9. Anak Lelaki 7 Tahun

╭─────── ۪۫ ❁ཻུ۪۪⸙͎.' ───────╮

Victoria Wolf

╰─────── ۪۫ ❁ཻུ۪۪⸙͎.' ───────╯

Victoria Wolfーsaat itu berumur 7 tahunーsedang asyik bermain di taman dekat rumahnya. Kedua matanya menangkap sesosok anak lelaki seumuran dengannya yang main ayunan sendirian. Anak lelaki itu menangis tanpa bersuara.

Victoria mendekati anak itu dan mengamatinya. Anak lelaki itu serba putih. Rambut, kulit, bahkan baju yang ia pakai warnanya putih bersih. Kedua bola matanya seperti ruby. Mengingatkannya pada kelinci.

"Hey. Kenapa kamu menangis?" tanya Victoria.

Anak itu segera mengelap air matanya. "Aku tidak menangis."

"Bohong! Matamu sembab begitu."

"Uhhh..."

"Kenapa kamu menangis?" tanya Victoria lagi.

"Aku... dibully teman-temanku. Soalnya... aku putih," ucap anak itu pelan.

"Putih? Ah, seluruh badanmu?"

Anak itu mengangguk. "Ibuku bilang aku albino. Ibuku juga seperti aku. Putih."

"Orang yang kamu bilang "teman" itu bukan temanmu. Jauhi saja mereka! Mereka membully-mu cuma karena beda," ucap Victoria.

Anak itu menunduk.

"Siapa namamu?" tanya Victoria.

"Audolf Blackwood," jawab anak itu.

"Kupanggil Audolf ya. Aku Victoria Wolf."

"Victoria, kamu berani ya," kata Audolf. "Boleh aku berteman denganmu?"

"Tidak masalah." Victoria duduk di ayunan sebelah Audolf. "Jangan pedulikan mereka, Audolf. Walaupun kamu putih, tetapi kamu manis seperti kelinci."

"Kelinci..." Semburat merah muncul di pipi Audolf. "Kamu keren ya, Victoria."

"Keren?"

"Kamu baik dan berani. Kamu tidak takut pada apapun. Kamu pasti ingin jadi seperti ayah ibumu."

"Hah?"

"Iya, kan? Ayah ibumu seperti pahlawan super! Membasmi kejahatan! Membunuh penjahat di bawah perintah preー"

Victoria menarik kerah baju Audolf. "Bagaimana kau bisa tahu?! Seharusnya tidak ada yang tahu!! Jangan katakan itu pada siapapun!! "

"A-Aku bisa tahu tentang seseorang hanya melihatnya..." Audolf ketakutan melihat sinar mata Victoria yang berkilat marah. "Aku takkan cerita pada siapapun!"

Victoria masih tidak mengerti kenapa Audolf bisa mengetahui pekerjaan orang tuanya yang suatu saat akan diserahkan padanya itu. Walau Audolf sudah berjanji untuk merahasiakannya, Victoria masih tidak percaya. Ia memutuskan untuk mengawasi Audolf.

●●●

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top