XVII (End)
Hokkaido, pukul 09.00 A.M
Hembusan angin hangat menerbangkan anak rambut 10 pria yang berada di Okurayama Observatory. Ya, mereka adalah Hali, Taufan, Gempa, Blaze, Ice, Thorn, Solar, Frostfire, Glacier dan Supra. Ke-10 pria itu sedang mengenang masa lalu mereka yang 6 tahun lalu, saat ini mereka sudah berusia 23 tahun. Mereka kecuali Blaze duduk di atas rerumputan yang masih hijau sambil menatap pemandangan di depannya. "Aku sangat merindukan Rinne," keluh Taufan merindu. "Ku juga rindu Cel," balas Blaze sambil memeluk pohon rindang di samping kirinya. "Thorn rindu Zohra," ucap Thorn dengan mata berkaca-kaca. "Bukan hanya Thorn kok, kami semua juga merindukan mereka. Sangat malah," ucap Frostfire sambil tiduran. "Kapan mereka datang kembali ya?" tanya Gempa lirih. "Kami juga tidak tau, Gem. Yang pasti mereka bilang akan datang sekitar 6 atau 8 tahun," jawab Hali dengan datarnya. Hali memang datar bila dilihat dari sisi depan. Namun bila kita lihat dari sisi samping, kita menemukan seorang Hali yang sedang merindu.
"Tapi-tapi, ini sudah 6 tahun! Kenapa Zohra belum datang juga?!" seru Thorn sambil cemberut. "Sabarlah Thorn, aku yakin mereka pasti kembali. Kita harus bersabar," jawab Glacier sambil menepuk bahu pemuda polos itu. "Kuharap mereka tidak melupakan janji dulu," harap Ice sambil menatap langit. Supra hanya diam, ia enggan bersuara sekalipun. Dia sebenarnya rindu akan gadis yang telah ia tabrak 6 tahun yang lalu, Nayla. Ia juga berharap mereka tidak melupakan janji dulu.
"Rindu bukanlah sesuatu yang mudah, ia selalu tumbuh besar seiring berjalannya waktu. Kami harap seseorang yang kami rindukan akan datang lalu menghapuskan rasa rindu ini"
Jakarta, Indonesia pukul 07.00 WIB
Di sebuah kafe yang terletak di area hutan Kota Arboretum, terlihat sosok 10 wanita yang berusia 22 tahun. Mereka sedang menunggu kafe itu dibuka, Arborea Café namanya. Mereka sedang bercerita tentang kuliahnya. "Duhhh... pusing kepalaku," keluh Cel sambil memegang kepalanya. "Pusing kenapa Cel?" tanya Nida sambil bersender di salah satu pohon. "Itu loh, masa iya ku disuruh mencari permasalahan hukum yang terjadi di Indonesia? Terus juga mesti menggunakan data yang valid lagi," jawab Cel yang masih memegang kepalanya. "Kasihaannn... siapa suruh ambil hukum? Kan begitu jadinya," celetuk Tha sedikit meledek. "Yee... ku ingin saja mengambil jurusan hukum, siapa tau negara ini damai dan tenteram bila ku menjadi hakim. Tidak ada koruptor lagi," ujar Cel sedikit kesal. "Iya deh iya. Saya nurut pada hakim Cecilia Purnantari," ledek Rinne sambil tertawa. "Jangan panggil dengan nama panjang!" ketus Cel sambil mendekap.
Semua tertawa kecil lalu berhenti. "Aku rindu pada mereka," lirih Putri sambil menendang kerikil. "Ku juga, Put. Ku merindukan mereka dan tempat di sana," balas Ayu sambil memegang pohon di sebelah kanannya. Semua terdiam, ya mereka merindukan 10 pemuda yang sudah menjadi pria dewasa. Mereka tidak bisa menepis perasaan rindu itu karena semakin ditepis maka semakin melekat dan tak mau ditepis. "Kita semua juga rindu pada mereka," ujar Nayla sambil memegang lengan kirinya. "Kira-kira mereka sedang apa ya?" tanya Nazu sambil menatap pepohonan yang rimbun. "Mungkin mereka sedang kuliah atau kerja," jawab Zohra acuh tak acuh. "Bisa jadi," ujar Nna sedikit kurang yakin. "Kira-kira kapan kita ke sana lagi?" tanya Nida yang masih bersender di pohon. "Entahlah, ku juga tidak tau. Kuharap mereka sama sekali tidak melupakan kita dan janji dulu," harap Nayla. "Cepat atau lambat, kita pasti akan ke sana. Semoga tidak ada masalah lagi yang muncul," ujar Rinne sambil melihat kalung yang sedang ia kenakan. "Eh, kafenya sudah buka. Yuk kita masuk!" ajak Tha saat melihat Arborea Café telah dibuka. Ke-10 wanita itu berjalan masuk ke dalam kafe dan melanjutkan obrolan mereka.
"Rindu itu seperti jailangkung, yang tiba-tiba saja datang dan pergi tanpa kabar. Kami harap perasaan rindu ini akan sirna bila kami bertemu dengan mereka...."
End~
Alhamdulillah cerita ini akhirnya tamat!
Aku ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada para readers ku yang setia membaca cerita ini
Semoga kalian terhibur dengan cerita ini ya~
Salam dingin
Natha❄
Halilintar dan Tha
Taufan dan Rinne
Gempa dan Nida
Blaze dan Cel
Ice dan Putri
Thorn dan Zohra
Solar dan Nazu
Frostfire dan Nna
Glacier dan Ayu
Supra dan Nayla
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top