Sumbang
Netra cokelat mu bergulir kesana dan kemari mencari seseorang, setiap saat kau rela menaiki anak tangga di saat waktu senggang untuk ke lantai dua. Sudut bibir mulai terangkat saat mendapatkan seseorang, lalu senyuman yang terpatri lebar saat dimana kau menatap salah satu laki-laki yang katanya membuat dirimu suka. Padahal kau sudah tau jawaban dari perasaan ambigu adalah sebuah satu hal yang sumbang.
Aku tidak suka ... Dimana orang yang dirimu sukai itu melemparkan senyuman ke arah dirimu. Dimana kau membalasnya dengan senyuman penuh saat ia memanggil namamu membuat telingaku sakit,
"Dia tidak perlu berteriak bukan?"
Aku mendengkus kesal melihat orang itu dari bawah saat melambai tangannya ke arahmu, berlebihan sekali. Apa benar saat mendapatkan perasaan yang pasti, kau akan bertingkah layaknya orang tidak punya akal?
"Tama!" panggilmu membuat diriku menoleh saat kau turun dengan senyuman cerah,
Kemudian kau bercerita apa yang ku lihat tadi, sambil tertawa membuat diriku mendengar dirimu yang seperti mendapatkan hadiah. Ia berhenti sesaat saat kau mengambil nafas dengan senyuman masih merekah di bibir merahmu.
"Aku senang saat dia membalasku dan mengobrol padaku!" katamu membuka buku yang berada di atas mejaku.
"Selamat."
Aku menjawab secara singkat dan melanjutkan apa yang ku tinggalkan tadi, lalu menatap kalimat yang berada di kertas tipis ini. Berulang kali aku membaca kalimat yang ku baca ini tidak tercerna dalam otak, karena aku baru menyadari ada satu kalimat sumbang.
--- Ini mengingatkan diriku pada sesuatu, disaat perasaanmu padanya nanti ...
... Yaitu perasaan sumbang terhadap kau dan dirinya.
.
.
.
.
.
.
[]
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top