Misteri

Hari ini begitu cerah, cahaya hangat matahari seakan menyalurkan semangatnya pada setiap orang. Hari ini so eun sudah di perbolehkan pulang. Namun bukan wajah ceria yang ia tunjukan pagi ini.

Wajah cantiknya terlihat cemberut, bagaimana tidak cemberut kemarin kim bum tidak datang menemuinya bahkan pria itu sulit dihubungi dan beginilah jadinya so eun dalam keadaan bad mood .

"Yakk noona kau kenapa? Harusnya kau senang sudah diperbolehkan pulang, ada apa dengan wajahmu itu?" So eun hanya memandang key kesal, bahkan so eun tidak mood menjawab pertanyaan key.

"Apa noona kesal.karena kim bum hyung 'itu' tidak menjengukmu kemarin?" Tebak key tepat sasaran ,so eun berusaha menutupi kegundahannya walau gagal.

"Tidak aku hanya kesal karena minho tidak mengantarku pulang" ujar so eun,key tau ini hanya alasan so eun saja, ia terlalu hafal sifat so eun jika sudah ngambek.

"Nanti aku akan memberi tahu minho jika noona merindukannya. Sudahlah lebih baik kita pulang saja. Taemin sudah menunggu." Key membantu so eun berjalan meski so eun bisa berjalan sendiri lagi pula ia sudah sembuh. Tapi Key yang over protective dan keras kepala tidak mengindahkan so eun sama sekali.

###

Onew dan Minho berjalan memasuki sebuah gedung pencakar langit. Gedung mewah dengan puluhan lantai menjulang tinggi di hadapan mereka. "Selamat pagi ada yang bisa saya bantu?" Seorang receptionis menyapa mereka dengan wajah memerah.

Jelas saja siapa yang bisa menolak pesona Minho dan Onew yang sangat tampan dengan pakaian hitamnya pagi ini. "Kami ingin bertemu tuan kim sang joon" ujar Onew dengan senyum manisnya membuat wajah wanita itu semakin merah merona. "Aa..aa.apa anda sudah membuat janji" onew hanya tersenyum melihat reaksi wanita yang bernama Yoona setelah sekilas melirik pada namtag wanita itu.

"Belum. Kami dari kepolisian Seoul mohon kerja samanya" Ujar minho tegas dengan memperlihatkan kartu pengenalnya. "Tunggu sebentar aku akan memberitahu presdir terlebih dahulu."
Yoona berkutat dengan teleponnya. Sedangkan Onew sibuk melihat wanita itu dengan senyum-senyum sendiri. Minho yang melihatnya hanya menggelengkan kepala 'jatuh cinta ternyata bisa membuat orang gila' desis minho. Setelah Yoona memberi tahu ruang presdir mereka pun beranjak pergi.
Lantai 15 adalah tujuan mereka, dilantai itu terdapat satu ruangan saja  karena lantai ini  hanya  di khususkan untuk ruangan sang presdir. Setelah mendengar sahutan dari dalam Minho dan Onew memasuki ruangan itu. Sangat mewah pikir mereka saat pertama kali memasuki ruang sang presdir.

"Aku kira kalian akan bertindak lebih lambat, tapi dugaanku salah" ujar Sang Joon dengan penuh makna. "Jangan meremehkan kinerja kami tuan kim yang terhormat, aku bisa saja mendapat informasi lebih cepat dari dugaanmu" ujar onew dengan pandangan tajam. "Aku tidak heran jika kau adalah anak tuan Lee, kalian sangat mirip. Duduklah kita bicarakan baik-baik kalian adalah tamuku hari ini." Mereka duduk di sebuah sofa yang berada di dekat meja kerja Sang Joon.

"Aku langsung saja pada topik pembicaraan. Aku tidak suka berbelit-belit" Sang joon hanya tersenyum sebagai jawaban. Saat onew ingin memulai pembicaraan sebuah ketukan pintu menghentikannya. Kim bum muncul dari balik pintu.

"Kalian tidak melupakan aku kan?" Kim bum berjalan menghampiri sofa dan duduk di dekat sang joon.

