01. Bertemu Kembali
Pagi hari yang cerah setelah 1 tahun penyerangan Rettak'ka, BoBoiBoy dengan kawan-kawan dia sedang di kantin seperti biasa untuk sarapan. Semuanya berjalan normal hingga panggilan untuk mereka di minta menghadap di dek utama.
"Panggilan kepada seluruh pasukan Kapten BoBoiBoy untuk ke dek utama, sekali lagi untuk pasukan Kapten BoBoiBoy harap ke dek utama sekarang."
Ya, pangkat BoBoiBoy naik menjadi Kapten sedangkan teman-temannya letnan. Setelah satu tahun lamanya, mereka mendapatkan kenaikan pangkat karena sudah menyelesaikan banyak misi dan menyelamatkan banyak power shpera.
Tak hanya itu, BoBoiBoy kini sudah bisa membuka tahap ketiga dari kuasa elementalnya namun masih ada kendala dalam mengendalikannya jadi dia masih mencari cara bagaimana mengendalikan kuasa tahap ketiga.
"Hm? Ada misi ke?" tanya Gopal saat mereka akan berjalan ke arah dek utama.
"Entahlah Gopal, tapi jom. Nanti Komander dan Laksamana marah bila kita tak cepat." mereka mempercepat langkahnya dan tak lama mereka sampai di dek utama.
"Korang semua dah ada kat sini?" tanya Koko ci saat tim BoBoiBoy sudah berada di dek utama, di sana juga ada Laksamana Tarung dan Kapten Kaizo.
"Ya Komender. Kalau boleh tau, kenapa kita kena kumpulkan kat sini Komender?" kata BoBoiBoy mewakili yang lain.
"Korang akan jalankan misi dengan pasukan elit Tapops dan Tempur-A atau lebih dikenal Double T mulai masa ni, jadi saya dah minta Kapten Kaizo untuk hantar korang kat lokasi ketua pasukan tu." kata Tarung menatap satu per satu tim BoBoiBoy dan Kaizo.
"BoBoiBoy, kau boleh kemudikan kapal angkasa kau kan?" tanya Kaizo tiba-tiba. Jika di tanya kemana Kapten Papa Zola, dia mengeluarkan diri karena fokus pekerjaannya di bumi dan juga permintaan sang istri, Mama Zila, sejak 6 bulan yang lalu.
"Ergh boleh Kapten." BoBoiBoy sedikit ragu saat menjawabnya tapi dia yakin jika dia akan bisa mengendalikannya. 'Semoga tak de kendala sebab dah lama tak bawa kapal angkasa tu.' batin BoBoiBoy yang khawatir kalau nanti dia tidak bisa mengendalikan pesawat angkasa nya.
"Dah, korang baik bersiap sebab korang akan jarang balik kat Tapops maupun bumi. Kapten Kaizo, kau pun akan jalankan misi dengan 'dia' mulai masa ni. Dah korang boleh bersurai." ucap Koko ci mengakhiri pertemuan tersebut.
"Baik Komender." ke-enamnya melakukan hormat Tapops sebelum pergi dari dek utama ke kamar mereka masing-masing untuk membereskan barang-barang mereka, kecuali Kaizo karena dia sendiri juga jarang di Stasiun Tapops jadi barang miliknya sudah ada di pesawat angkasanya.
Di kamar BoBoiBoy dan Gopal, BoBoiBoy membereskan barang-barang miliknya dengan cepat, "Fuyo kita boleh jalankan misi dengan pasukan tu, pasti best kan BoBoiBoy." kata Gopal saat dia memasukkan barangnya ke dalam kopernya.
"Kau jaga perangai kau nanti Gopal, dia tu senior kita dan atasan kita. Kau kena berperangai baik, kalau tak kau memang nak kena kuali milik Gempa." jawab BoBoiBoy yang menunggu Gopal dengan duduk di kasur karena barangnya sudah selesai di masukkan ke kopernya, tentu dengan senyuman sadis jika dia dalam mode Gempa.
