Chapter 6 : Sais Si Tampan
Setelah sarapan, Guru Vladimir memberitahukan bahwa akan ada beberapa anggota ksatria yang datang.
Para ksatria adalah pasukan elit yang dibentuk secara rahasia untuk melindungi sang Ratu Pameresla. Dipersenjatai senjata yang unik dan berbahan langka. Beberapa senjata memiliki magis dan sakral. Termasuk Ayn Dour yang diberikan kepada Adnan.
Tidak ada orang yang tahu mengenai seluk beluk para ksatria bahkan anggotanya. Semua dirahasiakan untuk menjaga keutuhan negeri OrenoVeruska
"Kalian akan saya libatkan pada gerakan para ksatria untuk menjadi penguat cabang utara. Diketuai oleh Sais. Memiliki dua anggota lainnya. " kata Guru Vladimir.
"Guru.. "
"Ada apa Evrin? "
"Apa Adnan dan Angela tidak kita temukan dengan sang Ratu dulu? "
"Ahh.. Saat itu sudah akan tiba Evrin. Kalian bersabarlah dulu. Untungnya pusat OrenoVeruska lebih mudah jika dari cabang utara. Mereka akan menemui ratu setelah sang ketua cabang mengizinkannya. Karena berarti kedua ksatria baru kita sudah dianggap mumpuni dalam segala yang diajarkan didalam pelatihannya. "
"Guru.. Lalu posisi kita dimana tepatnya? " tanya Angela.
"Posisi kita? berada di tengah-tengah"
"Tengah? "
"Hampir mendekati utara sih. Makanya aku memanggil regunya Sais. "
Guru menggambar sebuah peta Orenoveruska. Hutan yang tiada berujung itu.
"Utara adalah cabang yang dijaga Ketua Sais, Barat, Cole, " tapi guru Vladimir membuat silang pada tanda Cole. "Timur Lascot" juga disilang. "dan selatan Sinji. " hanya Sais dan Sinji yang tidak disilang.
"Kenapa barat dan timur disilang guru? " Angela bertanya penasaran.
"Hmm.. Karena kedua wilayah itu sudah diterobos musuh. Kedua regu sudah dikuasai Morvin. Hanya Sais dan Sinji yang masih di pihak kita."
"Jadi Invasi dari musuh sudah sampai batas barat dan timur? Berarti kedua titik itu adalah titik rawan Oreno Veruska kan? Kenapa tidak ada yang mengisinya? Bukankah bahaya jika dibiarkan kosong begitu lama? "
"Pemikiranmu kritis Adnan. Tapi kedua titik itu adalah titik terjauh dari pusat. Hubungan dengan kita pun agak labil. Kadang terjadi cekcok antara kedua regu, meski aku tahu murid-muridku ini masih dalam tahap emosian. Hhhh.. Kadang Sais yang kuandalkan pun emosiannya kayak anak baru gedhe saja. " Guru Vladimir memijat keningnya.
"Anak Baru Gedhe? Yang tampan. " semua perhatian tertuju pada suara yang baru saja terdengar. Seorang pemuda tampan dengan rambut berwarna putih yang panjang poninya hampir menutupi kedua bolamata hijau terangnya. Masuk ke dalam rumah guru vladimir
Dibelakangnya melangkah dua muda mudi yang sama tangguhnya. Mereka semua memakai jubah abu-abu untuk samaran di perjalanan. Juga menghalau dari dingin dan serangga.
"Lebih cepat dari dugaanku Sais. Kukuku.. " Guru Vladimir tertawa.
"Karena Guru memberi sinyal darurat maka aku segera kemari. Bahkan Katrina yang sedang keramas pun belum sempat membasuh rambutnya.. "
Plak!!
Sebuah sapuan tangan mulus menghantam kepala Sais. "memangnya siapa yang suruh kita buru-buru seperti mau ada perang antar dunia? Kamu sebagai ketua punya prihatin sedikit apa!! " sungut seorang cewek bernama Katrina itu.
Dia cewek berambut pendek dengan kulit sawo matang. Badannya indah dengan terbungkus otot liat. Terlihat sekali tubuhnya sering dilatih dan lincah.
"Sudah kubilang itu sinyal darurat kan!! " sungut Sais tak kalah emosi.
"Sudah! Kalian sedang berada bersama junior kalian. Seharusnya sikap kalian bisa lebih dewasa! Terutama kamu Sais!!" omel guru Vladimir.
Keduanya pun hanya menunduk dan bergumam "baik Guru. "
"Nah Adnan dia adalah Sais. Ketua cabang Utara. Dan Sais dia adalah Adnan dan Angela yang akan berada dibawah komandomu."
Saat itu, entah terpesona atau apa Angela sedikit tertegun dengan cowok didepannya. Baru kali ini. Ya. Dia melihat mata hijau cemerlang yang sangat memukau hatinya. Sepeti mata langit Adnan yang membuainya, sosok Sais ini juga..
Apa karena cahaya pagi ini memabukkan?
"Salam kenal " sapa Angela ramah.
"Hai.. " Adnan menjawab kesal. Jelas ada nada persaingan didalamnya.
"Kalian sekarang dibawah bimbinganku. Besok kita sudah mulai perjalanan ke Utara. Masalah berlatih bisa dilakukan sambil jalan.
Oh ya, ini Katrina. Dan si cowok pendiam ini adalah Robin. Mereka adalah keluarga cabang Utara. "
Setelah bersalaman Sais langsung mengajak Adnan dan Angela pemanasan untuk mengetahui pemahaman ilmu beladiri dari kedua junior barunya.
Daaan..
Hanya Adnan yang menguasai gerakan yang ia contohkan sementara Angela berkali kali roboh karena kehilangan keseimbangan, dan untuk kesekian kali roboh itu Sais kali ini menangkapnya.
"Apa tidak bisa sekali saja gerakanku kau tirukan murid cantikku?? "
Deg! deg! deg!.. Wajah Angela memerah. Ia tak pernah sedekat ini dengan cowok selain Adnan. Dan cowok berbeda didahapannya ini sangat mempesona.
Sais si Tampan.
Grrrr... "Lepaskan Angela Ketua!!! " sentak Adnan geram.
"Oh Ok."
Blug. Angela jatuh di tanah.
"Latihannya sampai sini saja. Kita makan siang! Istirahat. Latihan lagi. Tidur malam. Lalu besok Markicab(Mari Kita Cabut) ke Utara!! ..."
Sais berlalu meninggalkan Angela yang terjatuh di tanah.
"Kau nggak apa-apa Angela? "
"Tidak. Ad. " kata Angela yang kembali tersadar. "Sepertinya aku tadi mabuk. "
"Apa? " Adnan pun mengalami hal yang pasti dirasakan semua remaja saat miliknya terancam direbut oleh orang lain yang biasa mereka kenal dengan . . Cemburu..
SENANGNYA BISA UP DATE LAGI. MESKI ALURNYA SUDAH TAMAT, TAPI TERUS MIKIR BUAT ADEGAN YANG BERBEDA DARI VERSI SEBELUMNYA, JADI LAGI BANYAK-BANYAK BERKHAYAL..
SELAMAT MEMBACA, SEMOGA BISA MENIKMATI.. 🐁🐹
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top