Perasaan sakit
"Kamu menyukainya, 'kan~"
Suatu perasaan yang membuat diriku mengernyit heran mendengarkan kalimat Opera sabun yang biasa ditonton oleh dirimu saat ini sedang di sampingku, yang menggeleng cepat dengan tangan sedang diposisi tanda menyilang. Dirimu kemudian menoleh ke arahku dengan wajah meminta pertolongan bahwa hal itu adalah sebuah kesalahan,
"Mana mungkin, ya bukan Tama?"
Hah ... Ini sesuatu yang membuatku merasa tidak suka, yaitu dirimu di sampingku ini berusaha meminta tolong dengan wajah seperti itu. Padahal biasanya kau akan gugup dan menerima dengan kata yang terbata-bata, sekarang lihat?
"... Alisha itu tidak suka laki-laki omong kosong seperti Rian, jadi mana mungkin." Kataku berusaha membela dirimu yang menganggukkan kepalanya, menyetujui penunturan pembelaan dariku. Dengan senyuman menyakinkan bahwa kau seorang yang polos tanpa salah disini,
--- Sebenarnya aku tidak tau apa yang terjadi, hanya saja dirimu menempel padaku tanpa berkata sedikitpun tentang hal ini.
"E-eh... te-tetapi kemarin, Alisha terlihat berbicara dengan Rian beberapa minggu yang lalu!"
Aku menghela nafas, mengapa orang-orang yang dekat pada lawan jenisnya itu dikatakan cinta atau hal berbau romantisme . Sungguh, aku tidak mengerti ... sama dengan dirimu yang awalnya terlihat senang sekarang mulai menghindari hal tersebut? Apalagi kenapa manik matamu begitu sendu di balik kilauan keceriaan dirimu?
"Itu beberapa minggu yang lalu, dan lihat? Al malah menempel padaku, berarti berita dia menyukai Rian itu bohong 'kan?"
Kembali lagi, gadis itu terdiam yang berusaha menanyakan apa dirimu menyukai laki-laki yang kau ajak berbicara di sekolah. Sebenarnya aku heran, aku ini laki-laki yang dekat dengan dirimu tetapi tidak mendapatkan perhatian khusus seperti ini?
"A-aku ingin mau tahu apa benar Alisha dengan ..."
Aku menghela nafas pelan, lalu menaruh buku di loker meja dan menarik dirimu pergi dari tempat ini. Berbelit ... Lagipula, aku mengerti apa maksud dari pembicaraan yang akan kemana, cemburu? Tidak bukan itu, aku sudah tau apa jawabannya.
Lihat? Dirimu menunduk tidak mau melihat wajahku dengan kedua jemari yang mengepal erat, sungguh ... Aku sudah tau apa yang dilakukan dirimu, dari sejak sekolah menengah pertama. Kau selalu berusaha tidak suka berbicara hal yang mengingatkan dirimu terjatuh akibat perasaan.
--- Lebih tepatnya dari salah satu perasaan yang ambigu ...
... yaitu perasaan sakit dari sebuah kenyataan.
.
.
.
.
.
.
[]
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top