01 | Teman Macam Apa?

Saat ini Anggi sedang menikmati makan siangnya di kantin seperti biasa, tepatnya di warung Seblak Mbak Neneng. Rasa Seblak yang teramat enak membuat Anggi tak pernah bosan untuk selalu mengunjungi warungnya Mbak Neneng.

Anggi hanya duduk sendirian karena sahabatnya, Elin dan Fara masih setia di dalam kelas lantaran masih mengerjakan tugas yang akan di kumpulkan setelah ini, Anggi sendiri sudah selesai mengerjakan semuanya.

"Nggie, dicariin sama Angga tuh di kelas." Ghina, salah satu teman kelasnya yang kebetulan baru memasuki kantin memberitahu.

"Ngapain dia nyariin gue?"

"Nggak tau, keknya penting deh, mending lo samperin aja," saran Ghina.

Setelah memasukkan suapan terakhir ke dalam mulutnya, Anggi segera bangkit dari kursinya dan tak lupa ia membayar kepada Mbak Neneng.

Di jalan menuju kelas, Anggi berpas-pasan dengan Elin dan Fara yang terlihat sedang cekikikan tidak jelas, entah karena apa?

"Mau kemana lo berdua?" tanya Anggi menghentikan langkah keduanya.

"Kantin dongsss, kita laper lah abis ngerjain tugas," jawab Elin dengan kelebayan tingkat dewanya.

"Terus kenapa lo berdua cekikikan sepanjang jalan? Udah kek orgil aja." Anggi memutar bola matanya jengah.

"Enak aja lo, siapa yang cekikikan? Orang kita biasa aja kok, iya kan Lin?" sanggah Fara yang dibalas anggukan kepala oleh Elin.

Anggi memicingkan mata menatap keduanya, ia seolah-olah mencium bau-bau yang tak enak dari Elin dan juga Fara. "Lo berdua nggak lagi ngerencanain sesuatu kan?" tanya Anggi memastikan.

"Ihh, apaan sih. Nggak lah, sembarangan aja lo kalau ngomong," bantah Elin cepat.

"Udah ah Nggie, kita laper mau ke kantin, daaah bye bye emuach." Fara langsung menarik Elin pergi menuju kantin, meninggalkan Anggi yang menatap jijik dengan kelebayan dua sahabatnya itu.

Dan tak lupa dari arah kejauhan Elin berteriak kepada Anggi kalau Angga sedang menunggunya di kelas, katanya ada hal penting yang ingin dia sampaikan. Saat ingin bertanya hal penting apa, Elin dan Fara sudah menghilang dari penglihatannya, mereka sudah terlebih dahulu melesat ke kantin.

🔹🔹🔹

Di kelas, Angga dan beberapa temannya sedang main game yang saat ini sedang hangat-hangatnya diperbincangkan di khalayak umum. Sebelum akhirnya Jerry, salah satu temannya menunjuk Anggi yang sedang berjalan menuju kelas.

"Kenapa?" tanya Angga heran.

"Couple'an lo tuh dateng." Tunjuk Jerry pada Anggi yang baru saja memasuki kelas.

"Terus?"

"Tau ah, lo mah nggak asik," kesal Jerry kepada Angga yang terus bertanya-tanya seperti orang bodoh, padahal Jerry yakin kalau Angga mengerti apa maksudnya.

Anggi yang baru memasuki kelas lantas menghampiri Angga yang katanya sedang mencarinya, dan sekarang ia sudah berdiri tepat di hadapan Angga.

"Kenapa?"

"Kenapa?"

Entah karena apa, keduanya sama-sama mengucapkan kata yang sama dalam waktu bersamaan, sehingga membuat teman-teman sekelas mereka yang mendengarnya menjadi bersorak dengan heboh untuk menggoda Anggi dan Angga, si Couple A-nya kelas 11 IPS-1.

"Ciee samaan ciee."

"Udah deh pacaran aja, kalian itu udah cocok seratus persen."

"Tanda-tanda jodoh nih."

"Gass poll Ngga!"

Segala celetukan dari teman-temannya hanya dibalas Angga dengan senyuman manis khasnya, sedangkan Anggi, gadis itu tak segan-segan untuk mengumpat kepada siapapun yang mengatakan hal seperti itu. "Setan!" umpatnya kesal.

"Heh, nggak baik cewek ngomong kasar!" tegur Angga.

"Gue ngomong gitu kan karena mereka ngeselin," bela Anggi dengan raut wajah yang masih terlihat kesal.

"Kenapa nyariin gue?" lanjut Anggi, melupakan kekesalannya akan teman-teman yang lain.

Kebingungan jelas sekali terlihat di wajah tampan milik Angga, ia sama sekali tak mengerti apa maksud ucapan Anggi.

"Gue nyariin lo? Kapan?" tanya balik Angga dengan kening berkerut menandakan kalau ia sedang bingung.

"Berarti lo nggak nyariin gue?" Pertanyaan dari Anggi itu dibalas anggukan kepala oleh Angga.

"Ciee ciee Anggi, minta dicariin ya sama yayang Angga." Dan lagi-lagi celetukan tak berfaedah itu muncul ke permukaan membuat Anggi semakin geram dan juga malu.

"Diem!" geram Anggi.

"Gini ya Ngga, lo jangan geer dulu kalau gue mau dicariin sama lo, itu semua gak bener. Gue ngomong gitu tadi ya karna Ghina bilangnya emang gitu," jelas Anggi, karena ia tak mau dibilang suka mengada-ada.

"Emang kenapa kalau misal gue geer?" tanya Angga.

"Ya nggak papa juga sih," balas Anggi seadanya.

Dan waktu yang tepat, saat itu Ghina sudah datang dari kantin bersama temannya. Anggi langsung meminta penjelasan terhadap Ghina.

"Maaf Nggie, gue cuman disuruh Elin sama Fara buat ngomong kek gitu," jelas Ghina memberitahu yang sebenarnya.

Seketika Anggi teringat akan Elin dan Fara yang cekikikan gaje saat menuju kantin tadi, pasti mereka sudah merencanakan semuanya.

"Sialan!" umpat Anggi, lagi-lagi ia dikerjai oleh kedua sahabat gesreknya itu.

"Udah dibilang, cewek itu nggak boleh ngomong kasar," ucap Angga kembali memperingatinya, dan yang membuat Anggi makin kesal adalah Angga dan teman-teman sekelas mereka menertawakannya karena sudah berhasil dikerjai oleh Elin dan Fara.

"ELINNN!! FARAAA! AWAS AJA KALIAN!!" teriakan Anggi menggema di seluruh ruangan.

Di kantin, Fara yang sedang mengunyah makanan tiba-tiba saja tersedak.

"Uhuk... uhukk..."

"Kok berasa kaya ada yang manggil gue ya?"

🔹🔹🔹

Menurut kalian, sosok Anggi dan Angga itu seperti apa?

Sampai bertemu di part selanjutnya!

Salam, sriiwhd.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top