Beatiful Target
Datanglah pada hatiku dengan akun nama dan password "your love" aku akan tunjukan padamu cintaku, seperti lagu cinta yang indah.
---
"Hanbinnnnnn Kimmm Hanbiiinnnnnn Bangun" Hyojin menggungcang-guncangkan tubuh Hanbin yang masih dalam dunia mimpinya yang indah mungkin sangat indah sampai Hyojin yang sejak satu jam lalu berusaha membangunkannya Hanbin tetap tidak bangun.
"Anak ini keturunan beruang apa bagaima sih" Pikir Hyojin
TRING! Tiba-tiba saja lampu 250watt muncul diatas kepala Hyojin, dekati kaki Hanbin dan merperhatikan kakinya.
"Bagus sekali kakinya memang kaki laki-laki" Guman Hyojin pelan lalu...
"AWWWWWWWWWW" Teriakan ratusan oktaf terdengar mengelagar dikamar yang cukup besar ini. Sementara Hyojin hanya tertawa melihat orang yang berteriak.
"Heh Anak bagong sejak kapan di sini?" Hanbin sewot melihat kearah Hyojin tentunya dengan muka bantal bercampur muka kesal, untung dari lahir ganteng jadi ya emang ganteng aja mukanya.
"Bangun cepet, anter gua kerumah Hanna" Jawaban Hyojin sontak mebuat mata Hanbin mencing seolah mengatakan OGAH!
"Hanbin ayo, Hanna punya poster Taeyon yang baru loh" Bujuk Hyojin dengan puppy eyesnya. Hanbin hanya menggeleng lalu menarik lagi selimbutnya dan menggulung dirinya dalam selimbut.
"Hanbin ntar pulang dari Hanna gua beliin lego deh" Lagi-lagi bujukan Hyojin tidak mepan, Hanbin masih anteng dalam selimbutnya . Tidak habis akal Hyojin menarik-nari selimbut Hanbin sampai setengahnya bisa Ia tarik.
"Makanya lu cari pacar biar tiap hari ga minta gua anterin lu" Sewot Hanbin tapi tetap saja, Hanbin bangun dari tidurnya mengambil kaos yang ada di dekat tempat tidurnya. Ya Hanbin memang terbiasa tertidur dengan keadaan Topless dan Hyojin sudah biasa melihat sahabatnya ini Topless, kenapa? Mereka sudah bersahabat sejak SMP dan sekarang keduanya sudah kuliah tingkat akhir jadi hitung saja sendiri berapa lama mereka bersahabat.
"Yaudah lu jadi pacar gue" Dengan gambling Hyojin mengatakan hal tersebut dan tentunya dengan muka yang sangat polos, sementara Hanbin? Mungkin saat ini jantungnya bekerja dua kali tidak empat kali lebih cepat.
"Yaudah awas ah" Hanbin berusaha menetralkan detak jantungnya, dia langsung berjalan cepat menuju kamar mandi.
"ANAK DUGONG ANDUKNYA BAWA" Teriak Hyojin, dan teriakan itu berhasil mebuat Hanbin berbalik lagi dan mengambil handuk yang mengantung di pintu kamarnya.
Sambil menunggu Hanbin mandi Hyojin memberekan kamar Hanbin dari kekacauan, sudah biasa bukan kamar laki-laki sebelas duabelas dengan kapal pecah?
Kabel changer yang masih menempel dengan hp, changer laptop yang masih mengantung dan laptopnya berada di tempat tidur, stick ps yang berantakan, beberapa cd game, tv yang masih menyala, baju di kasur dan kecauan lainnya.
"Benar-benar turunan beruang" gumam Hyojin sambil membuka gorden kamar Hanbin yang cukup tebal.
Saat Hanbin selesai mandi, Hyojin juga selesai dengan pekerjaanya di kamar Hanbin.
"WOW" Hanbin Nampak kaget dengan pekerjaan sahabatnya, ya kamarnya sudah seperti kamar yang memiliki penghuni sekarang. Dan Hyojin hanya duduk di sofa yang berada di pojok dekat jendela dengan memaikan laptop Hanbin.
Tunggu ...
Laptop Hanbin! Hanbin berpikir sejenak.
"CHO HYOJIN LAPTOP GUA KENAPA LU BUKA" lagi-lagi Hanbin berteriak seperti emak-emak memarahi anak gadisnya yang susah bangun. Dan Hyojin hanya menampakan seyum kudanya. Hanbin memang tidak suka barang-barang pribadinya disentuh tanpa izin apalagi Laptonya dan Hyojin tau itu, lalu kenapa Hyojin tetap membuka laptop Hanbin? "Penasaran" itu saja alasanya.
Niat mengambil Laptop yang ada di pangkuan Hyojin, namun nasibnya berkata lain kaki Hanbin malah tersangkut di ujung karpet dan tubuhnya reflek mengengam apapun dan tangan Hanbin malah mengengam Kaki Hyojin yang otomatis membuat Hyojin tertarik dan jatuh dari atas sofa.
