19 | I Miss You

"Awalnya tanpa kamu semuanya sudah berjalan dengan lancar, tapi kamu malah kembali dan meluluh lantakkan segalanya."

- OoO -

Elin, Fara dan Nella sedang berada di kantin, kebetulan saat selesai upacara tadi Fara dan Nella sudah berkenalan.

Nella terlihat gelisah, ia seperti sedang mencari seseorang, matanya melihat-lihat sekitar.

"Lo ngapain?" tegur Elin tak nyaman melihat Nella yang seperti itu.

"Nyari Angga, tadi kan dia izin dari toilet gak balik-balik."

Elin dan Fara saling tatap, mata Fara seperti menyiratkan sebuah ucapan, 'bener kan gue bilang dia naksir Angga'.

Sebenarnya Elin dan Fara sudah tahu Angga berada di UKS bersama Anggi, karena saat keluar kelas tadi mereka tak sengaja bertemu dengan Mawar dan dia mengatakan Anggi sedang bersama Angga. Itulah sebabnya Elin dan Fara tidak menghampiri Anggi ke UKS lebih dulu setelah istirahat, keduanya lebih memilih pergi ke kantin, masa bodoh dengan Nella yang mencari-cari Angga.

"Ngapain sih nyari Angga? Tuh anak gak akan hilang kali Nel," sahut Fara.

Nella mengangguk, kemudian ia kembali melanjutkan memakan Seblak Mbak Neneng.

Di lain meja, Nando duduk sendirian, sama seperti Nella, ia juga terlihat memperhatikan sekitar.

"Gue rasa gue gak salah kelas, jelas-jelas namanya ada di absen kelas itu, tapi kenapa dia gak keliatan?" Nando menggumam pelan.

- OoO -

Anggi ingin keluar dari UKS, tapi Angga melarangnya, katanya Anggi masih kelihatan sakit dan butuh istirahat.

"Masa gue gak dibiarin keluar? Tapi lo sendiri malah mau keluar? Gak adil lah Ngga, gue juga mau keluar kali," omel Anggi kesal.

"Ssttt diem Nggie, lo lagi sakit gini bawelnya tetep gak ilang-ilang ya? Heran gue."

"Ya biarin, gue apa adanya ya gini."

"Gue mau beliin makan bentar, lo tunggu sini aja," ucap Angga.

"Gak mau! Gue mau ikut." Anggi tetap keras kepala dengan keinginannya, ia tidak ingin sendirian di dalam UKS, apalagi Mawar sudah pergi entah kemana, kabarnya UKS mereka ada penunggunya, membuat Anggi semakin tidak ingin berdiam diri di dalamnya.

"Yaudah iya! Tapi habis makan balik lagi ke UKS," suruh Angga.

"Ngapain? Gue udah gak sakit Angga, apalagi nanti kalau udah makan gue bakalan tambah sehat, jadi gak perlu ke UKS lagi."

Angga memutar bola matanya malas, Anggi dan sikap keras kepalanya memang harus membuatnya lebih bersabar lagi untuk menghadapi gadis itu.

Angga menurut saja, alhasil mereka berdua menuju kantin bersama-sama, banyak pasang mata yang memperhatikan keduanya, membuat Anggi merasa risih. Awalnya Angga berniat untuk memapah Anggi berjalan, tapi tahu sendiri lah, Anggi langsung menolaknya.

"Ngga, mending lo jauh-jauh deh dari gue," bisik Anggi.

Angga mengernyit bingung. "Kenapa?"

"Gue risih diliatin sama orang-orang, nanti mereka mikirnya kita ada apa-apa lagi."

Angga yang gemas dengan sikap Anggi seketika itu langsung tertawa.

Giliran Anggi yang mengernyit bingung. "Kenapa ketawa? Aneh banget lo!"

Angga berusaha meredakan tawanya. "Ya lo ada-ada aja, pikiran orang lo pikiran, ribet tau gak! Nambah-nambahin pikiran aja, mending lo mikirin gue aja. Kalaupun kita ada apa-apa juga bukan urusan mereka kan? Cukup kita dan Tuhan aja yang tau," jawab Angga dengan senyum jahilnya.

Anggi memberengut kesal, dia bilang apa Angga jawab apa, dasar menyebalkan!