"Eh janganlah BoBoiBoy, oke aku perangai baik sekarang." Gopal merinding saat melihat BoBoiBoy tersenyum dan dia melanjutkan kembali aktivitasnya. 'BoBoiBoy boleh jadi seram macam Appa.' itulah yang ada di pikiran Gopal saat ini.
Setelah semuanya sudah siap, mereka pun berangkat dan awalnya pesawat milik tim BoBoiBoy sedikit oleng namun dengan cepat BoBoiBoy bisa menormalkannya lagi hingga mereka tiba di wilayah yang bernama Calm Belt.
"Korang tunggu je kat sini sebab aku kena panggil Laksamana kejap." ucap Kaizo sebelum sambungan mereka terputus.
"Eh apesal kita kena panggil Laksamana Tarung pula ni Kapten Kaizo?" heran Gopal yang baru saja bangun dari tidurnya selama 3 jam perjalanan tadi.
"Bukan Laksamana Tarung, tapi ketua pasukan elit, pangkat dia tu Laksamana." kata BoBoiBoy membenarkan maksud dari Kaizo.
"BoBoiBoy, kau tau ke pasal pasukan elit tu?" tanya Yaya melihat ke arah BoBoiBoy yang sedang bermain ponselnya, menunggu Kapten Kaizo.
"Tak la lebih sangat, pangkat diorang je yang boleh aku dapatkan sebab susah nak cari sebab sistem dia yang sukar nak retas." jawab BoBoiBoy yang terkadang melirik ke kawan-kawan nya sebelum kembali ke ponselnya.
"Apa pangkat diorang BoBoiBoy? Aku sorang je tak tau walau Abang aku tau. Dia pun tak nak kongsikan maklumat." tanya Fang penasaran karena BoBoiBoy bisa tahu pangkat dari tim elit yang informasi terkait mereka saja sangat susah di cari bahkan untuk anggota Tapops sekalipun.
"3 kapten, 2 letnan dan ketua diorang pula Laksamana." jawab BoBoiBoy mengingat-ingat informasi yang dia dapat.
"Hebat betul la pasukan diorang." komen Ying dan tak lama sambungan komunikasi antara mereka dengan Kaizo menyala kembali.
"Dah habis bincang? Kita nak lewat Meteor Belt masa ni, Ilsa sekarang." kata Kaizo dan dia menoleh ke seorang wanita dengan topeng rubah di sebelahnya.
"Eh jarang kau panggil aku macam tu masa tengah jam kerja, Izo tapi tak pe la. Buka pintu Izo, aku nak buka kan portal." kata wanita itu bangkit dari kursinya dan berjalan ke pintu yang perlahan terbuka.
BoBoiBoy sedikit terkejut dengan suara wanita tersebut yang menurutnya mirip dengan seseorang, 'Macam kenal suara tu, apakah....ah tak mungkin. Eh tapi boleh jadi kan?' pikiran BoBoiBoy terus berdebat dengan pikirannya hanya karena suara satu wanita yang sangat mirip bahkan mungkin bisa jadi wanita itu ada orang yang ia cari selama ini.
"Jaga-jaga, kat luaran ada meteor arah jam 4." kata Kaizo sebelum wanita itu melompat keluar tanpa helm udara.
"Tak pe, Kuasa Ruang dan Masa, Lorong Portal." di hadapan mereka langsung muncul semacam lorong yang panjang dan meteor yang melewati lorong dengan ukuran diameter 20 km itu seolah hilang dan muncul di sisi lain.
"Jom semua." mereka melewati lorong tersebut dengan aman dan tenang, hingga 30 menit berlalu mereka sudah tiba di sebuah planet dan mendarat di sebuah lahan kosong dengan satu pesawat angkasa besar dengan 3 pesawat angkasa kecil di sana, tak lupa ada seorang wanita yang memakai masker hitam di bawah untuk menyambut mereka.
"Selamat datang kat Planet Thousand korang. Mai! Kau kat mana?!" kata wanita yang membuat lorong portal tadi saat BoBoiBoy dkk sudah keluar dari pesawat angkasa.
"Kapsul kereta dah siap, Ketua." kata wanita dengan masker itu muncul dengan hoverboard hitam. Tak berselang lama 1 benda terbang berbentuk kapsul dengan ukuran panjang 5 meter dengan tinggi 3 meter itu tiba di hadapan mereka.
