Chapter 1

Zac merasakan sakit di kepalanya akibat terlalu banyak mengonsumsi alkohol semalaman. Dia benar-benar stress beberapa hari ini karena Lousiana menyelingkuhinya dengan Arianna-seorang wanita. Entah bagaimana, harga diri Zac sebagai seorang laki-laki sungguh terluka saat melihat Lousiana, kekasih yang telah menjalin cinta selama tiga tahun ternyata mengkhianatinya dengan seorang wanita.

"Ya Tuhan, apa yang kurang denganku hingga membuat Lousiana memilih pergi bersama Arianna?" Zac mengusap rambutnya dan membalikkan tubuh menatap ke sisi kanan. "Harga diriku benar-benar tercoreng karena dikalahkan oleh seorang wanita."

Zac bangun dari tidur dan memilih duduk di atas kasurnya.

Diam sejenak, Zac berusaha menguasai dirinya dari rasa sakit kepala. Tidak ada pria lemah di sini. Dia mendengus malas sambil membuka selimutnya. Namun, hal aneh membuat Zac tiba-tiba terkejut. Terlihat rambut cokelat yang tergerai indah di sebelah ia tertidur.

Berpikir, ia berusaha mengingat siapa, bagaimana, dan rambut apa yang ada di sampingnya. Dengan tangan yang gemetar, pelan-pelan Zac menurunkan selimut dan menyibak rambut cokelat tersebut untuk melihat siapa sosok yang tidur bersamanya.

"Oh! Shit! Shit!" Zac kaget bahkan sampai terjatuh ke lantai dalam posisi terjengkal. Ia tidak mampu berkata-kata karena keberadaan gadis asing yang secara tiba-tiba berada di sisinya. Tanpa busana hanya tertutupi oleh selimut.

Gadis itu terbangun, sebuah senyum terlukis di wajahnya. Namun, saat ia hendak duduk dan memeluk Zac. Zac malah menahannya.

"No! Stop! Are you crazy?! Kau ...," ucapan Zac terputus, buru-buru ia memutar badannya membelakangi gadis asing itu. "Sembunyikan tubuhmu," katanya gugup.

Menunggu beberapa detik, tetapi gadis itu tidak menjawab dan malah memeluk salah satu kaki Zac lalu menggosokkan kepalanya.

"What!? Stop it!" Zac menggerak-gerakan kakinya membuat gadis itu menjauh. Wajahnya terlihat sedih, tetapi Zac malah merasa takut. "Damn!" Buru-buru Zac menjauh dan mengambil kemeja yang tersampir di kursi tidak jauh dari tempat mereka.

Naluri Zac sebagai seorang laki-laki bangkit, bagaimana tidak gadis di hadapannya tanpa busana memeluk dan menggosokan kepala di kakinya.

"Pakai itu sembunyikan tubuhmu, aku ... aku butuh toilet." Setelah melempar secara asal kemeja miliknya, ia segera pergi menuju toilet tanpa melihat ke arah gadis tersebut.

Di toilet, Zac berulang kali mencuci wajah di westafel dan menatap pantulan wajah campuran Jepang dan Inggris di cermin. Air keran masih menyala, seketika Zac berpikir bahwa tidak mungkin ia membawa seorang gadis asing ke apartemen. Selain itu, selama ini Zac hanya mencintai Lousiana dan tidak mungkin dia membawa seorang gadis, meskipun semalam telah menghabiskan banyak beer, dia sangat yakin bahwa Matt yang mengantarnya pulang.

"Efek mabuk semalam. Zac ... yang kau lihat tadi bukanlah seorang wanita, tetapi Alsou peliharaanmu." Zac menggelengkan kepala, kembali membasuh muka dan menyikat gigi. Ia harus segera memulihkan pikiran yang kacau akibat beer semalam dan ... Lousiana.

***

Rambut cokelat sepinggang itu tergerai indah, membingkai wajah manis dengan mata dan kulit yang memiliki warna senada. Dia sangat innocent, bahkan setiap orang yang melihat pun tidak akan menyangkal pendapat tersebut.

Dia mengenakan baju pemberian Zac, setelah beberapa kali mengingat, bagaimana pemuda itu memakai baju sebelum meninggalkan apartemen atau sehabis mandi. Berjalan perlahan, ia berdiri di depan cermin sambil mengamati sosok yang terpantul di dalam cermin.

Ekspresi gadis itu terlihat semakin bingung setelah bayangan di dalam cermin mengikuti setiap gerakannya. Sadar bahwa itu adalah dia, ia segera mencoba membuka mulutnya.

"Namaku ... Alsou," bisiknya. Ia semakin terkejut menutup bibir dengan kedua tangannya lalu berlari ke sudut ruangan dekat guci besar tempat dia biasa bersembunyi menunggu Zac pulang.

Gadis itu-Alsou menggigit bibir, merasa syok karena perubahan dirinya yang secara tiba-tiba bahkan membuat daddy-nya, Zac ketakutan hingga meninggalkan Alsou sendiri.

"A-aku bisa bicara bahasa daddy, bagaimana?" Alsou memeluk dirinya dan merapat ke dinding. Menyadari bahwa hal inilah yang membuat Zac menolak tindakan Alsou ketika ia ingin bermanja-manja dengan Zac.

Ia berusaha berpikir keras mengingat kejadian apa saja yang dia lakukan semalam. Berawal saat Zac tidak pulang ke apartemen setelah jam kuliah berakhir-hal itu diluar kebiasaannya, jika Zac akan pergi pun pasti dia akan mampir untuk memberi makan Alsou. Kemudian, keterlambatan itu membuat Zac pulang lewat tengah malam bersama temannya Matt-dalam keadaan buruk-mabuk-Alsou kurang menyukainya karena aroma beer membuat hidung sensitifnya terganggu.

