20 | Thankyou Angga

"Hal kecil yang biasa ternyata mampu membuat bahagiaku menjadi luar biasa."

- OoO -

"I miss you." Orang itu tersenyum manis menatap Anggi, dia adalah Arjian Fernando.

Anggi terdiam kaget, ia tidak menyangka jika Jian bisa ada di sini, bagaimana mungkin? Bukankah Jian bersekolah di tempat yang sama dengan Maudy, lalu kenapa dia ada di sini?

Angga mendekat, ia menghampiri Anggi. "Nggie, are you okay?"

Elin dan Fara menatap bingung ke arah mereka semua. "Tadi Nando bilang i miss you ke siapa?" tanya Fara bingung.

Elin menggeleng, bukan ia tidak tahu Nando mengatakannya untuk siapa, ia mendengar dengan jelas kalau tadi Nando menyebut nama Anggi, hanya saja ia tidak tahu menahu apa yang sedang terjadi saat ini.

"Ji-Jian? L-lo ngapain ada di sini?" tanya Anggi sedikit terbata, ia mengabaikan pertanyaan Angga.

"Jian?" Seketika Elin dan Fara saling pandang, rasa-rasanya mereka seperti pernah mendengar nama itu, tapi di mana? Kenapa sekarang mereka mendadak lupa?

"Melepas rindu." Nando menjawab dengan santainya, ia melupakan fakta bahwa hubungan mereka sudah tidak seperti dulu lagi.

Anggi tertawa, bisa-bisanya Jian mengatakan itu, apa dia berniat ingin membaperi Anggi lagi? Lalu setelah Anggi baper ia akan pergi lagi, apa begitu?

"Ngga, anterin gue ke UKS, mendadak pusing gue balik lagi," ucap Anggi kepada Angga.

Nando terlihat kaget saat Anggi meminta Angga untuk mengantarkannya ke UKS. Dulu waktu tidak sengaja bertemu, kalau tidak salah Anggi mengatakan bahwa Angga hanya temannya, apa sekarang sudah berubah? Naik status misalnya? Entahlah, Nando tidak peduli, ia hanya peduli pada Anggi.

"Lo sakit?" tanya Nando khawatir.

Anggi mengangguk mengiyakan. "Yuk, Ngga, anterin gue!"

Angga tersenyum senang, ia mengangguk dan meninggalkan Nando dan yang lainnya untuk mengantarkan Anggi ke UKS.

Nella yang sedari tadi memperhatikan di mejanya ikut berdiri, ia menghampiri Elin dan Fara.

"Mau ke mana lagi mereka?" tanya Nella.

"UKS," jawab Elin.

Nella berniat menyusul, katanya biar dia saja yang menjaga Anggi di UKS.

"Nggak usah Nel, udah ada Angga," cegah Elin.

"Lo jangan gangguin mereka, si Angga lagi pdkt," ucap Fara memperingati.

Nella diam, ada apa dengan teman-temannya Anggi? Kenapa mereka ingin sekali jika kedua orang itu bersama? Dan akhirnya Nella memilih untuk kembali duduk di kursinya.

"Gue juga mau pdkt ah," celetuk Fara, kemudian ia menghampiri Nando dengan semangat membara.

"Nando, kenalan yuk! Gue Alessia Faradilla, semua orang manggil gue Fara, terkhusus buat lo kalau mau manggil sayang juga boleh, hehe." Fara berucap dengan nada manjanya.

Nando mengernyit sambil membalas uluran tangan Fara, ia heran kenapa ada cewek semacam Fara di dunia ini?

Elin yang melihat itu memutar bola matanya malas, dasar Fara, urat malunya sudah putus!

- OoO -

Saat sampai di UKS Anggi hanya diam, ia sibuk berkelana dengan pikirannya. Sementara Angga, ia setia duduk di samping ranjang Anggi beristirahat.

Tadi, Angga sangat tidak menyangka jika Anggi memintanya untuk mengantarkannya ke UKS dan memilih untuk menghindari Nando, Angga pikir Anggi akan bahagia saat bertemu dengan Nando kembali, tapi ternyata tidak.

"Nggie," panggil Angga.

'Hmm." Anggi berdehem menjawab panggilan Angga, ia merasa canggung saat ini.

"Lo gak papa kan?"

Anggi mengangguk, sebenarnya ia tidak benar-benar pusing, ia hanya ingin menghindari Jian. Anggi masih bingung dan kaget dengan kehadiran Jian yang tiba-tiba, apalagi saat Jian mengatakan melepas rindu tadi, maksudnya apa dia mengatakan itu kepada Anggi? Mereka tidak sedang berada dalam hubungan yang bisa saling merindukan, mereka hanya teman lama yang kembali bertemu, itu saja.

"Lo balik ke kelas gih, gue sendiri juga gapapa," ucap Anggi menyuruh Angga untuk kembali ke kelas, masa bodoh dengan penunggu UKS, Anggi hanya ingin sendiri saat ini.

"Gue mau nemenin lo, Nggie."

"Ngga, please. Kali ini aja, gue lagi pengen sendiri dulu."

"Yaudah, kalau ada apa-apa hubungin gue," ucap Angga mengalah, ia akan membiarkan gadis itu mencari ketenangannya sendirian.

Angga berjalan keluar, tapi suara Anggi mengehentikan langkah kakinya.

"Thankyou Angga."

Angga berbalik, dilihatnya Anggi menarik kedua sudut bibirnya melengkung ke atas seraya menatapnya, Angga mengangguk dan membalas senyuman Anggi sebelum akhirnya ia benar-benar pergi ke kelas.

Senyuman Anggi memang sederhana, tapi efeknya sangat luar biasa untuk perasaan Angga, kapan rasa sukanya bisa terbalas? Sudah lama semenjak Angga menyukai Anggi, tapi Anggi selalu menganggap perasaannya hanya main-main.

Angga serius dengan perasaannya, ia tidak pernah berniat untuk bermain-main, apalagi dengan seorang Anggika Aurelia.

- OoO -

Double up! Tumben kan:)

Jian/Nando itu orang yang sama, dibilang Jian kalau itu dari sudut pandang Anggi, dibilang Nando kalau itu dari sudut pandang yang lainnya


Kayaknya lapak ini part-nya bakalan lebih banyak dari pada lapak sebelah yang hanya dua puluh lima part.

Bonos pict nih↓↓↓

See you next part!

Salam, sriiwhd.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top