17. Pertarungan
Chapter sebelumnya...
"Dia bukan dari zaman ni..." jawab Reck menatap serius Ailsa.
"Maknanya dia..." Shen langsung tahu maksud dari perkataan kakaknya langsung merinding ketakutan.
"Ya...pahlawan kita semua termasuk kau dengan aku sekaligus musuh lama kita...." Shen menatap kearah Ailsa yang mengeluarkan aura biru kuat bahkan kerudungnya sampai terlepas dan menampilkan rambutnya yang berubah menjadi setengah putih dan setengah coklat.
"Maha Guru Aira Han."
Back...
"Tak mungkin..." mata Shen menatap Ailsa dengan tatapan tidak percaya dan bulu kuduknya langsung berdiri, merinding saat aura Ailsa keluar.
"Kau akan terima akibatnya atas semua yang dah kau buat pada kami Ria. Pada Mama, pasukan lama kita dan Zihan." mata Ailsa yang awalnya berwarna coklat terang berubah menjadi biru shapiere menyala dan pedang miliknya bercahaya terang.
Amato sadar bila Ailsa ingin menggunakan kekuatan yang ada di pedangnya langsung berteriak, "Ailsa! Jangan gunakan kuasa tu! Kau belum boleh kawal lagi!" teriak Amato namun sayang, Ailsa menganggap itu hanya angin lalu.
'Makan semua yang kau perlu Aoi, aku tak kesah.' batinnya dan pedangnya langsung bersinar semakin terang, dan semakin terang sinarnya semakin sakit juga tubuh Ailsa.
"Kita kena halang Ailsa untuk bertarung tapi macam mana?" kata Maskmana yang menyadari raut wajah kesakitan Ailsa.
Hening dan tiba-tiba kilatan merah mengalihkan perhatian mereka, "Serahkan padaku." BoBoiBoy langsung berubah menjadi Halilintar dan dia melesat ke arah pertarungan.
"Kita kena tolong BoBoiBoy." kata Yaya yang terbang mengikuti BoBoiBoy dan disusul oleh Yang dan Fang, Gopal mendukung dari jauh.
Pertarungan yang awalnya hanya satu lawan satu itu menjadi semakin panas bila pasukan BoBoiBoy ikut dalam pertarungan.
Reck menyadari bukanlah waktu yang bagus untuk mengambil ketujuh Batu Kristal Bintang karena Ailsa sedang di landa kemarahan. "Shen baik kita jangan ikut campur, Maha Guru dan Tuan Elemental sendiri yang turun tangan. Baik kita mundur." kata Reck yang mulai mundur pergi dari tempatnya.
"Tapi Ria mana boleh lawan Maha Guru dengan Tuan Elemental sorang je. Kita je tak boleh lawan apalagi dia Abang." bingung Shen yang tetap mengikuti langkah Reck.
"Kita undur diri sekarang Shen. Kau nak diorang belasah kita lagi macam dulu?" Shen terdiam sejenak sebelum dia setuju.
Reck dan Shen pergi dari stasiun Tempur-A meninggalkan Ria sendirian melawan Ailsa yang perlahan tapi pasti semakin kuat.
'Ughh tak larat lagi aku, aku dah guna banyak sebelum ni dan kini aku guna kuasa Aoi.' batin Ailsa yang pandangannya mulai sedikit demi sedikit memburam tapi tetap dia paksakan.
"Ailsa! Mundur! Ini perintah!" mendengar kata perintah, Ailsa terhenti dan BoBoiBoy dalam mode Halilintar bergantian menyerang Ria bersama Fang, Kaizo, Yaya dan Ying dengan Gopal sebagai pendukung di belakang walau lebih sering bersembunyi.
"Ughh budak mentah macam korang nak lawan aku tanpa Ailsa? Jangan mimpi!" Ria semakin brutal dalam menyerang dan Ailsa yang masih terdiam tiba-tiba terjatuh.
"Ailsa!" Amato langsung menghampiri putrinya dan ternyata dia pingsan. Amato bernafas lega namun itu tidak berlangsung lama karena dia merasakan sesuatu yang mengalir dari tubuh Ailsa.
Betapa terkejutnya dia saat melihat luka besar di bahu Ailsa yang sebelumnya terluka akibat serangan Kuputeri saat ekspedisi terbuka lagi dan kali ini lebih lebar.
"Medis! Cepat bawa Laksamana Ailsa ke bilik kesihatan!" teriak Amato panik dan Ailsa langsung di bawa ke ruang kesehatan untuk mendapatkan pertolongan.
