Bali ing Tata Krama
Sudana bangkit setelah terkapar beberapa saat, lalu dia duduk dan menunduk pada Klenting Kuning.
"Duh, Nyai. Ternyata anda bukan orang sembarangan, maafkan hamba. Hamba tahu siapa pemilik pusaka pring gading itu. Dan beliau tidak akan sembarangan mewariskan pusaka itu pada sembarang orang." Sudana terus menunduk ketakutan pada Klenting Kuning.
Klenting Kuning masih keheranan dengan beberapa kejutan, kesaktian pusaka miliknya, berubahnya Yuyu Kangkang menjadi pemuda dan kini pemuda itu malah berlutut di hadapannya.
"Siapa kamu sebenarnya, Yuyu Kangkang?"
Sudana lalu memperkenalkan dirinya dan kenapa dia bisa berubah menjadi sosok Yuyu Kangkang.
"Nafsu angkara hanya akan menjeremuskan, semua sudah berlalu. Seperti aliran sungai, waktu tak akan pernah kembali, namun kita bisa perbaiki."
"Kalau boleh hamba tahu, siapa sebenarnya Nyai ini?"
Klenting Kuning pun menceritakan segalanya dan membuat Sudana terkejut dan lebih hormat padanya. Pria beringas yang ditakuti oleh semua orang kini tunduk dihadapan Klenting Kuning yang sebenarnya adalah Dewi Sekartaji.
Klenting Kuning pun bercerita bahwa dia sudah berjanji pada ibu angkatnya untuk pergi ke Desa Dhadhapan menemui Ande-ande Lumut meski sebenarnya dia tidak mau, karena hatinya sudah milik Raden Panji Asmarabangun, kekasihnya.
"Hamba siap mengantar anda sampai ke seberang, Raden Ayu Sekartaji. Hamba akan memastikan Raden Ayu selamat sampai ke seberang."
"Bagaimana caranya? Kau bukan lagi Yuyu Kangkang yang bisa berenang sambil membawa orang di punggung."
Sudana lalu bangkit dan menuju ke arus sungai, dicelupkan tangannya ke Kali Leri dan seketika arus dari hulu berhenti. Sudana telah menguasai aji kumbara tirta sehingga bisa melakukan itu.
Air sungai di depan mereka kini semakin dangkal sehingga bisa dilewati. Sudana memimpin berjalan di depan untuk melindungi Klenting Kuning dari serangan buaya-buaya Kali Leri, meski binatang-binatang melata itu tidak berani mendekat karena takut pada Sudana.
Namun, baru beberapa langkah mereka berjalan menyusuri sungai, arus dari hulu mulai mengalir dan bergejolak, dan munculah sosok wanita dari dalam sungai.
"Suamiku! Kau berkhianat!"
...
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top