- OoO -

Nella menatap kaget saat melihat Anggi dan Angga datang bersama, berbeda dengan Elin dan Fara yang terlihat biasa-biasa saja.

"Loh? Kok kalian bisa bareng?" tanya Nella penasaran.

Anggi hanya tersenyum tipis, ia malas menjawab pertanyaan Nella, sepertinya Angga pun sama dengannya. Bukannya apa? Hanya saja Anggi sedang lapar saat ini dan tubuhnya juga masih sedikit lemas, jadi ia malas menjelaskan sesuatu yang menurutnya tidak penting untuk Nella ketahui.

Nella beralih menanyai Angga seorang. "Ngga, tadi izin kenapa gak balik-balik?"

"Males." Angga menjawab seadanya.

Nella memilih untuk diam, tidak menjawab ataupun menanya-nanyakan sesuatu lagi kepada Angga maupun Anggi.

"Nggie, lo udah mendingan?" tanya Elin.

"Udah, makanya bisa ke sini," jawab Anggi.

"Mendingan dari mana? Lo masih lemes gitu, kan udah gue bilang biar gue aja yang beliin makan, lo sih keras kepala!" ucap Angga.

Elin dan Fara seketika pura-pura batuk, mereka berniat menggoda keduanya.

Berbeda dengan Nella yang malah menatap sedih ke arah Angga, sekhawatir dan seperhatian itu kah Angga kepada Anggi?

"Ngga, lo ngapain masih di sini?" celetuk Anggi saat makanan pesanannya sudah datang.

"Gue juga mau makan, Nggie."

"Di meja lain kan bisa, harus banget gitu semeja sama gue?"

"Ya gue maunya semeja sama lo."

"Ya gue enggak mau, gue mau nyuap makan aja gak bisa gara-gara banyak yang merhatiin kita," kesal Anggi.

"Yaelah, debat lagi!" Fara memutar bola matanya jengah dengan kelakuan Anggi dan Angga.

"Mau gue suapin?" tanya Angga.

"Ogah!" Anggi semakin kesal, alhasil ia memilih makan saja, ketimbang harus berdebat dengan Angga yang tak ada ujungnya.

Angga tertawa bahagia, senang rasanya bisa berdebat bersama Anggi.

"Gue mau ke kelas duluan." Nella beranjak, ia tidak tahan lagi melihat perdebatan manis di antara Anggi dan Angga.

Elin dan Fara juga berniat ingin pergi, tapi segera dicegah oleh Anggi, katanya ia tidak mau ditinggal berdua hanya dengan Angga, padahal di UKS tadi mereka sudah berduaan.

"Udah?" tanya Elin saat melihat Anggi tidak menyentuh makanannya lagi.

Anggi mengangguk, padahal makanannya belum habis, tapi ia sudah merasa kenyang. Kemudian Anggi berdiri dan diikuti oleh Elin dan Fara, mereka bertiga meninggalkan Angga yang masih melahap makanannya.

"Duluan ya, Ngga," pamit Fara dan diangguki oleh Angga.

Saat asik mengunyah makanannya, Angga tiba-tiba tersadar, sekarang ada Dia di kelas mereka, bagaimana jika Anggi bertemu dengan Dia? Angga cepat-cepat menyelesaikan makannya, ia penasaran dengan reaksi Anggi saat bertemu dengan Dia nanti.

Di sisi lain, Anggi dan teman-temannya sudah berjalan masuk ke dalam kelas. Saat hendak duduk, tiba-tiba ada yang memanggil nama Anggi.

"Anggi," panggil orang itu.

Anggi terdiam kaget, kenapa suaranya mirip orang yang dikenalnya, tapi tidak mungkin, orang itu kan tidak ada di sini.

Anggi menoleh bersamaan dengan Angga yang baru saja masuk ke dalam kelas. Keduanya sama-sama terdiam. Angga yang terdiam memperhatikan reaksi Anggi, sementara Anggi yang terdiam saat melihat orang itu.

"I miss you." Orang itu tersenyum manis menatap Anggi, dia adalah Arjian Fernando.

- OoO -

Harus dipancing dulu baru ide mau keluar😑

Lanjut jangan?

Jangan lupa vote sama komen! Nulis capek, mikir apalagi.

Baca gratis kan, hmmmmm.

Salam, sriiwhd.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top