"Maira, Zein, jaga Ailsa. Biar kitorang uruskan dia." kata Maskmana menepuk kedua pundak mereka. Maira dan Zein mengangguk sebelum mereka menyusul rombongan medis ke ruang kesehatan.
"Ray, Ryan, kita bantu pasukan BoBoiBoy." perintah Rosa sebelum dia melesat ke arah pertarungan yang mulai semakin panas lalu disusul si kembar.
"Amato, kau bantu diorang. Aku akan kesan kat mana Reck dan Shen kabur." kata Maskmana yang hanya bisa di dengar oleh Amato yang sudah siap bertarung.
"Baiklah, tengokkan anak aku kat bilik kesihatan sekali e." pinta Amato sebelum ikut bergabung juga.
Maskmana pun pergi diam-diam ke ruang utama dan dia sempat melihat ke arah ruang kesehatan dimana masih melakukan operasi dadakan.
"Kenapa Reck dan Shen macam takut bila Ailsa tadi nampak berubah sikit?" gumamnya sembari mengetikkan jari ke layar monitor di hadapannya.
Dia bukannya tidak sadar apa yang Reck dan Shen sebelum pergi, tapi sayang karena terlalu jauh dan suasana yang berisik, dia tidak mendengar apa yang mereka bicarakan.
Maskmana terus mengulang rekaman kejadian di hanger berulang kali hingga dia bisa membaca gerak bibir keduanya, "Hmm? Ma...ha....gu....ru....? Hah?" Maskmana memperlambat temponya dan mengulang kembali tayangan itu hingga mendapatkan sebuah nama.
"Maha Guru dan Tuan Elemental? Bukan ke diorang tu guru terhebat dan termasuk kalangan orang terkuat kat galaksi? Apa hubungannya dengan Ailsa?" Maskmana terus mencari benang merahnya namun ledakan hebat langsung membuatnya menundanya dan langsung ke hanger utama yang sudah tidak berbentuk.
Di hanger sendiri, berjam-jam mereka bertarung dan sisi BoBoiBoy juga yang lainnya sudah banyak yang tumbang dan hanya menyisakan BoBoiBoy, Amato, Kaizo, Ray, Ryan dan Rosa.
"Korang boleh tahan juga terutama kau budak BoBoiBoy, tak sangka tenaga kau sama dengan Akak, Mama dan Ayah kau. Ingatkan sebab kau tak de kuasa, kau ni lemah." ejek Ria saat mengambil jarak dengan yang lain terutama BoBoiBoy dalam mode blaze-nya.
"Kau tak tau apapun pasal aku, jangan nak masuk campur dalam perkara keluarga aku." kata BoBoiBoy(blaze) yang tidak terima jika ada orang lain yang tahu tentang keluarganya dab menjadikannya ejekan.
BoBoiBoy berubah lagi dan kali ini dia memakai fusion Frostfire. Ochobot yang menonton dari kejauhan sedikit terkejut karena tenaga BoBoiBoy kali ini seperti tiada habisnya walau sudah berkali-kali menggunakan kekuatannya.
"Aku tak masuk campur dalam keluarga kau pun, tak menarik. Ailsa tu yang bagi tau bila kau ni satu-satunya yang tak de kuasa kat keluarga dia." kata Ria menghindari panah BoBoiBoy(Frostfire).
"Itu dulu, sekarang aku dah lain." BoBoiBoy mengambil jarak dari yang lainnya dan dia berubah menjadi aslinya. Tetapi yang aneh, matanya berwarna biru terang dan dirinya seperti terangkat.
'Aku dah latih diriku sampai dah boleh kawal kuasa ni dan ini masanya.' batin BoBoiBoy dan bola angin menyelimuti dirinya.
'BoBoiBoy.' Ochobot meng-scan BoBoiBoy dan dia terkejut saat tahu apa yang akan dia perbuat. "Jangan..." gumamnya sembari masih terus memperhatikan tuannya.
"Aku bukan budak lemah yang terus sorokkan diri dalam bayangan orang tua dan Akak aku lagi, sekarang aku superhero macam diorang dan akan bertarung bersama dengan diorang. Kuasa Elemental, BoBoiBoy Beliung." semuanya sontak terkejut atas perubahan BoBoiBoy.
"Dia guna kuasa tahap ketiga?!" kejut semua orang yang ada di sana.
"Jangan guna kuasa tu dulu BoBoiBoy! Kau belum boleh kawal lagi!" teriak Ochobot yang menonton dari jauh bersama Koko Ci.
