3. SR
Terima kasih, atas atensi kalian buat ANDHARA. Padahal awalnya saya ragu untuk mempublish yang satu ini. Karena inspirasinya berasal dari kasus perceraian beberapa tokoh ternama.
Saya bukan orang yang menolak perceraian. Tapi kalau ada PELAKOR diantara mereka. Darah saya sebagai perempuan langsung mendidih. Bagaimana kalau pria itu diduain. Apa nggak sakit?
Bisa nggak dia berbagi ranjang dengan pria lain? Mereka merasa punya hak untuk menduakan. Tapi mereka tidak tahu dibalik itu ada luka yang dalam. Siapkah mereka juga merasakan sakit yang sama.
🌱🌱🌱
Andhara didandani oleh seorang make up artist kenamaan bernama Ricky. Ia terlihat memukau malam itu. Gaun dari Azaro yang berwarna peach, melekat pas ditubuhnya. Terlihat segar, seperti perempuan baru mandi. Janda Athalla itu kembali merapalkan doa yang sering diucapkan. Untuk sekedar menenangkan hati. Ia bisa merasakan diluar sana ribuan orang sedang menanti dimulainya konser. Meski keberadaannya adalah mistery guest untuk mereka.
Duduk di ruangan rias sendiri. Tidak ada seorangpun yang menyadari kehadirannya. Eru memberikan privasi itu. Selesai make up. Sang MUA memintanya berfoto bersama. Andhara menyanggupi karena foto tersebut akan diupload setelah penampilannya berakhir. Ia memberikan senyum terbaiknya.
Setelah mengucapkan terima kasih, sang MUA pun keluar ruangan. Hari ini ia memang khusus datang untuk mendandani sang bintang. Ya Ricky sendiri sebenarnya sangat mengagumi Andhara mantan Athalla. Perempuan itu terlihat sangat cerdas sekaligus rendah hati saat melakukan tugasnya mendampingi Athalla. Pernah Ricky menonton di televisi. Andhara sedang menyuapi sambil memangku seorang anak penderita gizi buruk. Ricky yakin bukan hal mudah memangku anak seperti itu. Tapi Andhara bisa! Foto itu berbicara banyak tanpa perlu rangkaian kalimat indah tentangnya.
Ricky juga saksi bagaimana dulu Athalla sering tiba tiba hadir bila Maura ada pemotretan. Karena dia juga bekerja untuk beberapa modelling agency. Namun semua tertutup rapi. Sampai akhirnya ia mendengar perselingkuhan Andhara yang menghebohkan. Jujur ia tidak percaya. Karena dikalangan mereka hal itu sudah biasa. Jatuhkanlah lawanmu jika engkau mau maju. Kalau perlu tendang mereka ke jurang paling dalam. Agar tak mampu lagi menyentuh kakimu.
Tapi saat ini Andhara adalah pengecualian. Ada Eru sekarang. Sebagai laki laki meski tak sempurna, Ricky tahu apa tujuan vokalis band tersebut menghadirkannya disini. Ia hanya berharap agar Eru tulus pada perempuan yang baru saja didandaninya.
***
Eru memasuki gedung bersama kedua putrinya. Menebar senyum pada sekumpulan fans dan media yang sudah menunggu diluar mobil. Diikuti oleh kedua putrinya, semeru mengambil sikap untuk pose sejenak. Tanpa berkata apa apa lagi mereka langsung memasuki area belakang panggung. Disambut oleh beberapa kru yang langsung menggiring ke ruang ganti.
Jonan sudah menunggu di dalam.
"Kalian sama mami dulu ya di depan" bisik Eru pada mereka. Kemudian memerintahkan seorang kru untuk mengantar. Sementara ia sendiri mengikuti briefing terakhir. Selesai semua pria itu segera menuju sebuah ruangan yang dijaga seorang security
Memasuki ruang rias, ia sedikit terkejut dengan penampilan Andhara yang elegan. Jauh berbeda dengan seseeorang yang dilihatnya pada hari biasa. Ada kegugupan dalam mata perempuan yang tengah memandangnya itu. Eru menatapnya, memejamkan mata sebentar kemudian mengangguk. Sebagai isyarat agar Andhara tenang.
"Lebih tenang ya, santai saja."
Andhara mengangguk. Hanya semenit Eru menemuinya. Saat hendak keluar Andhara berkata
"Terima kasih mas Eru"
Eru hanya mengangguk sambil tersenyum kemudian keluar.
