Pandangan mata (Your name) masih terpaku pada sosok yang kekasih yang tengah larut dalam tumpukan buku di meja, sedaritadi membaca seolah ia telah memiliki dunia sendiri di dalam benaknya. Memang, minggu depan akan ada ujian tetapi itu kan minggu depan. Mengapa harus belajar sekarang?

"Shintarou, kau itu benar-benar penuh ambisi, ya," komentar si gadis sambil dengan sengaja menusuk-nusuk pelan buku yang tengah dibaca kekasihnya. "Untuk apa belajar sekarang? Ujiannya masih minggu depan. Lagipula aku yakin kau akan mendapat nilai bagus seperti biasa."

Ucapan (Your name) berhasil membuat pemuda berkacamata itu menutup bukunya, kini mengalihkan perhatian kepada sang kekasih sepenuhnya. "Menjadi ambisius bagiku bukanlah hal yang merugikan, baik dalam bidang akademik maupun olahraga. Apapun. Termasuk mendapatkanmu, nanodayo."

(Your name) mengerjap penuh ketidakpahaman, terkejut juga atas apa yang baru saja Shintarou katakan.

"Sebentar, sebentar. Kau itu baru saja menggombal atau bagaimana?"

Sedetik kemudian, kacamata milik Shintarou retak seketika. Siapapun, tolong kubur dia saat itu juga.