BoBoiBoy mengabaikan teriakan berhenti dari yang lainnya dan menyerang Ria seorang diri. Ria sedikit kewalahan dalam menghadapi BoBoiBoy(beliung) dan entah pikiran darimana dia teringat dengan sesuatu, "Kau jadi ingatkan aku dengan seseorang, siapa e?" tanya Ria di tengah pertarungan.
"Aku tak tau apa masalah sebenar kau dengan Akak Ailsa tapi bila dia sampai marah sangat dengan kau, kesalahan kau berarti besar sangat sampai buat dia marah." kata BoBoiBoy tanpa memperdulikan pertanyaan Ria yang menurutnya tidak masuk akal.
"Kau macam Tuan Elemental Boy, tapi tak mungkin sebab dia dah tewas 400 tahun lepas. Siapa kau sebenarnya?" gumam Ria dan dia sempat ingin mengambil jarak tetapi BoBoiBoy(beliung) lebih cepat darinya.
'Cepatnya budak ni. Aku dah tak larat bila teruskan macam ni. Mana Abang dan Akak ni? Kenapa tak tolong aku langsung.' batinnya dan saat menyadari jika dia ditinggalkan, api amarahnya semakin besar.
"Aku BoBoiBoy bin Amato, superhero dari bumi, pemilik ketujuh kuasa elemental. Anak kedua dari dua laksamana legendaris Tapops dan Tempur-A, adik kepada Laksamana terkuat Tapops." jawab BoBoiBoy yang kini mengambil jarak dengan Ria, memberi kesempatan Amato, Ryan, Ray dan Rosa menyerang.
"Tak bukan tu yang aku tanya, siapa diri kau sebenarnya?" pertanyaan Ria yang begitu membingungkan hanya menjadi angin lalu dan tanpa adanya peringatan, Rosa yang muncul dari belakang BoBoiBoy langsung menyerangnya dengan sebilah pisau aneh.
BoBoiBoy yang mulai tidak bertenaga menjauh dan saat sudah kembali, dia langsung pingsan kemudian di bawa oleh para alien mop ke ruang kesehatan. Ochobot langsung menyusulnya bersama Koko Ci.
"Ria, baik kau serah diri je. Itu lagi baik daripada macam ni, kita kawan, kau ingat." kata Rosa yang berusaha melukai Ria dengan pisaunya
"Aku bukan kawan korang lagi selepas apa yang dah berlaku, aku memang tak kenal siapa korang tapi perlu korang tahu bila Ailsa tu juga pembelot." kata Ria menghindari pisau itu namun beberapa trik sederhana membuatnya terluka walau tidak terlalu dalam.
"Kau jangan nak ejek anak aku Ria, dia bukan pembelot macam kau." kata Amato yang tidak terima jika anaknya di cap penghianat.
"Aku cakap sesuai apa yang berlaku uncle, dia tu pembelot Tapops. Korang tak tahu tipu muslihat dia yang dah dia tutup sekian lama." jawab Ria yang masih menghindari serangan demi serangan yang menghampirinya.
"Kau ni memang nak kena! Ailsa bukan seorang pembelot! Dia superhero yang hebat! Dia dah jadi seorang Laksamana hebat dan terkuat!" Rosa mulai tersulut amarah karena sosok idolanya di ejek.
Ya, Rosa menganggap Ailsa sosok idola yang sangat ia kagumi dan dia ingin menjadi seperti Ailsa yang kuat juga baik. Sebelum dia masuk ke Tempur-A, Rosa diselamatkan oleh Ailsa dan Bella dari kejaran alien yang menyerang keluarganya.
Rosa berhasil selamat tapi tidak dengan keluarganya yang sudah tiada sebelum Ailsa dan Bella tiba. Rosa yang saat itu sudah pasrah dengan hidupnya yang ada di ujung tanduk diberi harapan oleh keduanya dan sejak saat itu Rosa mengidolakan keduanya terutama Ailsa yang menyadarkannya.
Keluarga Rosa dulu adalah penjaga power sphera Bloodbot sejak 500 tahun lalu tetapi seperti nasib penjaga power sphera lainnya, keluarganya di serang dan hanya dia yang selamat bersama Bloodbot kemudian di selamatkan oleh Ailsa dan Bella.
"Korang dah terkena dalam tipu dia, aku nak sedarkan korang je." Ria terus saja mengatakan hal itu dan Rosa yang sudah geram langsung mengaktifkan kekuatannya.
'Habislah Akak Rosa dah marah. Baik aku mundur atau aku pula kena getahnya.' batin Ray yang mundur perlahan diikuti Ryan yang langsung mundur jauh.
