari rasa untuk Angga, melainkan ia juga kembali menyadari luka yang jika dibiarkan justru akan menyakitinya.

Kisah mereka bahkan belum sempat dimulai, tapi lagi-lagi Anggi bertekad ingin mengakhirinya. Tunggu dia bertemu dengan Angga, dan semuanya akan selesai.

- OoO -

Silent readers-nya kebanyakan nih, muncul ke permukaan dong kalian, biar aku tambah happy, kalau aku happy kan mood nulis insyaallah bakalan lancar: v

Jgn lupa follow:
Ig : @sriiwhd

Salam, sriiwhd

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top