"Ah jom, tinggalkan kapal angkasa korang kat sini je dengan kapal angkasa aku. Dah jom berpindah ke istana." ucap wanita topeng itu dengan nada ceria dan langkahnya mengarah ke kapsul yang sudah terbuka pintunya diikuti wanita masker yang hoverboard nya sudah ada di dalam kapsul.
"Kat rumah biasa je boleh tak?" kata Kaizo menghentikan langkah wanita topeng itu.
"Bukan tak boleh, tapi jarak dengan istana tu jauh dan bazir tenaga je. Lagi senang bila tinggal kat istana langsung." jawab wanita topeng itu dengan nada seperti anak-anak usia 8 atau tidak 10 tahun.
"Suka hati kau la." Kaizo memalingkan wajahnya yang sedikit memerah walau sudah tertutup topengnya. Fang yang merasa aneh dan familiar dengan keadaan ini hanya bisa memiringkan kepalanya, bingung.
"Jelous la tu~tak pe, Zein masa ni ada kat Planet Hundred, Rosa pun ada kat Planet Quabaq ambil si kembar." sambung wanita topeng sebelum dirinya ada di dalam kapsul itu di susul yang lainnya dengan Kaizo yang terakhir.
Di dalam kapsul itu seperti mobil pada umumnya dengan kemudi yang wanita masker yang pegang. Di belakangnya ada wanita topeng dengan Kaizo, belakangnya lagi ada Yaya dan Ying, paling belakang ada Gopal dan Fang lalu BoBoiBoy duduk di depan dengan wanita masker bersama Ochobot tentunya.
"Kau tak nak buka penutup muka kau ke?" tanya Kaizo saat kapsul itu mulai memasuki wilayah penduduk.
"Tak, masa ni aku tak nak temu dengan warga aku sebab nak sambut korang dan ada alasan lain. Bersabar ya korang, kita baru boleh kenalkan diri lepas semua ahli pasukan dah ada kat sini." jawab wanita topeng yang masih melihat keluar, memantau keadaan sekitar.
Selama perjalan, tim BoBoiBoy hanya bisa menatap kagum dengan pemandangan yang mereka lewati bahkan beberapa kali mereka memotret pemandangan tersebut. Namun BoBoiBoy yang merasa deja vu, sedikit melamun jika suara Ochobot tidak masuk ke telinganya untuk mengobrol.
Setelah beberapa menit, mereka pun sampai di wilayah sekitar istana, "Ketua, kita dah nak tiba." lapor wanita masker saat mereka keluar dari wilayah penduduk dan mulai masuk ke satu wilayah dengan tembok tinggi yang di jaga dengan 4 pengawal dengan pakaian pengawal kerajaan.
"Siap sedia nak turun. Mai, status." wanita masker itu menekan beberapa tombol di sana untuk mengaktifkan mode autopilot sebelum mengambil tablet nya.
"Aman, tiada sebarang masalah yang ada." wanita topeng itu mengangguk dan tak lama mereka pun turun dari kapsul itu setelah sampai di bagian dalam wilayah tembok besar tadi.
"Bagus, jom kita turun." mereka turun dan langsung di sambut oleh banyak pelayan yang membantu membawakan barang dan mengembalikan kapsul tadi ke tempatnya.
Kedua wanita itu mengajak mereka berkeliling sebentar sebelum menunjukkan kamar mereka. Barang mereka sudah ada di kamar mereka karena di bawakan oleh pelayan istana.
Setelah sekitar 20 menit berkeliling, mereka akhrinya sampai di salah satu ruangan yang masih ada ruangan lainnya. Ya, itu adalah kamar mereka nanti, barang-barang mereka sudah ada di depan pintu masing-masing kamar, "Bilik korang ada kat lorong ni dengan nama korang masing-masing. Izo, kau ingat lagi bilik kau kan?" kata wanita topeng dan dia menoleh ke arah Kaizo untuk kalimat terakhirnya tadi.
"Aku bukan pelupa macam kau." sindir Kaizo melihat kearah wanita topeng.
