"Aduh!"

(Your name) sukses jatuh dengan pantat yang mendarat terlebih dahulu ke lantai. Sepersekian detik kemudian sebuah tatapan tajam ia layangkan ke pemuda pirang di hadapan.

"Apakah koridor ini kurang lebar sampai-sampai kau harus menabrakku, hah?!"

Ryouta yang sudah mendapatkan semburan gratis di pagi hari hanya bisa nyengir dalam hati. Ia mengulurkan tangan, membiarkan gadis itu menerimanya sebelum kemudian membantunya untuk berdiri.

"Maafkan aku-ssu."

"Terserah. Lain kali lihat jalanmu," (Your name) berujar tak acuh. Gadis itu terheran ketika Ryouta masih memegangi tangannya. Mendongakkan kepala, (Your name) mendapati Ryouta yang memberinya tatapan... berbinar?

"Kawan, lepaskan tanganmu—"

"Apakah aku berada di surga-ssu?"

"Apa?"

"Aku pasti berada di surga-ssu! Bidadari kan hanya ada di surga!"

Sungguh, (Your name) tak pernah menyangka pertemuan pertamanya dengan sang kekasih bisa sememalukan itu.