17 | Siswa Baru

"Kamu kembali untuk mengobati atau malah hanya untuk memberi luka lagi? Atau kamu hanya sekedar numpang permisi?"

- OoO -

Happy reading, jangan lupa vote dulu:D

Jika Minggu selalu dielu-elukan, maka Senin sama sekali tidak diharapkan kehadirannya. Bukannya apa? Hanya saja hari Senin selalu dianggap sangat melelahkan untuk sebagian bahkan hampir seluruh siswa di muka bumi ini.

Seperti saat ini misalnya, silaunya terik matahari ditambah lamanya pidato dari guru yang bertugas menjadi pembina upacara telah berhasil menumbangkan banyak siswi-siswi, salah satunya adalah Anggi.

Entah apa yang salah pada tubuh Anggi, tapi sedari awal ia ikut berbaris untuk upacara kepalanya sudah terasa berdenyut-denyut sakit tanda pusing.

Dan sekarang Anggi sedang berada di UKS, bersama Fara yang memilih menemaninya sampai sadar.

"Alhamdulillah lo udah sadar." Fara berucap heboh saat melihat Anggi membuka matanya secara perlahan.

Anggi tak merespon, kepalanya masih terasa sakit. Alhasil, ia memijat-mijat kepalanya pelan.

"Bentar, gue ambilin minyak kayu putih dulu."

Anggi bangun, ia menolak saat Fara hendak mengoleskan minyak kayu putih itu di kepalanya.

"Kenapa?" bingung Fara.

"Lo kan tau gue nggak suka baunya, nanti gue malah tambah pusing lagi," ucap Anggi seraya menutup hidung dengan satu tangannya.

"Oh iya, gue lupa." Fara menepuk pelan keningnya sendiri. "Yaudah, mau gue pijitin aja kepala lo?" lanjutnya.

Anggi menggeleng pelan, menolak tawaran Fara itu.

"Apa mau minum obat aja? Nanti gue minta obatnya sama Mawar," ucap Fara menyebutkan salah satu nama anak PMR di sekolah mereka.

"Nggak usah, lo balik ke kelas aja. Gue cuma mau tidur, nanti mendingan kok," tolak Anggi.

"Ishh dasar!" dengus Fara, walau begitu ia tetap menurut. "Tapi nanti kalau ada apa-apa lo hubungin gue," lanjutnya kepada Anggi.

Anggi mengangguk pelan seraya kembali memejamkan mata untuk menghalau pusing yang sedang menderanya.

"Gue balik!" ucap Fara, dan setelah itu ia telah benar-benar menghilang dibalik pintu UKS.

- OoO -

"Gilak! Cakep banget anjirr!"

"Hati adek meleleh bang.."

"Senyumnya itu loh, bikin adem mata memandang.."

Segala celetukan aneh dari siswi-siswi memeriahkan suasana kelas kala itu, pasalnya di depan kelas mereka telah berdiri pahatan Tuhan yang begitu indahnya.

"Anak-anak tolong diam sebentar!" Bu Katrina menepuk tangannya beberapa kali seraya berseru nyaring agar semua murid diam dan mendengarkan.

Seketika suasana kembali hening dalam sekejap.

"Krikk..krikk..krikk.."

Semua pasang mata menoleh ke arah Jerry, karena dengan beraninya ia malah menirukan suara jangkrik di saat semuanya sudah diam.

"Si anying, diem aja lo!" Ken menendang pelan kaki Jerry seraya mendelik sebal.

Sementara Angga, sedari awal fokusnya hanya untuk orang yang tengah berdiri di samping Bu Katrina, kenapa bisa dia ada di sini?

Melihat tatapan sangar dari Bu Katrina, Jerry langsung meminta maaf seraya menyengir lebar. "Maaf Bu, nggak sengaja hehe," ucapnya.

"Huuuuuu..." Semua murid langsung menyoraki Jerry.

Bu Katrina hanya bisa mengurut dada melihat semua kelakuan muridnya. "Sudah, sudah!" tegurnya.

"Kalian ini bisa serius tidak? Jangan kebanyakan bercanda, nanti malah baper!"

"Iya Buuu." Bagai anak kecil yang tengah diomeli ibunya, semuanya menjawab serentak, lalu kemudian diam kembali dalam sekejap.

Bu Katrina terlihat berbincang dengan siswa yang ada di sampingnya, lalu beliau menyuruh siswa itu untuk memperkenalkan dirinya.

"Hallo semuanya. Nama saya Arjian Fernando, kalian bisa panggil saya Nando." Nando memperkenalkan dirinya seraya tersenyum manis.

Siswi-siswi memekik kencang ketika Nando memberikan senyumannya.

"Gue melting anjirr." Fara mencubit lengan Elin seraya menatap Nando dengan tatapan memuja.

"Aduh! Biasa aja dong Far, nggak usah lebay!" tegur Elin.

"Kasian banget si Anggi, ada cowok cakep di kelas dia malah di UKS."

"Sumpah, lo lebay!" Elin menghela napas jengah.

"Biarin sih, yang penting gue seneng," ucap Fara sambil senyum-senyum sendiri.

Angga terus menatap Nando dengan pandangan yang sulit diartikan. Nando ya? Kenapa dia merubah nama panggilannya?

- OoO -

Aku mulai hapal sama orang yang setia baca dan vote cerita ini, walaupun nggak pernah comment, tapi tetep terimakasih❤️

Siapa itu Arjian Fernando? Sudah tahu bukan? Atau kalian masih loading?

Silahkan tinggalkan pesan dan kesannya: )

See you next part!

Salam, sriiwhd

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top