[J] Jealous

Baam masih diam, memperhatikan Aguero yang masih berbicara dengan Hwaryun. Pemuda biru itu bahkan sepertinya tidak menyadari tatapan Baam ke arahnya saking fokusnya membicarakan strategis berikutnya yang akan mereka gunakan. Oke, kali ini Baam hanya akan diam saja karena melihat Aguero yang begitu sibuk dengan raut wajah serius seperti itu membuat Baam jadi tidak enak hati mengganggunya apalagi itu semua juga demi dirinya sendiri demi menyelamatkan gurunya, setidaknya itu menurutnya.

Dan sesaat kemudian, kedutan di wajah Baam mulai terlihat ketika Aguero mulai berbicara dengan White. Pemuda biru itu terlihat kesal, dan seharusnya Baam senang tapi entah mengapa ia sama sekali tidak senang bahkan aura shinsunya bergejolak tidak beraturan. Kira-kira kenapa ya?

Dan tubuh Baam langsung menegang saat White melihat ke arahnya sambil menyeringai kecil, lalu White dengan sengaja menjilat bibir bawahnya sensual sebelum mendekatkan wajahnya ke arah Aguero. Dan itu semua hanya sekejap mata sebelum shinsu berkekuatan besar mengenai White dan menyisakan Aguero yang tampak jatuh terduduk dalam diam dengan tatapan yang jelas terlihat sangat syok.

Baam menghampiri Aguero yang masih terlihat syok lalu berjongkok di dekatnya sambil menyentuh pundaknya dengan lembut mencoba menanyakan keadaannya. "Khun-ssi, apa kau baik-baik saja?" tanya Baam khawatir. Ia beruntung bisa mengontrol shinsunya dengan baik sehingga shinsunya hanya menyerang target yang ia tetapkan saja tanpa mengenai orang yang ingin ia lindungi. Meski sebenarnya ia khawatir juga, takut jika shinsu berkekuatan besar itu mengenai orang yang ia sukai. Tunggu, suka?

"A-aku baik-baik saja, Baam. Tapi .. kenapa kau tiba-tiba menyerang White?" Aguero bertanya setelah berhasil menenangkan dirinya dari keterkejutan yang Baam buat sebelumnya. Ya, Aguero tahu siapa yang menyerang White sebelumnya, oleh karena itu ia bertanya.

".... Aku hanya khawatir jika White berniat memakan jiwamu, Khun-ssi," balas Baam memberi alasan.

"Memakan jiwanya?" White datang sambil terkekeh geli mendengar ucapan Baam barusan. Slayer putih yang berasal dari keluarga Arie itu mulai mencemooh bagaimana cara Baam memberi alasan. "Kenapa aku harus memakan jiwanya jika ia sendiri adalah temanku yang membantuku mengumpulkan jiwa-jiwa ini untukku?" tanya White dan senyumannya semakin lebar setiap kali ia memperhatikan raut wajah Baam. "Daripada memakan jiwanya, aku lebih suka memakan jiwamu, Slayer Candidate. Jiwamu terlihat lezat di mataku," ujar White yang kembali menjilati bibir bawahnya, menatap lapar ke arah Baam seolah Baam adalah jiwa terlezat yang akan ia cicipi jika kesempatan itu datang.

Aguero menatap garang ke arah White. Baru saja ia akan melemparkan perkataan yang pedas nan menusuk hati, tiba-tiba saja wajahnya di putar menuju ke arah Baam dan di detik kemudian Aguero kembali dibuat terkejut untuk kedua kalinya. Napas Aguero seperti tertahan dengan kedua matanya membola sehingga Baam bisa melihat kedua kobalt indah itu dengan sempurna dari jarak dekat yang kini menatapnya penuh dengan keterkejutan.

Tidak ada yang tidak terkejut, bahkan mantan komandan corps ke-4 saja juga terkejut melihat kejadian itu. Kejadian di mana seorang slayer candidate mencium seorang pemuda yang berasal dari keluarga Khun dan membuat pemuda biru itu harus kehilangan kesucian bibirnya untuk yang pertama kalinya.