"Minho kau bekerja di kepolisian?" Kim Bum cukup kaget saat melihatnya. "Nde, aku masih dalam masa magang kim bum hyung. Onew hyung adalah senior ku dia adalah detektif handal " puji Minho. kim bum menatap Onew dengan tajam. 'Jadi dia pria yang bernama Onew itu?' Batin kim bum. Onew yang merasa di tatap tajam berusaha mengalihkan konsentrasinya pada tujuannya saat ini.

"Bisakah kita mulai?" Ujar onew yang dijawab dengan anggukan kepala oleh mereka bertiga.

###

So eun baru saja selesai membereskan kamarnya , saat sampai di rumah so eun tidak banyak bicara dan memilih menyibukkan diri di kamarnya. Itu adalah cara terampuh menghindari key saat ini. "Ahh sepertinya aku harus berbelanja bulanan" ujar so eun saat melihat stok dapurnya yang mulai menipis. Jika ia seorang diri saja mungkin bahan yang tersisa masih cukup untuk 2 minggu kedepan tapi sekarang ada 4 lelaki tampan yang menghuni rumahnya jadi sekarang ia harus mengisi kulkas dan keperluan dapur yang sudah terkuras isinya.

"Noona mau kemana?" Ujar Taemin saat melihat so eun menggenggam tas jinjingnya. "Aku akan ke supermarket dulu, banyak perlengkapan yang harus dibeli. Semua stock makanan mulai habis" ujar so eun "Aku ikut—Taemin berteriak girang— Noona baru saja sembuh jadi tidak boleh kelelahan apalagi luka yang ada di lenganmu belum sembuh totalkan" so eun hanya mengangguk setuju, barang yang mereka beli cukup banyak dan so eun tidak bisa membawanya sendiri dengan lengan yang masih terluka. Jadi so eun meng-iya-kan bantuan Taemin.

So eun memilih beberapa bahan makanan yang ia perlukan mulai dari daging, sayur dan bumbu dapur sedangkan Taemin jangan ditanya lagi bukannya membantu so eun, Taemin malah sibuk membeli berbagai macam snack. Taemin mengambil beberapa bungkus mie instan dan memasukkannya ke troly. "Apa ini? Untuk apa kau membelinya sebanyak ini?" So eun melihat-lihat semua barang yang Taemin beli. "Ini untuk jaga-jaga jika Key hyung marah dan tidak mau membuatkan aku makanan."

So eun hanya tersenyum geli mendengar alasan Taemin. Mereka memang selalu bertengkar tapi jika urusan makanan key tidak akan tega membiarkan saudaranya kelaparan meski dalam keadaan marah sekali pun.

So eun dan Taemin keluar dari supermarket itu setelah cukup lama berbelanja.

"Noona kau tunggu dulu disini, ada yang lupa aku beli" Taemin meletakkan semua barang belanjaan so eun di sebuah kursi dekat supermarket tersebut. "Jangan lama-lama" ujar so eun saat melihat Taemin beranjak pergi "aku hanya sebentar" teriak Taemin.
So eun duduk di kursi itu seorang diri, keadaan sangat ramai sore ini banyak pekerja mulai pulang kerumahnya masing-masing. Tanpa so eun sadari seorang pria dengan masker penutup mulut berwarna hitam sedang memperhatikannya dari kejauhan. Pria itu berjalan mendekati so eun dan duduk di sampingnya. So eun merasa risih saat pria itu meliriknya, perasaannya mengatakan jika ia dalam bahaya 'lagi'.

Pria itu mengeluarkan pisau tajam dari sakunya so eun yang melihatnya segera mengemasi barangnya namun sebelum beranjak pria itu sudah terlebih dahulu menodongkan pisaunya ke pinggang so eun . "Jangan berteriak jika kau ingin selamat" ujar pria itu sesekali mengawasi sekitarnya. So eun gemetar ini bukan pertama kali ia berada di posisi seperti ini. So eun berusaha tetap tenang, "ikut dengan ku" so eun berdiri saat pria itu semakin menekan pisau tajamnya ke pinggang so eun. Pria itu membawa so eun ke tempat yang lebih lenggang. Ingin rasanya so eun berteriak agar orang-orang tau dia berada dalam bahaya tapi berteriak saja ia susah suaranya tercekat di tenggorokan.

