bodice | ferid bathory


Bodice / 'badis / korsét

...

Gadis bangsawan itu identik dengan martabat yang dijunjung tinggi, dengan sikap seorang lady. Semuanya teratur dan indah, bak permata berharga.

Tapi kehidupan seperti itu tidak cocok dengan seorang [Name]. Gadis dengan jiwa yang liar itu tidak cocok dengan gaun dan pesta minum teh. Ia lebih suka bermain menggunakan pedang dan macam-macam kegiatan bela diri.

Karena itu pesta jamuan makan malam yang akan diadakan di kediaman nenek moyang ke-3 alias ratu vampir di Jepang-Krull Tepes, menjadi kewajiban yang menyebalkan untuknya.

Selain karena tidak menyukai acara resmi yang menurutnya kaku itu, [Name] juga tidak suka dengan cara berpakaian yang harus dikenakannya. Bukan hanya masalah gaun dan sepatu heelsnya, tapi ini juga masalah dalaman gaun yang membuatnya sesak napas, yah benda itu disebut korset.

"Kenapa aku harus memakai benda merepotkan itu sih?!"

keluhan yang selalu meluncur dari mulut gadis bermanik merah darah itu disetiap keadaan seperti ini. Dengan kesal ia memandang dalaman putih yang melengket di tubuhnya.

"Korset akan membuat tubuh anda menjadi telihat lebih ramping, [Name] ojou-sama"

"Maksudmu aku gendut?!"

Entah sudah berapa jenis cara yang para maid itu lakukan untuk membujuk nona keras kepala mereka untuk memakai korset berwarna putih itu. Dan sudah bermacam alasan pula yang dilontarkan oleh [Name].

"Saya mohon dengan sangat, ojou-sama, " Tak gencar, kedua maid itu terus membujuk [Name], "Saya berjanji tidak akan mengikatnya terlalu kuat"

"Aku tidak-"

Seseorang yang sudah lelah mengetuk sedari tadi langsung saja membuka pintu mahoni yang menjadi pembatas kamar ganti [Name] dengan lorong panjang berkarpet merah.

Kalau kau berpikir kalau seruan yang dari tadi dilontarkan [Name] merupakan suara ternyaringnya, kau salah. Kali ini adalah suara paling nyaring nya.

Tangan kirinya berusaha menutupi bagian dada atasnya, sedangkan tangan yang satunya sibuk melempar segala macam barang yang bisa ia raih ke arah laki-laki bersurai putih panjang yang baru saja mucul. Sedangkan mulutnya sedang sibuk berteriak dengan sedikit bumbu sumpah serapah.

"Dasar Ferid vampir mesum sialan! Apa maksudmu masuk kamar ganti ku sembarangan hah?!"

Dengan wajah merah padam [Name] sedang bersiap melempar vas keramik kecil yang ia ambil dari atas buffet di dekat tempat tidur.

"Woah woah, tenanglah nona [Name]" Ia mengisyaratkan 'tenang' dengan kedua tangannya, "Saya datang di sini atas perintah Krull-sama"

"Krullie-nee-chan?"

"Beliau sudah mengira akan ada masalah seperti ini, karenanya saya diperintahkan untuk memberikan bantuan untuk mengatasi masalah anda"

"Apa?! Tidak mungkin Krullie-nee-chan menyuruhmu melakukan it-"

"Kalian berdua tolong keluar" Ferid menyibak rambut panjangnya, "Biar aku yang menyelesaikan masalah ini"

"T-tidak! Jangan tinggalkan aku Hilda, Gaby!"

Ferid tersenyum miring, "Mohon kerjasamanya, nona [Name]"

"Tidaak!"

•••

fin. Bodice

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top