16 | Posisi yang Terancam!
"Kadang kala kenyataan tak sesuai dengan harapan, hanya saja semuanya masih bisa terkendali."
- OoO -
Happy reading! Jangan lupa vote dulu yaa^^
Minggu, hari yang selalu dinanti-nanti oleh ribuan bahkan jutaan orang di luaran sana. Sebab, pada hari itu semua orang libur, semua orang bebas melakukan apapun tanpa takut peraturan menanti.
Di salah satu cafe, terdapat tiga cewek yang sedang berbincang-bincang, ketiganya larut dalam canda tawa, sesekali mereka beradu argumen.
"Lo sih nggak masuk, kan jadi ketinggalan informasi."
"Ya gimana, orang sepupu gue nikahan, masa gue nggak dateng? Ntar kalau gue yang nikah, dia nggak dateng juga dong."
"Mikir lo kejauhan, lulus sekolah aja belum!"
"Elin, Fara, udah. Lo berdua sadar nggak sih kita bertiga sekarang jadi pusat perhatian."
Elin dan Fara meringis ketika sadar ucapan Anggi benar, suara mereka yang melampaui batas telah berhasil mengundang rasa penasaran banyak orang, sehingga orang-orang serempak menatap ke arah ketiganya.
"Hehe, iya ya. Duh, gue jadi malu diliatin gini." Fara segera mengambil buku menu untuk menutupi wajahnya.
"Sok-sokan malu, biasanya juga lo malu-maluin," cibir Elin.
Anggi menggeleng-gelengkan kepalanya, malas dengan kelakuan dua sahabatnya.
"Eh, btw gue ketinggalan informasi apa nih?" tanya Fara antusias, buku menu yang menutupi wajahnya sudah ia letakkan kembali ke tempat semula.
Anggi mengangkat bahu acuh, tanda tidak peduli akan pertanyaan Fara. Masa bodoh dengan semuanya, karena Elin dan Fara jika bertemu akan selalu membahas informasi terbaru, apalagi Fara-dia adalah ratunya jika membahas informasi-informasi terbaru.
"Jadi gini, ada anak baru di kelas, terus.."
"Cewek apa cowok? Kalau cowok, cakep nggak?" potong Fara cepat.
Elin memutar bola matanya malas, begitupun dengan Anggi, mereka berdua telah kebal dengan segala sikap Fara. Karna kalau urusan tentang cowok cakep Fara selalu jadi yang terdepan.
"Cewek. Kenapa? Lo mau?"
"Idih, emang gue jeruk makan jeruk apa?!"
"Ya makanya dengerin dulu omongan gue, nggak usah main potong aja."
"Iya iya. Apa?"
"Namanya Nella."
"Siapa?"
"Anak barunya lah, lo ogeb apa gimana sih?" kesal Elin.
Fara merengut sebal, bibirnya maju beberapa senti.
"Nggak usah sok imut, lo nggak pantes gitu!" tegur Anggi.
Tawa Elin seketika pecah, ekspresi Fara dan teguran Anggi menurutnya benar-benar lucu.
Saat sadar orang-orang kembali memperhatikan mereka, Anggi dengan cepat menutup mulut Elin yang masih tertawa.
"Elin! Pelanin ketawa lo bisa?!"
Elin mengangguk seraya menghentikan tawanya, lalu menjauhkan tangan Anggi dari mulutnya.
"Yaudah, gue lanjut lagi nih ceritanya," ucap Elin, kemudian ia menceritakan tentang Nella yang ia ketahui dari awal sampai akhir kepada Fara.
"Ohh, berarti Nella itu sahabatnya Angga dari kecil dong?"
"Hmm." Elin berdehem menanggapi.
"Nella cantik nggak?"
"Cantik."
"Cantikan mana sama gue?"
"Cantikan Nella kemana-mana lah."
Fara menatap tajam Elin, sahabatnya itu tidak bisa apa berbohong sekali saja demi kebahagiaannya?!
"Gawat!"
Anggi dan Elin mengernyit bingung, mereka tak paham dengan maksud Fara.
"Gawat kenapa?" tanya Anggi.
"Kalau mereka sahabat, otomatis mereka deket dong."
"Ya terus apanya yang gawat?"
"Anggi!"
"Loh, kok gue? Apa hubungannya?" heran Anggi saat namanya dibawa-bawa oleh Fara.
"Ada hubungannya lah, otomatis posisi lo terancam. Gimana kalau mereka berdua pacaran? Pasti retak hati lo!" ucap Fara beserta gerakan lebaynya.
Anggi mencibir, walau begitu ia jadi kepikiran akan ucapan Fara barusan, masa iya hatinya akan retak kalau Angga dan Nella benar-benar pacaran nantinya?
"Nggak mungkinlah, orang Angga cintanya sama Anggi juga. Otomatis pacarannya juga sama Anggi, masa sama Nella?"
"Udah-udah, lo berdua apaan sih? Hidup gue biar gue yang ngatur, lo berdua urusin aja hidup masing-masing," kesal Anggi.
"Iya-iya." Elin dan Fara menyahut bersamaan saat sadar keduanya telah merusak mood baik Anggi.
- OoO -
Maaf karena semakin hari isi part-nya makin sedikit, itu karena aku lagi-lagi dalam mood males nulis:'
Salam, sriiwhd
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top