Mungkin saat ini orang-orang hanya melihat mereka sedang berjalan beriringan tanpa melihat adanya pisau di pinggang so eun, karena pakaian pria itu menutupi pisau yang ia genggam. Berapa kali kejadian seperti ini harus ia alami, so eun rasanya ingin berteriak dan menangis karena takut. Saat soeun menutup matanya pisau itu tak lagi ia rasakan di pinggangnya.

"Mati kau sialan" suara itu so eun tahu. So eun membuka matanya dan berbalik. Dilihatnya key sedang berusaha merebut pisau dari pria itu. Saat pisau itu terpental jauh key segera memberi pukulan ke wajah pria itu berkali-kali. Tapi pria itu bisa menangkis pukulan key.

Mereka terlibat baku hantam, so eun tidak bisa berdiri lagi. Ia takut sangat takut sampai lututnya terasa lemas. Ia harus menolong key. Di ambilnya ponsel yang ada di dalam tasnya tapi nihil ponselnya tidak ada.

"Yakkk," teriakan Taemin membuat so eun mendongkakan kepalanya, Taemin berlari membantu key sehingga membuat pria jahat itu menerima beberapa pukulan di wajahnya. Merasa terdesak pria itu pun melarikan diri, Key dan Taemin ingin mengejar orang itu tapi suara isakan So eun mengurungkan niat mereka.

"Noona kau tidak apa-apa?" Key dan Taemin sungguh khawatir saat melihat keadaan so eun, tangisan so eun pecah. So eun benar-benar takut dan lega disaat yang bersamaan. Taemin yang melihat so eun menangis hanya bisa menenangkan so eun dengan pelukannya. "Tenang lah kita sudah aman" ujar Taemin.

"Ayo kita pulang"  Key memapah so eun yang berjalan pelan, kakinya masih gemetar sampai sekarang masih terbayang di ingatanya kejadian beberapa hari yang lalu. Hal yang sama terulang kembali.

"Taemin~ah kau pakai saja mobilku antar noona ke rumah aku ada urusan sebentar." Key memberikan kunci mobilnya pada Taemin

"Nde hyung" So eun dan Taemin memasuki mobil dan pulang menggunakan mobil Key. Key memhubungi onew sesaat setelah Taemin dan so eun pergi menggunakan mobilnya.

"Seperti dugaan mu hyung, mereka menyerang noona lagi"
"Bagaimana keadaan so eun sekarang?"
"Buruk. Aku harap ia segera lebih baik"
"Baiklah besok kita lakukan rencana itu, kau mengerti?"
"Baiklah"
Sambungan terputus. Key segera pergi dari tempat itu menggunakan taksi.

###

Kim bum menggenggam tangan so eun erat. Setelah mendengar kabar dari Onew tentang so eun ia merasa khawatir, sudah 3 kali so eun mengalami kejadian yang sama dengan selang waktu yang berdekatan. Tangan kiri kim bum mengusap kepala so eun lembut. Saat kim bum sampai, so eun sudah tertidur lelap.

"Eennngghh" lenguh so eun saat merasa usapan lembut di kepalanya. "Tidurlah,aku akan menemani mu disini" bisik Kim bum lembut. So eun kembali tenang dalam tidurnya. Kim bum tersenyum saat melihat wajah damai so eun saat ini.

"Aku akan menjagamu sampai kapan pun" ujar kim bum. Kim bum membaringkan dirinya di samping so eun dan mendekap wanitany dengan lembut dalam pelukan. Tidak bisa ia bayangkan hidup tanpa so eun disisinya wanita yang sangat ia cintai, apa pun akan ia lakukan untuk melindungi so eun bahkan dengan nyawanya sekali pun.

TBC

selamat ulang tahun kim bum oppa, maaf telat. Maunya update pas ultahnya oppa tapi waktu buat ngetiknya terbatas jadi baru bisa up sekarang.

😌😌😣😥

Di part ini sengaja aku buat teka-teki biar ada rasa penasarannya gitu (alasan) hehehe
Selamat membaca dan semoga suka.
Maaf typo bertebaran belum sempat edit semua.

Bye😋😚

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top