[K] Kiss

Baam sangat menyukai saat Aguero menciumnya, baik itu di pipi, di dahi, atau pun di bibirnya. Rasanya sangat menyenangkan, membuat hatinya terus berdebar-debar tak karuan. Apalagi ia paling suka melihat wajah Aguero yang merona hebat setelah menciumnya, dia kelihatan sangat manis.

Ah, ia ingin sekali melakukan hal itu juga seperti yang dilakukan Aguero padanya, hanya saja selama ini ia selalu memasang wajah polos, ciuman di pipi dan di dahi juga sangat jarang ia dapatkan. Karena biasanya Aguero lah yang menciumnya sebagai bentuk penyemangat ketika ia sedang jatuh. Sedangkan ciuman di bibir itu mungkin bisa di hitung dengan jari karena ciuman di bibir itu bisa terjadi karena ketidaksengajaan yang dibuat Baam.

Awalnya ciuman di bibir itu memang merupakan ketidaksengajaan yang terjadi diantara mereka akan tetapi lama kelamaan Baam sengaja membuat ketidaksengajaan itu terjadi lagi agar ia bisa mencium bibir berwarna peach menggoda itu lagi.

Dan kali ini Aguero sangat sulit untuk dikerjai lagi karena semenjak ciuman tidak sengaja itu terus terjadi, Aguero mulai terlihat sangat waspada di dekatnya. Meski pemuda biru itu terus mengatakan bahwa ia tidak mencurigai Baam sebagai dalang ciuman tidak sengaja itu akan tetapi sikap yang di tunjukkan justru sebaliknya.

"Ini sebagai bentuk antisipasi saja," jawab Aguero tenang sambil menghindari tatapan mata emas yang menatapnya dalam.

Baam benar-benar tidak suka ini. Ada begitu banyak jarak yang dibuat Aguero. Ciuman itu sekarang benar-benar sangat jarang ia dapatkan dan Aguero juga seperti menghindarinya.

"Kalau begitu...," Baam berjalan mendekat ke arah Aguero dan Aguero yang sadar refleks mundur mencoba menjaga jarak dari Baam yang terus mendekatinya hingga kini ia terkurung antara dinding dan juga tubuh Baam.

Mencoba menyelinap ke arah samping, kedua tangan Baam langsung mengurung Aguero sepenuhnya dengan cepat dan sebelah kakinya ia tempatkan di antara kedua kaki Aguero agar Aguero semakin kesulitan bergerak.

".... Bagaimana jika aku buat hal itu bukan karena ketidaksengajaan lagi?" Baam bertanya dengan suara beratnya membuat wajah Aguero tanpa sadar merona dengan cepat.

"Baam, setahuku kau tidak seperti ini tapi kenapa tiba-tiba kau berubah?" tanya Aguero yang benar-benar kebingungan dengan sifat Baam. Sebenarnya Aguero sedikit demi sedikit sudah menyadarinya hanya saja Aguero sering menyangkal isi pikirannya bahwa Baam tidak mungkin punya perasaan yang sama dengannya.

"Itu karenamu, Khun. Aku ... benar-benar tidak menyukai ini dimana kau tidak lagi menciumku," jawab Baam sedikit merajuk yang terlihat jelas di wajahnya.

Jleb

'Ah! Baam so cute!' batin Aguero namun dengan cepat sadar dengan ucapan Baam yang sebelumnya teralihkan dengan wajah imut Baam.

"T-tunggu dulu. Cium?! T-tapi kan Baam, itu .. sangat .. memalukan dan juga aku tidak terbiasa ...." Aguero menjawab dengan wajah yang benar-benar merah karena malu dan juga salah tingkah.

"Tidak, itu tidak memalukan sama sekali!"

"Tapi Baam, bukankah cium itu akan lebih baik di beri oleh orang yang kau sukai? Mungkin si Endorsi dengan senang hati melakukannya," ucap Aguero cepat.

"Tidak. Aku .... Nona Endorsi adalah temanku ...-"

"Dan aku juga temanmu, kan, Baam?"

"Tidak! Kau tidak hanya temanku, kau lebih dari teman untukku!" jawab Baam cepat.

"Sahabat?"

"Tidak."

"Saudara?"

"Tidak."

"Rekan?"

"Tidak!!"

Baam merasa gemas sendiri dengan Aguero yang berusaha menghindari sesuatu. Sesuatu yang lebih dari itu semua dan Aguero sendiri pun merasa takut untuk mengungkapkan hal 'itu' takut jika Baam juga menjawab hal yang sama.

"Kekasih?" Aguero kembali bertanya dengan suara yang sangat pelan nyaris seperti bisikan dengan wajah yang sudah merah sempurna seperti strobery, bahkan wajahnya ia alihkan ke arah lain asalkan tidak menatap Baam sehingga Aguero tidak melihat ada senyuman penuh kemenangan di wajah Baam.

"Aguero," panggil Baam dengan suara lembut yang membuat tubuh Aguero menegang dengan kedua matanya membola sempurna mendengar Baam memanggil nama kecilnya sontak Aguero kembali menatap ke arah Baam dan ia langsung di sambut dengan ciuman manis di bibirnya.

Kembali keterkejutan terlihat jelas di manik kobaltnya dan setetes air mata mulai turun karena perasaannya terbalaskan.

Melepaskan ciumannya sejenak, Baam menatap Aguero dengan tatapan lembut dari jarak yang sangat dekat.

"Aku mencintaimu, Aguero. Semua yang ada pada dirimu, aku menyukainya. Oleh karena itu aku uring-uringan saat kau mencoba menjauhiku, hatiku sakit dan tidak tenang, bahkan ....-" Jari telunjuk Baam menyentuh bibir peach milik Aguero yang sedikit lembab. "Sepertinya aku kecanduan akan bibir manis ini," ucapnya disertai senyuman sejuta pesona.

Sedangkan Aguero sendiri, dia pingsan dalam pelukan Baam karena efek yang di terima Aguero sangat besar dibandingkan yang lain.

"Eh? Aguero???"

Omake

Seorang gadis tampak menahan air matanya ketika tak sengaja mendengarkan percakapan dua pemuda yang merupakan teman setimnya meski salah satu diantara dua pemuda itu ada seseorang yang ia sukai. Namun ternyata pemuda itu justru menyukai pemuda yang lain.

"Endorsi," panggil seorang pemuda berambut dan beriris hitam. Pemuda itu langsung menarik gadis itu ke dalam pelukannya, memeluknya dengan erat sambil mengelus punggung gadis itu yang terlihat rapuh. "Kau .. bisa menangis sepuasmu hari ini. Kadang kala menangis itu tidak buruk juga karena bisa menumpahkan segala kesedihanmu tapi setelah itu berjanjilah bahwa kau akan kembali tersenyum." Hatz, pemuda itu mencoba untuk menghibur sebisanya.

"Aku tidak bisa," gumam Endorsi yang juga tidak menolak pelukan hangat dari Hatz.

"Kalau begitu aku akan menunggunya."

Dan setelah itu, Endorsi menangis di dalam pelukan Hatz.

'Aguero-ku sangat manis💖 Hm, jika aku cium Aguero, apa dia akan bangun lagi?' - The-25th Baam.

END

Nah, bagaimana dengan yang ini? Btw, aku gak biasa membuat pair Hatz x Endorsi. Terlihat aneh kah? OOC kah? Gaje kah?

Ah, auk ah. Yang penting udah pub :v Cukup satu dulu aja ya~ sisanya kapan-kapan. See you~

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top