"Kau jangan nak merepek, Ailsa bukan orang yang macam tu. Kau serik je dengan dia kan?! Manipulasi darah." Rosa menggenggam tangannya yang sudah penuh darah dan Ria yang awalnya ingin menyerang Amato terhenti karena rasa sakit di tubuhnya.
"Ughh apa ni, arghhh apa yang dah kau buat!?" kata Ria menahan sakit namun sia-sia karena semakin lama, rasa sakitnya semakin menjadi-jadi.
"Inilah kuasa aku, aku boleh manipulasi darah seseorang bila dia dah terluka dengan pisau aku ni. Darah kau dah aku manipulasi dan kini ada racun andalan Zein kat tubuh kau." Ria mengerang karena racun yang mulai masuk ke setiap pembuluh darahnya.
"Kau kejam la Kapten Rosa. Kita masih kena minta maklumat dari dia la." kata Ray yang entah kenapa sudah santai di kejauhan bersama Ryan.
'Santai betul diorang ni.' batin Kaizo yang sweatdrop melihat keduanya sudah duduk tenang di kejauhan dengan teh juga camilan entah darimana asalnya.
"Yelah yelah, aku kurangi dosis dia." Rosa mengurangkan dosis racunnya dan Ria pun di bawa ke penjara Tempur-A dan di jaga ketat.
Di ruang rawat, beberapa anggota yang terluka sudah di obati dan saat BoBoiBoy yang baru saja selesai diperiksa di pindahkan ke ruang rawat, teman-temannya yang sudah sadar dan sedang membahas sesuatu itu langsung menghampiri BoBoiBoy yang masih belum sadarkan diri.
"Ochobot, macam mana BoBoiBoy boleh jadi macam ni?" tanya Fang saat brangkar BoBoiBoy diletakkan di sebelahnya.
"Dia terlalu guna banyak tenaga dan hanya perlukan rehat je. Luka dia tak teruk sangat jadi cukup tunggu dia sedar, dia dah boleh discharge." jelas Koko Ci masuk bersama Maskmana dan Amato beserta lainnya.
"Macam mana Laksamana Ailsa? Dah sedar ke?" tanya Amato mendekat ke brangkar BoBoiBoy dan mengelus kepala putranya.
"Belum lagi. Luka bahu dia teruk sangat dan pedang Aoi dah ambil sebagian dari darahnya jadi dia hampir tak selamat." jawab Zein yang tiduran di sofa dekat brangkar Ailsa.
"Mana Maira?" tanya Rosa setelah tidak menyadari kehadiran sahabat jahilnya selain si kembar.
"Tu, tidur kat sana sebab dah guna banyak sangat tenaga. Aku sorang hanya tengok dan ambilkan alat je tadi, tak benarkan nak tolong." jawab Zein menunjuk ke arah sofa sebelahnya yang terdapat Maira yang terbalut selimut.
"Macam mana dengan Ria? Kat mana dia sekarang?" tanya Yaya mencoba duduk dari posisi tidurnya.
"Dia dah dalam penjara. Rosa dah gunakan kuasa dia jadi senang nak tangkap Ria, Abang Zein~tepi." kata Ray mendekati Zein dan merebahkan dirinya di sofa bersama Zein namun dia terjatuh karena sempit.
"Pergi kat bilik kau bila nak rehat Ray, aku pun nak balik bilik. Biar Mai kat sini untuk jaga yang masih tak boleh discharge." kata Zein sebelum pergi dari ruang rawat disusul oleh orang-orang yang sudah boleh keluar dan yang tidak terluka.
Setelah semua keluar, hanya menyisakan tim BoBoiBoy, Maira, Ailsa, Amato dan Rosa. Hening melanda hingga suara keluhan seseorang memecahkan keheningan yang sudah terjadi cukup lama.
"Adoi...apa yang dah jadi?"
𝙽𝚎𝚡𝚝...
Eum...hai👋 semua....
Gimana chapter sejauh ini? Seru? Gaje? Atau gimana?
Yahhh kalo gaje...maaf la sebabkan....bukan tidak ada ide, hanya saja....👉👈aduh gimana ya bilangnya....Amy pengen cepet selesaiin aja biar projek yang lain bisa kelaksanaan.
Jadi untuk seterusnya mungkin akan banyak yang ke skip dan akan jarang up karena senin besok dah masuk sekolah🙃
Oke dah itu aja yang mau Amy bilang and...
See you in next chapter or another book
Pub: 08/07/2022
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top