Chapter 2 : Bolehkah Jatuh Cinta?

Adnan.. Shaw.. Luke.. Ander..

Adnan terbangun secara tiba-tiba. Nafasnya terengah seolah ia sedang diburu didalam mimpinya. Sebuah kota diluluhlantakan. Ia merasakan aura jahat yang menelisik didalam suasana kota itu.

Aakhh..

Adnan memijat kepalanya yang berdenyut lagi. Ia meraih gelas dinakasnya. Meminumnya beberapa teguk. Dari yang ia rasakan ia merasa seseorang ingin memanggil dirinya untuk menyelamatkannya. Tapi ia tak tahu siapa yang memanggilnya dan dimana?

Prankk

Sebuah keributan terdengar diruang depan.

"AKU SUDAH BILANG ADNAN ITU BUKAN ANAKMU! APA SALAHNYA AKU MEMBAWANYA?! " teriakan seorang laki-laki terdengar.

"Sudah kubilang kamu tidak berhak! " teriak mamanya.

PLAK

Adnan langsung menyibak selimutnya kasar setelah mendengar tamparan keras itu.

Angela juga keluar dari kamarnya. Keduanya menghampiri ruang depan tempat kedua orangtua mereka sedang bertengkar.

"Papa jangan sakiti mama lagi! " Angela memeluk mama yang menangis dilantai. Adnan menatap nyalang ayahnya. Bersikap defensif dan ofensif siap menyerang bila diperlukan.

"Papa mau apa kemari? " kata Adnan dingin.

"Papa mau jemput kamu Adnan. Kamu akan lebih sukses dengan papa. Karir kamu akan meledak seperti dulu. " sang papa mengulurkan tangannya yang ditepis kasar oleh Adnan.

"Aku tidak butuh papa! " kata Adnan ketus. "Papa hanya memperalatku untuk mendapatkan uang. Papa tidak sayang kepada kami yang adalah keluarga papa sendiri.! "

"HEI.. " lelaki itu mulai murka. "memangnya kenapa kalau aku memperalatmu? Memang siapa yang membesarkanmu? Siapa hah? Sudah sepatutnya kamu menjadi pundi-pundi uangku di negara sana! Kenapa kau malah kembali ke Indonesia ini ha?! Sudah bosan hidup ya? " sang papa mencekik leher Adnan brutal.

Tenaga Adnan yang kalah dengan laki-laki dihadapannya mulai kelagapan karena kekurangan oksigen. Dengan kuat Adnan mencengkeram pergelangan tangan papanya. Berusaha melepaskan. Tapi cengkeraman papanya tak juga mengendur.

Bukh

Aakh..

Mama memukul papa dengan tongkat sapu. Papa yang kepalanya berdenyut langsung melepaskan Adnan begitu saja.

"Kurang ajar kamu Eren! "

Sebelum papa bertindak lebih jauh lagi Angela mengambil suara dan berteriak. "Toloooong! Tolooong ada maliiiing"

Teriakan Angela membuat Papa menghentikan serangannya. Papa yang tidak mau digerebek warga, memilih mundur untuk pulang. "Awas saja kalian! "

"Mama nggak papa? " tanya Adnan setelah papanya hilang dari pandangan.

Mama menggeleng. "kau tidak apa-apa Adnan? "

"Adnan fine, ma."

"Mama sangat malu Adnan.. " tangis mama mulai pecah.

"Kenapa malu? Adnan anak mama. " Adnan merangkul ibunya. Walaupun dia bukan ibu biologisnya, tetapi Adnan tetap sayang. "Adnan janji Adnan nggak akan meninggalkan mama. "

"Tidak Ad. Jangan berjanji seperti itu. Mama yakin siapapun kamu keluargamu pasti ingin kamu kembali. "

"Siapapun aku. Aku sudah dibuang ma. " jawab Adnan datar. "Dan mama yang merawat Adnan sampai sebesar ini. "

***

Sementara didunia lain seorang wanita dengan pakaian kebangsaannya menangis. Seorang ratu itu sedang sedih saat putranya yang ia rindukan menganggapnya ia membuangnya. Tidak begitu sebenarnya. Seandainya dia bisa mengerti. Seandainya putranya itu bisa melihat sisi yang lebih positif kenapa ia diasingkan kesebuah negeri yang jauh dari negeri kelahirannya.

***

Papa sudah tidak menganggu mama selama sebulan terakhir ini. Membuat Adnan dan Angela bisa lebih tenang pergi ke sekolah.

"kak. Mau aku kenalin cewek nggak? Dia cantik banget kak. " kata Angela kepada Adnan saat mereka berjalan bersisian di halaman sekolah mereka.

"Apaan sih. Emangnya kakakmu ini model-model nggak laku apa di tawarin kayak gitu? "

"Yaaa.. Bukannya kayak gitu. Habis kak Adnan kayak kesepian gitu. Makanya aku cariin pacar. " goda Angela dengan tawa berderai.

Tiba-tiba Adnan menarik tangan Angela dan membisikan di telinganya Angela.

"Bagaimana kalau kamu saja? Lagipula, kita kan, bukan saudara kandung? "

Kalimat Adnan sukses membuat pipi Angela bersemu merah. "Yak! Nggak bisa!! " gelagap Angela. Ia pun berlari meninggalkan Adnan, yang masih tersenyum karena perilaku malu-malu Angela.

Seandainya bukan karena mama mereka. Ia sudah ingin macarin Angela dari dulu. Tetapi,  bolehkah ia jatuh cinta pada adiknya sendiri?

"Hai Adnaan.. " sebuah suara cewek menyapanya.

"Hai" disusul yang lain.

Beberapa sapaan cewek-cewek sekolahnya menyadarkan Adnan. Lantas membuat cowok tinggi 178 cm itu berlari mengejar adiknya. Sebelum ia mulai dikeroyok masa yang berjenis kelamin perempuan.

"Angelaaa" panggilnya. Yang dipanggil malah mempercepat langkahnya.

Bersambung...

Jama ita ke Next Chapter sobat..  😄

KISAH MEREKA MASIH BERTAHAN DISEKOLAH SEBELUM KE DUNIA YANG JAUH BERBEDA. BELUM DAPAT TIKET KE PETUALANGAN SIH.. . SELAMAT MEMBACA.. 😄😇
Jangan lupa beri apresiasi dengan komen atau bintang yaa..  Cepet kok..  Buat author jadiin semangat...

Vote vote vote  👐👐👐

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top