Laptop Hanbin melucur begitu saja dari pangkuan Hyojin. Sadar dengan apa yang terjadi Hanbin bangkit dan melihat sekeliling. Dilihatlah Laptonya hanya muka tampa ekspresi yang terlihat.
Hyojin ikut bangun dan melihat apa yang Hanbin lihat. Damn laptop dengan lcd yang sepenuhnya blur terlihat.
"ups sorry" bukannya menjawab Hanbin hanya menutup laptopnya dan menarik Hyojin keluar dari kamarnya, membawa kunci mobilnya.
"Mom Hanbin sama Hyojin pamit" Teriak Hanbin di depan pintu kamar ibunya, Lalu berjalan terus sampai garasi membukakan pintu untuk Hyojin lalu mengendarai mobil seperti tidak terjadi apapun tadi.
"Hanbin lu marah?" Hyojin melirik arah Hanbin yang masih berfocus pada jalan. Hanbin hanya bergeming.
"Hanbinn"
"Hm"
"Kim Hanbin"
"Hm"
"Tuh kan marah, Maaf" Hyojin tiba-tiba memeluk tangan Hanbin sontak Hanbin mengerem mobilnya dan melrik kearah Hyojin.
"Engga gue ga marah, masalah laptop gue besok beli yang baru dan jangan khawatir semua tugas gue taro dihardisk sayang--- puas?" Blush kata sayang tak sengaja Hanbin katakana dan kini wajhnya memerah.
"Tapi mukalu merah, lu nahan marah kan sama gue?" Hyojin tetap mengintropeksi Hanbin dengan wajahnya didekatkan kearah Hanbin. Sontak yang dilakuka Hyojin membuat Habin semakin tegang. Dan yang bisa Hanbin lakukan hanya menjauhkan wajah Hyojin dari hadapannya dengan telunjuk yang mendorong wajah Hyojin lalu melanjutkan kembali perjalananya.
"Hanbin!" Teriak Hyojin kesal
"Apalagi?" Hanbin menoleh kesal
"Jangan marah lagi, jangan unmood lagi" Hyojin mencubit kedua pipi Hanbin. Hanbin menahan nafas beberapa detik, jika setan sudah memasuki dirinya saat ini mungkin dia sudah mencium Hyojin saat ini juga. Hanbin membanting stir mobilnya dicarinya parkiran terdekat.
"Tuh kan lu marah, lu unmood. Gara-gara gue masuk kamar lu pagi ini kan gue beresin kamar lu dan gue pegang barang-barang pribadi lu" Hyojin memasang wajah ketusnya
"Hyojin dengerin gue dan jangan potong gue sebelu gue selesai ngomong"
"Tapi"
"Gue bilang jangan potong gue" Hanbin meninggikan nada bicanya dan Hyojin hanya terdiam kaget
"Iya semuanya gara-gara elu yang tiba-tiba masuk ke kamar gue pagi ini, dan gara-gara lu udah pegang laptop gue. Lu ga tau apa gue gugup banget kalo lagi sama lu akhir-akhir ini. Gue rasa nafas gue kaya ilang gitu aja kalo liat lu apalagi tadi pagi lu tiba-tiba aja muncul bahkan gue belom bangun dengan cara yang ga epicnya yang beda banget sama cewe lain, lu udah buat gue deg-degan dari tadi. Bukan masalah laptopnya yang jatoh tapi gue beneran deg-degan kalo deket lu. Gue nunggu lu peka semenjak satu taun lalu Hyo" Hanbin menerangkan perasaanya dan Hyojin hanya diam menunggu apa yang dikatakan Hanbin selanjutnya
"Dan lu tau tadi pagi pas lu bilang, yaudah pacaran kita pacaran. Gue naro harepan disitu tapi gue ga mau kegeeran Hyo. Intinya semua tentang lu gue suka"
"Lu nembak gue?" Tanya Hyojin dengan polosnya. Hanbin memasang wajah inconnetnya
"Engga! Gue lagi rayain monthsarry"
"Emang kapan kita jadian?" lagi-lagi pertanyaan Hyojin membuat Hanbin geram
"Sejak dua bulan lalu pas gue ngomong gue suka lu lewat bbm, itu bukan tod tapi gue emang nembak lu"
"Oh yaudah Happy 2nd monsthsarry dugong" Hanbin terdiam beberapa detik
"Artinya?" kini Hanbin yang memberikan pertanyaan bodoh
"Gue juga udah suka lu dari dulu ko, dan gue ga bercanda tadi pagi pas minta lu jadi pacar gue. Inget dua bulan lalu pas lu nembak gue dan gue cuman bales iyain aja. Disitu gue emang bilang iya buat lu, jadi karena hari ini kebetulan tanggal 28 juga happy 2nd monthsarry" jelas Hyojin dengan seyum mengembang dan tentunya dibalas seyuman hangat dari Hanbin
"Jangan marah lagi, jangan unmood lagi ya" Hyojin kembali mencubit pipi Hanbin
"sini peluk" Hanbin menarik tangan Hyojin dan otomatis Hyojin tertarik dan bisa Hanbin peluk.
"lu bau"
"Bodo amat yang penting gue sayang lu" Hanbin mengeratkan pelukannya.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top