XI

Nna POV

Aku bersama Cel dan Nazu berjalan menyusuri Farm Tomita. Kami sesekali bersenda gurau, berfoto-foto di sana untuk kenang-kenangan. Kami terkadang tertawa melihat hasil fotonya. Cel dan Nazu memutuskan untuk berhenti sejenak, melihat bunga-bunga yang indah. Sedangkan aku, terus berjalan menyusuri hamparan bunga yang indah. Saat aku sedang berjalan, tiba-tiba saja ada yang menabrakku.

Bruk!

"Aduh," ringisku yang terjatuh duduk. Cel dan Nazu langsung menghampiri diriku dan bertanya pada diriku. "Kamu baik-baik saja?" tanya Nazu sambil membantuku berdiri. Aku mengangguk lalu menatap orang yang menabrakku. Terlihat dia hanya terhuyung ke belakang tanpa terjatuh, di belakangnya terdapat sekumpulan orang yang sepertinya teman-teman dia.

"Hei kalau jalan lihat-lihat dong!" seru Tha yang berada di samping Nazu. Orang yang menabrakku hanya bisa melihatku dari atas sampai bawah. Tentu saja aku risih, aku berlindung di balik Cel sampai sahabatku kebingungan. "Kamu kenapa?" tanya Cel sambil menengok ke arah diriku. Aku hanya menggeleng pelan dan masih bersembunyi di belakang Cel.

"Maaf telah menabrakmu," ucap orang itu meminta maaf. Aku mengintip dari belakang Cel melihat orang itu. Dia tampan seperti Kiku, aku hanya mengangguk saja. "Aku akan maafkan jika...," ujarku yang sengaja menggantung. Yang lain penasaran akan kelanjutan ucapanku. Diam-diam aku tersenyum licik lalu berkata, "Pada nungguin ya?" Cel, Nazu dan Tha menatapku dengan datar. Bahkan Rinne ingin melemparku dengan sepatu miliknya. Aku cengengesan sambil membentuk angka 2. "Damai kita," ucapku sambil cengengesan. Aku berdeham sebentar lalu kembali tersenyum licik. "... kau mau membelikanku mochi rasa strawberry," ujarku. Setelah mendengar penjelasanku, semua menatapku begitu datarnya. "Kenapa tidak dari tadi Nna," ucap Cel sambil menoyor kepalaku. Aku hanya bisa cengengesan.

Kami kembali menatap orang itu dan menunggu, sedetik kemudian orang yang menabrakku mengangguk. Aku berseru senang sambil melompat-lompat. Tanpa sadar, aku berlari ke arahnya dan memeluk dirinya dengan amat senang. "Terima kasih, terima kasih! Aku memaafkanmu Tuan!" ujarku sambil memeluk dia. Saat ku sedang senang, tiba-tiba ada yang menarik kerah bajuku. Aku tentu saja memberontak sambil berteriak-teriak, "Hei! Hei! Jangan tarik-tarik! Tercekik aku!"  Orang yang menarikku melepaskan kerah bajuku. Aku berbalik dan menatap orang itu dengan tajam. Ternyata si Zohra lah yang menarik kerah bajuku. "Apa apaan sih Zoh?! Aku hampir kehabisan napas tadi!" ucapku sambil menghentakkan kaki. Bukannya dia meminta maaf malah menoyor kepalaku dan aku pun meringis. "Bodoh! Mu kenapa meluk-meluk dia?" tanya Zohra sambil berdekap. Aku mengerjapkan mataku lalu menatap orang yang ku peluk tadi. Seketika rasa panas menjalar kedua pipi chubbyku. "Aaa... maaf-maaf, aku tidak bermaksud untuk memelukmu. Maaf," ucapku sambil sedikit membungkuk. Orang itu tersenyum kikuk lalu menggeleng pelan. "Tidak apa-apa, kau tadi ingin kubelikan mochi bukan?" ucapnya dan membuatku mengangguk pelan. "Kalau begitu sekarang kita belinya. Kalian teman dari gadis ini bukan?" ucapnya sambil menatap sahabatku. Sahabatku mengangguk pelan hal itu membuat orang itu tersenyum. "Kalian juga ikut kami ke kedai," katanya sambil melangkahkan kakinya. Teman-teman dia pun mengikuti dirinya seperti anak ayam. Kami bertatapan sebentar lalu mengikuti mereka yang sudah berada di depan kami.

TBC

Cieee... Yang habis meluk-meluk

Uhuk, kasihan yang jomblo iri melihat kalian

Oh iya lupa, ku juga jomblo

Gimana chap kali ini?

Ada yang iri tidak sama Nna dan si entu?

Sampai jumpa di chap selanjutnya~

Salam dingin
Natha❄

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top