affection | hyakuya yuuichiro


Affection /ə'feksyən/ kb. Kesayangan, sayang, kasih, kasih-sayang, cinta.

...

"Konnichiwa, [Name]-chan!"

Sapaan itu membuat [Name] yang sedang sibuk mengunyah makan siangnya menolehkan kepalanya. Setelah menelan makanannya, ia tersenyum hangat.

"Konnichiwa, Yuu-kun"

Pemuda bersurai hitam itu menarik kursi yang berhadapan dengan si gadis. Dengan tangan kiri yang menopang dagu ia menghela nafasnya pelan.

"Kenapa kau tidak memakan brokoli nya? Itu 'kan sehat"

[Name] menggelengkan kepalanya, "Aku tidak suka"

"Ayolah, kau bukan anak kecil lagi [Name]-chan"

"Lihat siapa yang bicara" Gadis bermanik [eye color] itu terkekeh pelan, "Ngomong-ngomong apa yang kau lakukan di sini? Bukannya kau ada latihan dengan Letkol Guren?"

Yuuichiro menghela nafasnya kesal, "Si baka Guren itu malah menyuruh kita latihan sendiri-sendiri, padahal dia sudah janji akan mengajari ku mengendalikan iblis ku, menyebalkan"

[Name] hanya terkekeh mendengar ocehan si manik hijau di depannya.

"Oh ya, kau sudah mengganti perban mu? Itu harus sering diganti kau tahu, agar tidak infeksi"

"Terima kasih sudah mengingatkan, aku sudah menggantinya tadi pagi," [Name] memperhatikan perban putih yang melilit lengan kanannya, ia terluka saat latihan kemarin.

"Baguslah, jangan sampai kau lupa," Yuuichiro mengangguk, "Tapi lain kali kau harus lebih berhati-hati"

[Name] tersenyum kecil, "Ne, Yuu-kun"

"Hm?"

"Kenapa kau sangat perhatian padaku?"

Yuuichiro menekuk alisnya, "Hmm?"

"Kau tahu, rasanya perhatianmu itu sudah terlalu jauh. Maksudku kau selalu bertanya tentang keadaanku, entah itu secara langsung atau lewat pesan"

"Apa kau merasa terganggu?"

"Bukan begitu," [Name] menggeleng pelan, "Kau tahu Yuu-kun? Perempuan itu mudah sekali tersentuh dengan sesuatu, apalagi dengan perhatian, sekecil apapun itu. Yah, istilahnya kami itu mudah baper"

Yuuichiro tidak menyahut apapun, hanya menunggu [Name] untuk melanjutkan kalimatnya-atau mungkin dia belum mengerti maksud si gadis.

"Perhatian yang banyak seperti itu bisa jadi membuat si perempuan berasumsi kalau dia itu disukai," [Name] menarik nafas panjang, "Akupun bisa jadi berpikir seperti itu"

"Memangnya kenapa? Aku 'kan memang menyukai mu, [Name]-chan"

...

fin. Affection

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top