Sirna
Yuyu Kangkang dan ketiga Klenting sampai di seberang, berada di Desa Dhadhapan.
"Benar, kan, wong ayu-ayu. Aku telah mengantar kalian hingga kesini."
"Ya, kami percaya padamu."
"Hahaha. Manusia yang percaya pada diri sendiri tidak akan meragukan orang lain."
"Baiklah, terimakasih, Yuyu Kangkang. Kami akan pergi dulu, hampirilah adikku di seberang dan antarkan dia ke sini. Terserah kau mau apakan dia."
Setelah itu, ketiga Klenting meninggalkan tempat itu dan Yuyu Kangkang kembali menyeberang.
Makhluk Kali Leri itu kembali dari seberang dan mendatangi Klenting Kuning setelah mengantarkan ketiga Klenting hingga ke Desa Dhadhapan. Mentas dari Kali Leri, Yuyu Kangkang berjalan dengan gembelengan menghampiri Klenting Kuning yang menatap dengan waspada.
"Woeee, wong wedok mambu telek. Bagaimana aku mau mengantarmu sedangkan wajahmu kotor dan terlihat buruk seperti itu."
"Mudah saja, seperti kau mengantar mbakyu-mbakyuku, tinggal kau naikkan aku ke punggungmu."
"Eladalah, maksudku kau tidak akan bisa membayarku dengan tubuhmu karena aku tak mau bercinta wong elek sepertimu."
"Kau mau pun aku yang tidak mau."
Yuyu Kangkang terlihat kesal dan ingin membunuh Klenting Kuning, dia mengangkat capit besarnya berusaha mencekik Klenting Kuning.
Klenting Kuning mengangkat tangannya untuk berlindung dan tanpa sengaja melepas genggamannya pada kainnya yang robek. Terlihat oleh Yuyu Kangkang pangkal paha dari Kenting Kuning yang bersih dan bersinar.
Melihat sebagian tubuh Klenting Kuning yang ternyata sangat bersih membuat birahi Yuyu Kangkang kembali muncul. Dia yakin bahwa sebenarnya Klenting Kuning seorang wanita yang cantik melebihi ketiga mbakyunya, dan tercium juga aroma tubuh Klenting Kuning yang harum setelah sempat tertutupi oleh bau dari wajahnya yang terkena kotoran.
Yuyu Kangkang mendorong Klenting Kuning hingga jatuh terduduk, lalu berusaha memperkosanya. Klenting Kuning teringat dengan pring gading pemberian Ki Swarta, dia mengambil benda tersebut dari balik bajunya lalu dipukulkan ke kepala Yuyu Kangkang.
Yuyu Kangkang terhuyung-huyung ke belakang sambil berteriak dan memegangi kepalanya lalu jatuh terjengkang. Asap putih mengepul dari tubuhnya, perlahan cangkang di punggungnya terlepas, kulit keras di lengannya terkelupas dan capit di tangannya musnah. Yuyu Kangkang kembali menjadi sosok Sudana, pemuda dari Desa Dhadhapan.
...
Mentas : keluar atau bangun dari berendam di air; selesai berendam atau berenang.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top