Prompt 1
Monthly Prompt
Prompt : Cerpen dengan latar waktu era 1800an
Syarat : min 500 kata
“unexpected destiny”
“Terjadi kudeta di daerah timur...Seorang Oiran yang melegenda adalah dalangnya dan akan dihukum hari ini... ”
Baca Lily pada koran ditangannya.
Helaan nafas dikeluarkannya setelah membaca kabar tersebut, ini bukan yang pertama kali dan tidak jarang mereka mendengar kabar ada peperangan di daerah itu.
delapan tahun lalu, daerah itu juga dilanda peperangan yang cukup besar dan sekarang ada kudeta? Lily tidak habis pikir kenapa saat memasuki musim gugur di era Meiji ini dibuka dengan kabar duka.
Lily meletakkan koran di pangkuannya dan merapihkan kimono yang dipakainya kemudian beranjak menuju pertokoan untuk menyiapkan makan malam. Dapat dipastikan bahwa yang menjadi perbincangan nanti adalah negeri timur bernama Saga.
Lambat laun Lily berjalan menuju jajaran pertokoan dan siapa sangka dia bertemu dengan salah seorang kenalannya yang sedang membujuk seorang pria. Penasaran memuncak sehingga Lily memutuskan untuk menghampiri kenalannya.
“Selamat pagi” sapa Lily bersamaan dengan tubuhnya yang membungkuk dengan perlahan.
“Lily! Pagi” balas sang kenalan, kita sebut saja Lea dengan membungkuk membalas sapaan temannya.
“Dia kenapa?” tanya Lily kepada seseorang pria yang memeluk kakinya dan bersandar pada sebuah pohon besar.
Gelengan diluncurkan oleh Lea.
“Sejak awal aku bertemu dia, keadaannya sudah seperti ini” jelas Lea.
Tatapan penasaran ditampakkan oleh Lily, tak lama Lily berjongkok guna menyapa sang pria.
“selamat pagi, boleh saya mendekat? ” tanya Lily dengan lembut.
Perlahan tapi pasti, mulai terlihat iris caramel milik pria itu yang sayu dan penuh dengan kesedihan. Alih-alih menjawab, sang pria terdiam melihat Lily.
“Saya Lily, boleh saya mendekat? ” ucap Lily disertai perkenalan diri. Seraya mengeluarkan sapu tangan dan memberikannya kepada pria itu.
terkejut menjadi reaksi pertama untuk sang pria saat melihat apa yang diberikan oleh orang asing baginya itu. tanpa mengeluarkan suara, sang pria mengangguk dan menerima sapu tangan yang diberikan oleh Lily.
Melihat reaksinya, Lily tersenyum dan menoleh sedikit ke atas untuk melihat Lea.
“Tolong belikan beberapa makanan, ini uangnya” ucap lily seraya memberikan uang.
Gelengan menjadi respon Lea.
“aku akan kembali dengan banyak makanan” ucapnya dan setelahnya dia beranjak pergi.
Senyum tipis diluncurkan oleh Lily melihat respon temannya dan kembali menatap kepada sang pria.
“Bagaimana kamu bisa sampai disini? Darimana asalmu?” tanya Lily secara lembut.
Sang pria sempat membuka mulut, tetapi suara seolah menolak untuk keluar dari mulutnya.
“Saga...” ucap pelan sang pria.
Mendengar kata itu, Lily sempat terkejut dan kembali pada sikap awalnya.
“Begitu... ah boleh kutanya siapa namamu?” tanya Lily mengalihkan topik pembicaraan.
“Kiichi” jawab sang pria.
“Nama yang indah, ka—” ucapan Lily terpotong oleh teriakan Lea.
“Lily! Tunanganmu gugur! ” ucap Lea dengan terburu-buru disertai membawa banyak makanan.
mendengarnya Lily terdiam.
"Tunangan?" tanya Kiichi.
anggukan diberikan oleh Lea.
“Seseorang di saga, bernama Shojiro Ito” jelas Lea.
“Ito??”
“...”
“...”
✽✽✽
Kini mereka bertiga berkumpul di rumah Lily, tatapan menusuk diberikan oleh Lily kepada Kiichi.
Lily menuangkan teh untuk kedua tamunya, tapi bukan berarti tatapannya melembut.
“Jadi, Kiichi?” tanya Lily dengan tatapan semakin dingin.
“Yah... seperti yang kukatakan sebelumnya, dia temanku” jelas Kiichi dengan langsung menuju intinya.
“Melindungi pemicu kudeta” celetuk Lea.
Ucapan Lea membuat Kiichi merinding menyetujui ucapan Lea dalam diam.
tatapan tidak percaya diperlihatkan oleh Lily, tidak percaya akar dari semuanya berada dirumahnya. Setelah meredakan amarahnya, Lily menghela napas berat.
“Oiran itu dihukum siang ini” ucap Lily.
Anggukan diberikan sebagai respon dari Kiichi.
“Malam ini tinggallah disini, besok ku carikan rumah untukmu” ucap Lily.
Tatapannya berganti menuju Lea.
“Tolong bantuannya” ucap Lily sedikit menundukkan kepalanya.
Anggukan diluncurkan sebagai respon dari Lea.
“Hari sudah malam, aku pamit” ucap Lea yang direspon anggukan oleh Lily.
“Hati-hati” pesan Lily.
✽✽✽
Malam semakin larut, setelah makan malam Lily menunjukkan kamar untuk Kiichi dan meninggalkannya untuk adaptasi.
Kini Lily terduduk menatap bulan, Indahnya bulan seolah mencoba menghibur Lily. Tangannya kembali pada rajutannya yang belum terselesaikan.
Perlahan air mata menerobos keluar dari matanya, membasahi pipi lembutnya. Diusapnya dengan lembut airmatanya oleh sesosok lain yang ada di belakangnya.
Dengan keterkejutannya Lily menoleh dan melihat Kiichi membawa selimut. Senyum tipis ditampilkan oleh Kiichi dan sedetik kemudian dibungkus tubuh Lily dengan selimut itu.
“Udah malam tidak baik untuk tubuhmu...” jelas Kiichi hingga kemudian mendudukkan diri di samping Lily.
“Kenapa belum tidur?” tanya Lily pelan.
“Entahlah, lingkungan ini masih terlalu baru untukku” jawab Kiichi.
Disandarkannya tubuh Lily pada pintu disampingnya. Angin berhembus lembut seolah sedang mencoba membawa Lily menuju alam mimpi. Tak lama kemudian, Lily menutup matanya.
Dan semuanya menjadi gelap.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top