"Ok semua siap." terdengar aba aba dari sang manajer Jonan. Mereka menjawab dengan memberikan kedua ibu jari tangan.
"Berdoa dulu, sebelum kita mulai."
"...."
"Selesai"
"Oke semua tim The Arc sukses ya." setelah itu mereka melakukan toast.
Seluruh personil akhirnya memasuki area panggung diiring sorak sorai ribuan penonton.
***
Akhirnya tiba giliran Andhara
Eru sendiri yang mengumumkan kehadiran Andhara sebagai bintang tamu malam itu.
"The Archers... beberapa bulan lalu. Saya menonton sebuah konser musik di youtube. Melihat penampilan seorang perempuan cantik yang memainkan pian..... lagu Rayuan Pulau Kelapa. Pada saat itu kita akan merayakan hari kemerdekaan negara ini. Saya kagum pada permainannya.... "
Sementara itu disalah satu hotel bintang lima, tangan Athalla yang juga menonton siaran langsung konser tersebut terkepal. Ia mulai tahu siapa yang dimaksud Semeru.
"Lembut dan sangat menjiwai lagu tersebut. ia bisa menyelesaikan lagu tersebut dengan sangat apik. Dalam hati saya berkata. Ini adalah seorang bintang yang sesungguhnya. Suatu saat nanti saya ingin menghadirkan dia dikonser saya."
Athalla meraih poselnya
"Perempuan asli Indonesia yang sangat rendah hati, cerdas dan menjaga dirinya dalam setiap pemberitaan miring tentangnya. Terlepas dari segala hal bersifat kontroversi yang menghampiri akhir akhir ini. Ia hanya diam dan tak berkata."
"Apa Andhara ikut dalam pertunjukan semeru?"
"Malam ini, dengan tepuk tangan yang meriah...Kita sambut.... Andhara Kusuma Wardhani!" Eru menyebutkan nama asli Andhara.
"Gimana bisa? Kenapa kalian tidak beritahu saya sebelumnya supaya saya bisa mencegah!" Wajah Athalla memerah. Ia melempar gelas wine yang tengah digenggamnya ke lantai.
Andhara melangkah sendirian dengan anggun ke tengah panggung menghampiri Eru. Diiringi gemuruh tepuk tangan penonton. Seperti biasa Andhara membungkukan badan sambil menangkupkan kedua telapak tangan didada.
"Apa kabar?" Tanya Eru sambil menyerahkan sebuah mike.
"Baik mas, terima kasih" jawab Andhara dengan lembut. Sambil melambai kearah penonton. Sikap tubuh dan senyumnya tetap terjaga. Seluruh penonton bersorak gemuruh meneriakkan nama mereka.
"Bisa kita mulai?" Tanya Eru
Andhara mengangguk dan melangkah menuju piano. Kemudian mereka saling menganguk dan Amdhara memulai permainannya.
Sekarang saatnya televisi yang menjadi sasaran Athalla. Ia melempar benda itu dengan asbak. Kamar hotel itu hancur seketika.
Pertunjukan dimulai. Dengan penuh konsentrasi Andhara mulai memainkan pianonya. Ia sudah lama berlatih, ia tidak akan kalah dengan kegugupannya.
Ada saat kuragu
Saat semesta menunggu
Kemana langkah akan
Menuju
Alam tersenyum mentari tertawa
Melihat senyummu hai belahan jiwa
Jangan berpaling meski sedetik
Karena wajahmu begitu menarik
Tertawalah buana
Menangislah durjana
Ada aku yang menjaganya
Sampai masa tua
Sampai saat lagu terakhir, fokus penonton ada pada Andhara. Ketika semua selesai mereka mendapatkan standing ovation dari sebagian besar penonton. Kembali Andhara mendekati Eru dan mereka membungkuk bersama. Tepuk tangan masih terdengar bergemuruh sampai kemudian Andhara memghilang di belakang panggung.
Penonton masih berdiri, seakan merindukan kehadiran Andhara.
Kamar hotel Athalla sudah hancur berantakan. Ia sangat kacau.
Dinda adik Athalla mengepalkan kedua tangannya dan langsung meninggalkan acara.
Eru tersenyum puas, karena ketakutan Andhara tidak terbukti.
***
Konfrensi pers setelah konser.
Seluruh personel tampak hadir di ruang konfrensi pers, didampingi Jonan. Konser mereka sangat sukses. Dihadiri ribuan fans. Namun hampir seluruh pertanyaan media malam itu berhubungan dengan Andhara.
