BAB 3


***

"Jadi apa yang kamu maksud aneh? Apa yang kamu temukan?" tanya Angel pada Ani yang berdiri disampingnya.

Saat ini ia berada di ruang otopsi bersama dengan Ani dan Dave. Mengelilingi meja otopsi yang diatasnya terdapat mayat seorang laki-laki yang tubuhnya agak membusuk dan mengembang serta warna kulitnya sudah memucat sepenuhnya. Mayat laki-laki yang di temukan kemarin siang terdampar di pinggir pantai mengenakan seragam karyawan sebuah pabrik kimia terkenal.

Semua orang menyangka bahwa mayat ini adalah mayat orang yang meninggal karena tenggelam karena melihat dimana mayat ditemukan. Akan tetapi jiwa Angel yang sedikit gelap merasa bahwa ada sesuatu yang aneh dari mayat ini. Karena melihat dari kemungkinan hari dimana korban meninggal keadaan lautan saat itu sedang tenang dan tidak memungkinkan untuk korban tenggelam karena terseret arus. Bukan hanya itu adanya sebuah bekas kemerahan melingkar di pergelangan tangannya membuat Angel semakin merasa aneh meskipun polisi berasumsi bahwa itu bisa saja terjadi karena di tengah lautan korban tersangkut jala nelayan mengingat lautan pantai itu merupakan daerah para nelayan untuk mencari ikan. Hal itu juga sama dengan Ani—rekannya.

Meskipun pihak kepolisian sudah menetapkan bahwa penyebab kematian pria ini karena terseret arus, Angel dan Ani tetap bersikeras untuk menyelidiki penyebab kematian pria ini.

Angel melihat Ani yang sebelumnya berdiri di sampingnya berpindah ke sisi yang lain lalu menunjukkan pergelangan tangan mayat itu.

Angel dan Dave yang melihatnya sama-sama mengerutkan kening. Tidak mengerti dengan apa yang Ani maksud.

"Bukannya itu ada sejak korban di temukan?" gumam Angel. Masih tidak mengerti dengan apa yang Ani maksud.

Dave bergerak menbungkukkan tubuhnya seperti sedang memperjelas sesuatu. "Ada sebuah tanda aneh disana." Ucap Dave setelah dia berhasil memperjelas penglihatannya.

"Yap! Itu yang aku maksud." Kata Ani menyambut apa yang Dave katakan sebelumnya.

Kening Angel masih berkerut tidak mengerti.

"Angel kamu bisa lebih mendekat kesini supaya lebih jelas lagi." Perintah Ani.

Angel pun berjalan mendekat untuk melihat apa yang Ani dan Dave maksud. Dari jarak sedekat ini ia bisa melihat sebuah tanda membentuk sebuah jangkar kecil disana.

"Seperti bukan tato dan bukan juga hasil ukiran tangan. Tapi..."

"Yap! Seperti cap dari besi panas." Timpal Ani.

"Pertanyaannya kenapa ada tanda seperti itu disana?" Dave akhirnya angkat bicara. Menatap Ani keheranan sama halnya dengan Angel yang ingin mengetahui jawaban dari rasa penasarannya.

"Ada banyak kemungkinan." Ujar Ani. "Bisa saja tanda ini ada sejak dulu sejak korban masih hidup atau..."

"Tunggu!" potong Dave, membuat Angel dan Ani menoleh padanya secara bersamaan. Terlihat Dave mengotak-atik ponselnya sejenak membuat Angel dan Ani keheranan melihat apa yang sedang dilakukannya.

"Lihat ini." kata Dave sambil menunjukkan layar ponselnya pada Angel dan Ani. Di layar ponselnya terpampang gambar seorang wanita yang mati dengan cara mengenaskan—mirip seperti korban kecelakaan kereta api. Bukan hanya itu di sana juga terdapat serentetan kata-kata artikel panjang yang entah apa itu. Yang pasti mata Angel dan Ani hanya terfokus pada gambar wanita itu.

Meskipun gambar yang terlihat sangat mengerikan akan tetapi tidak membuat tiga orang yang melihat gambar itu tidak merasa ngeri sama sekali. Bagaimana tidak, bagi mereka bukan hal biasa lagi melihat mayat-mayat mengerikan seperti itu.

"Maksudnya?" tanya Angel meminta penjelasan pada Dave.

"Ini mirip dengan kasus 5 tahun yang lalu yang sampai sekarang belum di ketahui penyebabnya." Kata Dave.

Kening Angel dan Ani berkerut samar. Meminta penjelasan yang lebih dari Dave.

"Dave, bisa kamu jelaskan yang lebih detailnya lagi. Aku...mm...maksudku aku dan Ani tidak terlalu faham dengan apa yang kamu katakan itu." ucap Angel menuntut penjelasan yang lebih dari Dave.

"Begini, kalian pasti tahu bukan tentang kasus 5 tahun yang lalu dimana seorang ibu muda yang ditemukan di bawah gorong-gorong."

"Ya. Dan sampai sekarang kasus tersebut masih menjadi misteri pihak kepolisian dan orang-orang yang tertarik dengan teka-teki, bukan?" potong Angel terdengar sedikit sinis. Wajar saja Angel bersikap seperti itu karena ia sangat tidak menyukai kepada orang yang bertele-tele.

Dave mejentikkan jarinya, membuat Angel dan Ani menatap wajah Dave secara bersamaan. "Coba lihat." Dave menyentuh pergelangan tangan mayat pria tersebut dan menunjukkan pergelangan tangannya pada Angel dan Ani.

"Bukan kah ada satu kemiripan?" tanya Dave sambil menatap Angel dan Ani secara bersamaan.

"Pembunuh berantai." Gumam Ani.

"Waww..." Angel membekap mulutnya sendiri. "Bukan kah ini kasus besar pertama kita?" ujar Angel pada Ani.

Ani mengangguk.

Lagi-lagi Dave menjentikkan jarinya. "Kalian akan mendapatkan promosi besar-besaran jika kasus ini sampai bisa kalian pecahkan. Bukankah begitu?"

***

Vote sama comentnya sangat saya butuhkan guys. Oke! Jangan ada silent rider diantara kita yah. karena itu sangat menyakitkan buat akyuuu.... ;;;((((((

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top