"Dey aku bukan pelupa la, tak ingat je." bantah wanita topeng itu yang tidak terima di sebut pelupa, meskipun hal itu benar.
"Sama la tu." tak lama setelah bertatapan lama, wanita topeng itu dengan Kaizo tertawa kecil dan itu membuat tim BoBoiBoy terkejut karena jarang sekali Kaizo akan tertawa bahkan di saat santai.
"Ketua, Zein dah tiba dan dia ada kat bilik mesyuarat." suasana tersebut berubah saat wanita masker itu melaporkan sesuatu.
"Kau ke sana je dulu, cakap aku lambat sikit. Nak uruskan perkara kecil jap." wanita topeng itu pamit dan dia berlari kecil hingga jubah hitam yang ia pakai sedikit berkibar.
"Dah, korang letak barang-barang korang kat bilik lepas tu tunggu kat bilik mesyuarat yang tadi dah Laksamana tunjukkan." perintah Kaizo sebelum meninggalkan tim BoBoiBoy yang masih termenung di tempatnya.
"Baik Kapten." setelah Kaizo benar-benar menjauh, BoBoiBoy dkk baru bergerak dari tempatnya.
"Jom tengok bilik kita, lepas tu pergi kat bilik mesyuarat." kata BoBoiBoy yang membawa tasnya sebelum masuk ke dalam, tentu dengan Ochobot karena Ochobot tidak bisa jauh dari BoBoiBoy.
"Jom." mereka pun masuk ke kamar mereka masing-masing.
Di tempat lain di waktu yang sama, seorang pria sedang memperhatikan 4 foto berbeda dengan 3 ditangannya dan satu tergeletak di meja di hadapannya.
Seseorang mengetuk pintu ruangan dan menunduk hormat saat berada beberapa meter dari orang yang sedang duduk memperhatikan foto di tangannya, "Bos diorang dah ada kat Planet Thousand, apa yang patut kita buat masa ni?" kata orang tersebut yang masih menundukkan dirinya.
"Biarkan diorang nikmati masa damai ni sebelum kita ambil apa yang 'dia' sayang. Setelah satu kita ambil, giliran dua sisanya. Kita tak boleh gegabah ambil langkah macam 5 tahun lepas, awasi terus pergerakannya. Jangan sampai terhilang jejak." ucap pria itu meletakkan ketiga foto di tangannya dan mengambil foto yang ada di meja.
"Baik Bos, perintah dilaksanakan." orang tadi pun keluar dan seorang perempuan muda masuk setelah orang tadi keluar.
"Setelah dapatkan darah anak tu, aku akan yang paling berkuasa kat galaksi. Lepas tu dia akan cuma-cuma bagi kuasa dia kat aku, Zahahahahahha." pria itu tertawa seperti orang gila dan mengabaikanmu perempuan yang baru masuk.
"Abang, kau tak lupa kan bila 'dia' dengan keluarga dia tu termasuk Ras Han. Memang adiknya tak tau lagi, tapi dia masih ada ayahnya. Abang tak lupa kan?" kata perempuan itu duduk di sofa yang tak jauh dari meja pria itu dan bermain dengan gadgetnya.
"Mana aku lupa adikku, aku pun tengah cari kelemahan Ras Han." kata pria itu yang kembali normal setelah mendengar kata-kata perempuan yang ternyata adalah adik perempuannya.
"Tak de kelemahan secara fisik Abang, tapi diorang terkenal dengan kasih sayang yang tinggi. Kau tau kan maksudnya, Abang?" perempuan itu menatap kakaknya dengan tatapan yang di mengerti oleh pria yang berstatus kakaknya itu dengan senyum sinis.
"Mudah ternyata, it's show time sister." perempuan muda itu berdiri dari sofa dan mengambil foto yang ada di tangan pria itu.
"Roger." tawa jahat terdengar hingga keluar dari bangunan itu dan foto yang ada di tangan perempuan itu dilempar ke papan target dengan sebuah pisau, foto itu adalah foto....
.
.
.
BoBoiBoy.
𝙽𝚎𝚡𝚝...
Pub: 22/05/2022
Edit: 22/06/2022
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top