Masih dalam keadaan mabuk, semalam, Zac menggendong Alsou lalu mengusap kepala dan tubuh berbulu Alsou. Zac menyukai bulu Alsou yang lembut kemudian dengan langkah yang terhuyung, Zac membawa Alsou untuk tidur bersama-seperti hari-hari biasanya.

Alsou masih berpikir menyusun setiap adegan yang dilakukannya bersama Zac. Tidak ada yang aneh, batinnya. Sadar bahwa ada hal penting yang ia lupakan, Alsou berusaha berpikir semakin keras. Namun, tidak ada lagi yang bisa ia ingat, semuanya berakhir sampai dia dan Zac tertidur.

Meong.

Telinga Alsou menangkap suara kucing dari balik jendela kaca kamar Zac. Ia mengenal dengan baik suara siapa itu, pelan-pelan mengintip ke luar jendela kaca dan melihat kucing jantan milik tetangga di ujung jalan yang menurutnya sangat tampan. Diam-diam Alsou telah menaruh hati pada kucing jantan tersebut, tetapi sayang, kucing itu lebih memilih Marry kucing betina persia berbulu putih milik tetangga sebelah.

"Maria sedang tidak ada di rumah. Aku dengar dia akan pergi bersama keluarganya ke Belanda." Dengan jantung yang berdebar Alsou memberitahu kucing jantan tersebut, tetapi kucing itu malah mengacuhkannya, seperti tidak mengenali Alsou sama sekali.

"K-kau! Shit! Apa kau nyata?!"

Alsou menoleh dan melihat Zac berdiri tidak jauh darinya, tersenyum lalu berlari ingin memeluk Zac, seperti biasa. Namun, sekali lagi Zac menghindar dan membuatnya membentur pintu kamar.

"Aku ... Alsou! Dad ...." Alsou kembali meletakan kedua tangan di bibir, matanya membulat terkejut. Ia ingin mengeong, tetapi mengapa bahasa milik Zac yang terdengar. "Meong ... meong," Alsou mengeong dengan ekspresi bingung, begitu pula dengan Zac.

Zac mengernyit, menjauh, dan menebarkan pandangannya mencari sosok yang tidak ia lihat sejak terbangun. Untuk saat ini, Zac benar-benar bingung, kaget, dan mungkin gila. Yeah, Zac berpikir bahwa dirinya mungkin gila setelah dikhianati oleh Lousiana.

"Where's my cat?" bisiknya lalu kembali menatap bingung gadis yang mengaku dirinya sebagai Alsou. "Dan ... kau bilang apa barusan? Tidak, haha ... kau gila atau mungkin aku yang gila. Kau hanyalah ilusi karena pengaruh mabuk dan Lousiana."

Zac bertolak pinggang berjalan mondar-mandir lalu tertawa saat melihat Alsou.

"Aku kucingmu, Alsou!" teriak Alsou.

Zac bergidik lalu mendorong kasar tubuh Alsou keluar apartemen dan segera menutup pintu. Tidak memperdulikan ketukan pintu Alsou, Zac malah sibuk mencari pakaian wanita yang pasti adalah milik Alsou, tetapi ia tidak menemukannya. "Argh ... baiklah, pakai bajuku saja. Aku akan menjadi pria kurang ajar jika tidak memberikan gadis itu pakaian yang layak dan ...." wajah Zac memerah.

Zac memukul kepalanya sendiri lalu segera mengambil baju kemeja pemberin mama yang kebesaran dan boxer. Setidaknya gadis itu harus menutup bagian bawahnya. Itulah yang ia pikirkan saat ini.

Pelan dan hati-hati Zac membuka pintu apartemen, setelah mengintip keberadaan gadis itu. Namun, pemandangan di depannya membuat ia kembali terkejut. Bagaimana tidak, menurutnya gadis ini ceroboh dengan mengekspos area pribadi dengan mudah.

"Gunakan baju dan celana ini. Pergilah," ucap Zac, sambil menutupi wajahnya yang memerah.

"Dad ... apa kau sudah tidak mencintaiku lagi?" tanya Alsou dengan nada penuh kesedihan. Ia bahkan tidak memperlihatkan wajah untuk menatap Zac dan memilih tetap menyembunyikannya di antara kedua lutut.

Posisi duduk yang membuat pemuda normal berpikir hal lain.

"Huh??? Are you crazy??! Dad ... aku bahkan belum menikah. Sekarang pergilah, ada toilet umum di lantai dasar."

Zac menutup pintu. Kepalanya kembali terasa pusing karena mendapat kejutan pagi yang luar biasa aneh dan tidak masuk akal.


________
Pembaca yang baik, by the way aku menemukan cerita vampir yang asik banget, buruan mampir ke wattpad benitobonita dan kalian juga bisa ikutan give awaynya karena doi lagi ngadain give away.

Aaric's Bride (Pengantin Sang Vampir)

Pengarang : Benitobonita

Sneak Peak : https://my.w.tt/UiNb/aPZsdtGf8G

Trailer :https://m.youtube.com/watch?v=QfBYDecwINo

Rank 1 Vampire
Rank 2 Fantasy SaveCEO award

Evelyn Arden, memiliki seorang malaikat pelindung yang menjaga dirinya sejak kecil. Namun, siapa sangka pria yang menjadi cinta pertamanya adalah seorang vampir pemarah yang selalu berusaha melarikan diri darinya?

Akankah Evelyn bisa mendapatkan Aaricnya?

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top