Kenapa harus Andhara? Padahal banyak bintang yang lain.
Malam ini Andhara adalah bintang kedua
Kemana Andhara?
Itulah sebagian pertanyaan mereka. Eru hanya tertawa dan akhirnya mempertontonkan statement Andhara melalui layar.
Video itu diambil beberapa saat setelah ia selesai dirias.
"Terima kasih kepada manajemen The Arc, karena sudah mengijinkan saya menjadi bagian dalam konser sebesar ini. Saya sebenarnya kaget saat dihubungi oleh mas Jonan. Banyak pertanyaan dalam hati saya. Salah satunya yang terbesar adalah kenapa saya? Saya bukan siapa siapa di dunia entertainment yang besar ini.
Ditengah kegalauan saya, ada banyak yang mendukung ternyata. Terima kasih untuk The Arc, untuk mas Jonan, mas Azaro atas bajunya yang bagus. Mas Ricky untuk make up dan Hair donya. Membuat saya semakin percaya diri. Dan semua yang tidak bisa saya sebut satu persatu. Terutama terima kasih buat buat mas Eru, yang sudah memberi semangat pada saya.
Maaf, saya tidak bisa hadir di press connferences. Saya hanya pendukung acara. Tidak layak saya hadir, karena bukan personil The Arc. Kalau nanti ada open audition kabari saya ya, supaya saya juga ikutan audisi."
Andhara tertawa lebar saat menyebut kalimat terakhir. Semua ikut tertawa termasuk Eru yang memiliki senyum penuh arti.
***
Pagi ini sangat indah untuk seorang Andhara. Ia bangun cepat, hari ini dan besok memang ia mengambil libur. Awalnya karena takut gagal saat konser dan dihujat banyak orang. Tadi malam ia segera menginstal kembali Ig nya.
Orang pertama yang menautkannya adalah Ricky sang MUA. dibawahnya langsung bertabur komentar. Seperti
Kak Andhara cantiik banget
Kak Andhara.... kangen!!!....❤❤❤❤
Berlian mah... pasti tetep cemerlang
Dan masih banyak lagi. Memang ada beberapa komentar negatif. Tapi ia memilih tidak peduli. Karena jumlahnya sangat kecil. Hilang sudah rasa kalut selama berbulan bulan ini. Meski akhirnya menguninstall kembali sosmednya. Andhara merasa jauh lebih siap dalam menjalani hidupnya kedepan.
Ia tahu banyak duri yang akan melukai kakinya. Tapi sebisa mungkin ia akan tetap melangkah. Tiba tiba ponselnya berbunyi. Dari Eru
"Hallo mas?"
"Hallo, lagi ngapain?"
"Baru bangun"
"Capek kemarin?"
"Enggak, banyakan gugupnya"
"Mau merayakan hari ini?"
Andhara terdiam. Ia belum siap terhadap hubungan baru. Apalagi berkaitan dengan pria bernama semeru! Duda dua anak hasil dua pernikahan gagalnya. Pria dengan nama buruk dalam hal percintaan.
"Maaf, saya sedang tidak ingin keluar" tolak Andhara sopan.
Eru tertawa kecil. Bukan Eru namanya kalau tidak berhasil pagi ini!
"Saya ada diparkiran apartemen kamu. Ada dua gelas kopi ditangan saya. Dan saya hanya butuh roti panggang untuk menikmatinya"
"Saya nggak punya roti mas"
"Saya bisa beli sekalian di supermarket depan." Eru bertahan
"Saya nggak punya sandwich maker."
"Kita nikmati dengan selai."
Andhara menarik nafas dalam.
"Maaf mas Eru, saya janda. Dan nggak baik kalau menerima tamu laki laki yang bukan berasal dari keluarga saya. Nanti bisa menjadi fitnah buat orang lain."
Eru terdiam, tembok itu sudah dibangun terlalu tinggi.
Ya Tuhan, jangan lupa Andhara dia sudah membantumu keluar dari kesulitan keuangan selama enam bulan ini.
"Kalau begitu, saya titipkan kopi kamu di security ya." ucap Eru lembut.
"Maafkan saya mas." ujar Andhara dengan suara bergetar.
"It's ok. Kamu memang harus menjaga diri kamu dengan baik. Tapi ingat satu hal, masih banyak orang baik di dunia ini."
"Terima kasih mas."
***
Yeayyy... double up....
160219
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top