You
[Ship : Junhao]
-☆☆☆-
"Kamu, Bagaikan Musim dingin bagiku, karna aku bagaikan Salju di ceritamu. Jika musim dingin tak ada maka salju juga tak akan ada." -Wen Junhui
"Dan aku bagaikan Pohon cherry serta kau yang menjadi Musim Semi. Jikalau kau tak ada, aku akan gugur" -Xu Minghao
-♡♡♡-
Lelaki tampan, keturunan China yang menetap di Korea, serta memiliki paras tampan diberikan keindahan syurga menyelimutinya,orang yang dulu ramah disebut Xu Minhao sekarang menjadi Wen Minghao, benar, ia sudah menikah dengan Wen Junhui. Berawal dari rasa yang tak pasti, saling menyakiti dan saling berakhir untuk mengucapkan janji suci di altar tersebut, bertepatan pada tanggal 3 Desember 2022. Orang yang dahulu Wen Junhui kagumi, hanya dapat melihat secara jauh sekarang sudah berada di depannya, membuat semakin lama ia semakin jatuh hati padanya. Tetra hanzel itu mencintai orang didepannya bak tak mau terpisahkan apapun alasannya, Wen Minghao yang sudah resmi pun tersenyum indah kepada Jun, berhasil membuat yang disenyumi salah tingkah sampai ingin berteriak saja rasanya. "Menikah denganmu adalah keajaiban Natal yang aku percayai" Ucap Minghao mencium bibir sang suami diakhir mereka mengucapkan Janji diatas sumpah Tuhan.
Siang itu Wen Junhui duduk di pelaminan, melekatkan Tetranya hanya ke satu fokus, yaitu tempat Minghao akan keluar. Sedari tadi mereka mengenakan baju full putih, maka dari itu Jun ingin melihat Suaminya memakai baju yang membuat ia nyaman, serta Jun yang sudah rapi mengenakan jas hitam modisnya, sangat berstyle walau menggunakan 1-3 artribut tambahan di bajunya. Sempat terhanyut dalam pikirannya, akhirnya semua itu terpecahkan saat melihat sang terkasih berada di tempat yang sedari tadi ia fokuskan
Style yang Non formal tapi sangat elegan membuat malaikat yang sudah Jun nikahi semakin terlihat anggun, sampai sampai Jun berfikir, apa benar dia menikahi manusia?. Red carpet seakan akan Fashion Week bagi Minghao, ia berjalan dengan senyuman indah terukir di pucuk bibir nya, sambil terus berjalan untuk mendekati Sang suami. "Lama ya nungguin aku" Tanya Minghao sembari membenarkan rambut Jun yang sedikit acak acakan "gapapa, aku bisa nunggu sampai kapanpun" Jawabnya sambil tersenyum kembali kepada Minghao.
-☆☆☆-
Malam itu Minghao tak dapat terlelap, berbeda dengan Sang Suami yang kemungkinan besar sudah bermimpi di sana. Ia tak terbiasa dengan rumah Jun, rumah yang besar, sangat lebar membuat ia kelelahan untuk mengingat seluk beluk ruangannya, terlebih lagi dia bukan dari orang yang mampu, bahkan saat meminta restu saja ia sempat dibenci akibat dikatai lelaki matre, sungguh perjuangan yang mati matian untuk menjadi Suami Junhui. Malam itu dia duduk di teras kamarnya dan Jun, menduduki kursi yang terbuat dari kayu lalu menopang kan dagu ke pagar pembatas, melihat bulan dengan rasa dingin menyelasar ke badannya. "Tuhan, terimakasih telah memberikan keindahan dunia untuk kupandang, bau semerbak bunga yang dapat kuhirup serta rerumputan yang dapat kusentuh. Terimakasih juga sudah menakdirkanku untuk menjadi seseorang yang special dihati Jun... Terimakasih Tuhan"
Dan setelah mengantuk Minghao langsung tertidur tepat di lengan sang suami.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top