"Hmmph ... Baamhp ... berhen... ahk!" Aguero meringis sakit saat merasakan bibirnya digigit kuat oleh Baam sehingga benda lunak nan basah itu masuk ke dalam mulutnya dan menginvasi area mulutnya. Wajah Aguero sudah memerah dengan sempurna, Ini pertama kalinya ia berciuman, dengan sahabatnya lagi, di depan semua orang lagi, bahkan Baam menciumnya dengan ganas seolah tak ada hari esok untuk melanjutkannya.

"Puah ..." Napas Aguero terengah-engah saat Baam melepaskan ciuman mereka membuat benang saliva tipis menggantung yang saling menghubungkan kedua bibir mereka. Baam kini menatapnya dengan tatapan dalam membuat Aguero tidak berani menatapnya dan memalingkan wajahnya ke arah lain sambil menutupi mulutnya dengan punggung tangannya. 

'Aku serasa ingin menyembunyikan diriku dari Baam, tapi kemana?'

"Baam, kenapa kau melakukan itu padaku?" Aguero mencoba bertanya, karena bagaimana pun status mereka masihlah sahabat dan belum lama ini Baam sudah melewati batas persahabatan mereka, melewati area privasinya. Apa Baam tengah mempermainkan perasaannya? Tapi setahunya tidak ada yang mengetahui perasaannya selain dirinya sendiri.

"Kau bertanya kenapa? Itu karena aku ...-"

"Dia cemburu." Hwaryun dan White tiba-tiba kompak membicarakan hal yang sama.

Khun, "....."

Baam, "....."

Omake

"Baam, apa yang dikatakan mereka itu benar? Kau ... cemburu?"

"Aku juga tidak tahu, Khun-ssi. Aku hanya tidak suka ketika kau mengabaikanku, dan lebih memperhatikan yang lainnya. Entah kenapa itu membuat hatiku sakit dan juga kesal disaat yang bersamaan."

"Sejak kapan kau merasakan hal itu?"

"Sejak kau koma selama 2 tahun."

"Itu artinya kau cemburu, Baam." Shibisu tiba-tiba datang sambil tersenyum penuh arti untuk kedua temannya yang ia anggap sebagai anaknya sendiri. Sedangkan Hwaryun malah merekamnya dengan menggunakan pocketnya sedari tadi.

Baam diam, dan tak lama kemudian menganggukkan kepalanya pelan dan dengan cepat menarik Aguero ke dalam pelukannya dan memeluknya dengan erat membuat Aguero kembali terkejut. Kira-kira sudah berapa kali Aguero terkejut hari ini ya?

"Hm, aku cemburu. Sangat cemburu. Aku tidak akan membiarkan orang lain menyentuhmu, Aguero, karena kau milikku."

"A-Aguero? Milikmu?" Aguero kembali terkejut dan wajahnya benar-benar merah saat ini seperti terbakar dan sejak kapan ia jadi milik Baam?! "Apa itu artinya kau menyukaiku?" Khun bertanya lirih.

"Tidak. Aku tidak menyukaimu. Tapi aku mencintaimu, sangat mencintaimu, Aguero!" Baam berucap dengan pasti membuat Aguero tanpa sadar menangis karena perasaannya terbalaskan.

"....."

"Ekhem, Slayer Candidate. Bukankah kita harus fokus dengan perang saat ini?" Kallavan menginterupsi membuat aura yang awalnya berbunga-bunga kembali layu.

Khun, "'////'"

Baam, "......"

Sial. Aku ingin sekali menyembunyikan Aguero dari mereka semua. - The-25th Baam

Ini sangat memalukan. Mereka semua melihatnya, tapi aku senang perasaanku terbalaskan .... Tetap saja ini memalukan! - Khun Aguero Agnis.

END

End dengan tidak elitnya. Aneh kan ya? Dan tumben panjang :v

Choco sih rencananya mau publish pas malam minggunya tapi malah udah berganti hari jadi hari Minggu :v

Dan karena chapter kali ini panjang jadi cukup 1 aja ya :v sisanya pan-kapan :v

Tapi yah, semoga ini menghibur. Jealous Baam~
Dan Choco mau kabur dulu~ karena cerita kali ini berasa ... um agak ... aneh? '-'
Entahlah, yang pasti Choco mau intropeksi cerita dulu :v

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top