Airplane
tekan dan temukan kejutannya --- #aadsfh2
'Airplane'
Kim Donghyuk X seungra (oc/readers)
sad romance (?)
happy reading...
"Bagaimana jika secara alami kita putus? Tidak bisa kah kau menunggu hanya satu jam?"
--
Aku Kang Seung ra orang paling cuek yang tiba-tiba merasakan apa itu cinta. Huft! Bahkan aku tidak tau yang aku rasakan ini cinta atau bukan yang jelas aku mengagumi sosok yang orang itu. Dan merasa kehilangan jika dia tidak memberi kabar.
Tidak dengan kata-kata yang romantis, seikat bunga ataupun coklat. Hanya dengan chat singkat yang mengatakan bahwa aku dan dia telah menjadi sepasang kekasih semenjak ulang tahunku tahun lalu. Dan semenjak itu aku menganggapnya sebagai kekasihku.
Kekasih? Tidakkah aku berlebihan menganggapnya begitu?
"Seung ra-yaa... Kim seung ra" Aku tersentak sedikit kaget mendengar teriakan Donghyuk, hanya berselang beberapa detik tangan yang besar dan lembut menggengam tanganku erat.
"Nama ku Kang Seungra jangan kau ganti margaku menjadi Kim"
"Biar saja, setelah lulus nanti juga marga kau akan secepatnya menjadi Kim" Ucapnya sambil menyerahkan sekaleng softdrink. Tentunya sudah dia buka terlebih dulu, karena Ia tau aku akan kesulitan membuka tutup botol ataupun dengan kawan-kawan sejenisnya, aneh memang.
"Sepertinya kau terlalu yakin aku yang akan menjadi pendampingmu di masa depan," Orang yang aku sindir hanya menunjukan seyum manisnya. Seperti zat aditif sepertinya aku kecanduan seyum itu, seyum tulus yang tidak pernah aku dapatkan dari orang lain.
"Berhentilah terseyum seperti itu" Aku memalingkan wajahku agar tidak menatapnya lebih lama.
"Ayo kita makan dulu sebelum pulang" Ajak Donghyung ceria. Aku hanya menganguk riang dan mengikuti kemana Donghyuk pergi.
Tidak ada yang special saat makan, hanya makan berdua sambil mengobrol yang tidak jelas alurnya. Dan sampai waktu pulang.
Hening ...
Donghyuk hanya berfokus pada jalanan, dan aku hanya menatap jalannan dari jendela. Selalu seperti ini hanya keheningan yang terjadi jika aku dan dia dalam perjalanan, tak bisa aku bayangkan bagaimana jika aku dan dia melakukan perjalana yang berjam-jam apa hanya suasananya akan sama?
Sampai satpam dirumahku membukakan gerbang Donghyuk hanya membalas sapaan satpamku dengan seyuman seadanya. Mari positif thinking mungkin mobil ini memang mengakibatkan kebisuan penumpangnya.
"Kau tidak akan mampir?" tawaranku hanya seperti angin lewat, Donghyuk hanya menggelengkn kepalanya lalu menginjak pedal gas mobilnya kurang dari satu menit Donghyuk sudah menghilang dari pandangku.
Ya kali ini seperti yang sudah direcanakan sebelumya aku akan berangkat besok pagi melanjutkan kuliahku disuatu tempat, dan malam ini aku hanya membereskan beberapa barang. Tadinya saat makan tadi aku ingin memberitahukan Donghyuk tentang kepergianku tapi entah ada angina apa Donghyuk seketika menjadi sedingin es sampai pulang tadi. Yasudahlah mungkin besok pagi aku akan mengabarinya sebelum aku berangkat.
Pikiranku tentang Donghyuk masih melayang-layang begitu saja. Dan sekarang aku malah mendengar suara Donghyuk memanggil namaku.
" Seungra... Kang Seungra"
Otomatis aku mebalikan badanku mencari sumber suara. Dan GOTCHA! Donghyuk memang dihadapanku sekarang entah sejak kapan dia ada di depan pintu kamarku.
"Akan kah kita seperti ini terus? Jika begini akankah kita bertemu lagi setelah pesawat itu terbang?" Aku tidak mengerti apa yang dikatakan Donghyuk, kenapa ia seperti orang depresan kali ini, tadi dia menjadi sedingin es dan sekarang melantur begitu saja.
Aku curiga dia sedang PMS. Dan aku hanya mengerutkan dahiku bingung.
"Apa kau baik-baik saja?" Lagi-lagi Donghyuk bertanya
"Ya, kita akan terus bertemu. Dan aku baik-baik saja" balas ku seadanya.
"Jangan pura-pura tenang Seungra aku tau kamu tidak baik-baik saja. Aku tidak membahas tentang kabarmu. Aku membahas tentang kepergianmu" Kali ini Donghyuk meninggikan suaranya
"Tinggalah satu hari lagi, bongkar barang-barangmu. Ayo pergi menonton" Donghyuk berkaca-laca melihat kearahku.
Sekarang aku tau kemana obrolan ini mengarah. Donghyuk membicarakan tetang aku yang akan pindah besok.
"Donghyuk ayolah kita akan baik-baik saja, aku akan kembali pada waktunya" Ake menggegam tangan Donghyuk erat, dan sekarang balasan apa yang aku dapat. Aku hanya melihat Donghyuk menangis.
Tuhan , aku seperti ibu yang akan meninggalkan anaknya pergi.
"Aku tidak ingin membiarkanmu pergi secepat ini. Aku mencintaimu"
DEG
Jantungku berasa berhenti begitu saja saat Donghyuk menyelesaikan kalimatnya, kalimat yang baru aku dengar dari mulutnya.
Jika sekarang aku sendiri mungkin aku lebih memilih membuat lubang untuk kuburanku sendiri.
"Donghyuk percayalah semua akan baik-baik saja. Dan kitapun akan baik-baik saja"
"Bagaimana jika kita putus secara alami?"
Lagi-lagi keheningan menyelimuti kita berdua. Aku tidak bisa menjawab pertanyaan itu. Jarak dan waktu memang peran utama dalam sebuah hubungan.
Aku hanya terseyum sesaat lalu membuang nafas kasar.
"Kau bisa pegang janjiku, kita akan baik-baik saja"
Dan malam itu berakhir dengan aku yang memikirkan Donghyuk semalaman.
...
Tiga tahun kemudian...
"Ya benar semuanya baik-baik saja seperti apa yang kau katakan sebelum kau pergi, kau ingat aku menagis dimalam itu menahanmu untuk pergi. Jika aku bisa menahanmu malam itu mungkin sekarang aku tidak akan hidup dalam penyesalan," Donghyuk menahan air matanya yang akan jatuh
"Bahagialah di surga sana, kali ini tunggu aku menyusulmu, kau hanya perlu menungguku karena aku tidak akan pernah melupakanmu Seungra."
Seikat bunga mawar yang Donghyuk letakan diatas nisan bertuliskan Kang Seung ra telah menunjukan bahwa sayangnya terhadap orang yang tidak sengaja Ia temui memang benar-benar tulus.
....
Terimakasih karena dating dikehidupanku,
Terimakasih karena menjadi miliku,
Dan terimakasih karena kau mecintaiku.
- Kim Donghyuk
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top