Bab 1


"Rose, bangun... Rose..."

Roselyn menggeliat malas. Matanya enggan membuka, padahal hari sudah mulai siang.

Ren menghela napas. Ia menelan ludahnya. Bingung, harus bagaimana lagi membangunkan artisnya ini.

Kriiiing kriiiiing kriiiiiiiing!!!!!

Suara alarm jam weker milik Roselyn berdering nyaring.

"Ck, Reeeeeen!!!!!!"

Roselyn berteriak sebal seraya menyingkap selimutnya. Menatap sebal manajernya yang berdiri tak jauh dari ranjangnya.

Ren melipat kedua tangannya seraya membenarkan kacamatanya, setelah meletakkan jam weker di meja dekat ranjang Roselyn.

"Kau tidak lupa dengan pemotretan hari ini kan?" Ren mengusap tab ditangannya. Semua jadwal harian Roselyn lengkap tertulis disana.

Roselyn duduk dengan malas. Ia menguap beberapa kali. "Astaga... Bisakah kau membiarkanku istirahat sebentar lagi?"

Ren menarik kursi dihadapan Rose.
"Kau tahu sekarang jam berapa? Jam sembilan Rose. Dan pemotretanmu satu jam lagi." ucapnya seraya duduk menyilangkan kaki.

"Ck, kau tahu semalam aku tidur jam berapa?"

Ren mengerdikkan bahunya cuek.

"Astaga... Bagaimana bisa kau menjadi manajer ku selama ini?" Roselyn memutar matanya sebal.

"Baiklah, karena kau sudah bangun kau bisa bersiap setelah ini. Aku menunggu dibawah." Ren segera bangun dari duduknya dan berjalan keluar kamar Roselyn.

"Hei, hei... Astaga... Orang itu benar-benar--"



                                   ###

Studio Pemotretan

Fotografer mengarahkan gaya Roselyn beberapa kali hingga foto yang dihasilkan tampak memuaskan. Suara shutter kamera terdengar beberapa kali.

Roselyn bergaya dengan anggun. Duduk di kursi kayu dengan menyilangkan sebelah kakinya. Gaun panjangnya yang indah sangat sesuai dengan tubuhnya yang ideal.


"Yak, cukup! Bagus Rose!"
Key, fotografer pemotretan mengacungkan jempolnya pada Roselyn yang menganggukkan kepalanya.

Ren menghampiri Roselyn kemudian memberikan sebotol minuman yang sejak tadi ada di tangannya. Rose menerima minuman itu dan meminumnya segera.

"Setelah ini, Presdir meminta untuk bertemu." Ren memberikan sapu tangan pada Rose.

Roselyn menatap Ren dengan heran.
"Presdir maksudmu, Nam Gil ahjussi?"

Ren mengangguk. "Siapa lagi?"

Roselyn menghela napas malas. "Yang benar saja.... "

Tak lama kemudian, mereka tiba di kantor Shine Entertainment.

Roselyn yang sudah tiba terlebih dulu menemui Presdir agensi yang telah lama menaunginya.

Kim Nam Gil yang baru saja hendak keluar ruangannya pun menarik tangan Roselyn dan memeluk nya erat.

"Hei lepas--" Roselyn hampir saja mendorong pria yang sembarangan memeluknya hingga matanya menangkap Kim Nam Gil yang menatapnya dalam.
"Ahjussi?"

Kim Nam Gil melepas pelukannya. Tangannya memegang bahu Roselyn pelan. "Kau semakin kurus."

Ctak!

"Awww!!!" teriak Kim Nam Gil seraya mengangkat kaki kanannya yang linu setelah di injak oleh artis cantiknya.

"Rasakan itu!" ujar Roselyn mengejek.

"Ehem."
Suara bariton seorang pria memecah interaksi mereka.

Roselyn menoleh dan mendapati seorang pria jangkung berkaca mata hitam berdiri didekat pintu.

"Ah, maafkan aku. Silahkan duduk Mr. Park." Kim Nam Gil mempersilahkan pria itu untuk duduk di sofa.

Pria berkaca mata hitam itu pun mengangguk tanpa kata, lalu duduk di sofa.

Roselyn mengernyitkan dahinya. Ia cukup curiga dengan maksud Kim Nam Gil memanggilnya seperti ini. Apalagi di saat ada orang lain.

"Rose, duduklah."

Roselyn duduk di seberang pria yang dipanggil Mr. Park.

"Karena kau sudah ada disini. Aku akan memperkenalkan dia kepadamu. Rose, dia adalah Mr. Park. Pengawalmu mulai sekarang. " tanpa basa basi Kim Nam Gil memperkenalkan pria itu kepada Roselyn.

"Pe-pengawal? Tunggu... Apa maksudmu ahjussi?"

"Kukira aku sudah mengatakannya dengan jelas, Rose. Mulai saat ini dia adalah pengawalmu. "

Roselyn menatap presdir agensinya tak mengerti. "Mengapa aku membutuhkan pengawal?"

Nam Gil mengusap wajahnya. "Kau tidak lupa dengan kejadian waktu itu kan?"

Mendengar Nam Gil membahas 'kejadian waktu itu' membuat Roselyn menunduk diam. Ia tidak mungkin lupa kejadian yang membuatnya nyaris kehilangan nyawa.

"Rose, ini demi kebaikanmu. Setidaknya ada yang melindungimu."

"Haaaaah... Terserahlah." ujar Roselyn seraya menghela napas pasrah.

Duk!
Kepala Roselyn dipukul dari belakang.
Ren yang dari tadi hanya mendengarkan percakapan mereka memukul kepala artis cantiknya.

"Aw! Ren! Kenapa kau memukulku???"
Roselyn menoleh kebelakang mendapati Ren yang menatapnya tajam.

"Sopan santun, Rose. Tolong lakukan itu setidaknya didepan presdir. " jawab Ren dengan wajah datarnya.

"Astagaaa... Kalau fans ku tahu kau begini mereka pasti mengira kau adalah bosku."

Nam Gil hanya menggelengkan kepalanya seraya menahan tawa.

Roselyn menatap pria jangkung dihadapannya dengan mengulurkan tangan kanannya. "Mohon kerja samanya, Mr. Park."

Pria itu membalas salam Roselyn dengan menganggukkan kepala. Tanpa mengulurkan tangannya.

Roselyn cepat-cepat menarik tangannya. Mulutnya mengerucut lucu.

"Dia sangat kaku, astaga... "

Nam Gil tersenyum ringan melihat interaksi mereka. Sedangkan Ren segera pamit untuk mengambil mobil mereka.

"Mulai hari ini Mr. Park akan ikut denganmu. Tempat tinggalnya juga didekat mu jadi aku rasa ini sangat bagus."

"Ya, ya.. Terserah kau saja. Aku duluan, ahjussi." Roselyn melambaikan tangannya sebelum menghilang dari balik pintu.

Nam Gil mengangguk. "Hati-hati Rose."

Mr Park yang melihat Roselyn keluar pun segera mengikutinya sebelum suara presdir agensi menghentikan langkahnya.
"Park Hae Jin-ssi jangan lupakan janjimu. Kau harus melindunginya meskipun nyawamu menjadi taruhannya."

Hae Jin mengangguk. Kemudian menutup pintu ruangan.

Baginya misi ini mudah. Karena dia adalah mantan agen khusus yang terbiasa menghadapi berbagai kesulitan seharusnya ini mudah baginya. Seharusnya.


















Segini dulu ygy
Jangan lupa vote, n komennya 🥰🥰🥰

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top