Chapter 24
Beberapa hari kemudian,
(Y/n) baru keluar dari kelasnya. Ia baru saja menyelesaikan satu mata kuliah terakhir untuk hari ini. Hari ini ia bisa pulang lebih cepat karena hari ini jadwal kuliahnya hanya sedikit.
Tiba-tiba, ponsel (y/n) berdering. Dengan cepat ia langsung mengangkat telepon tersebut.
"Moshi moshi" ucap (y/n).
"(Y/n)-chan! Ini aku, Kisumi. Aku mendapat nomormu dari Natsuya"
"Are? Kisumi? Ada apa?"
"Ano.... Apakah sekarang kau sedang ada waktu luang?"
"Hari ini semua jadwal kuliahku sudah selesai, sih..."
"Hee? Sokka. Jya, bisakah kita bertemu di cafe? Etto... ada yang ingin aku katakan padamu..."
"Eh? Apa itu? Memangnya tidak bisa ya kalau dikatakan sekarang?"
"Eh! Maafkan aku! A...aku tidak bisa melakukannya. Pokonya, kau bisa kan datang ke cafe sekarang?"
"U...um. Bisa sih..."
"Bagus! Segera datang ke cafe, ya. Aku sudah menunggumu di sini. Mata ne!"
Lalu Kisumi menutup teleponnya.
Apa yang mau Kisumi katakan? Apakah ini adalah hal yang penting?, batin (y/n).
Lalu ia segera bergegas pergi menuju cafe.
***
Di cafe, Kisumi sudah menunggu (y/n). Tangannya terasa dingin. Ia pun menghela nafas panjang.
Yosh! Kau pasti bisa, Kisumi. Siapa yang menyangka aku dan (y/n) akan bertemu lagi disini. Aku tidak bisa membiarkan kesempatan emas ini. Aku harus mengungkapkan perasaanku yang sudah aku pendam selama bertahun-tahun kepada (y/n)!, gumam Kisumi.
Kring!
Tiba-tiba, (y/n) akhirnya sampai di cafe.
Dengan cepat, Kisumi langsung menoleh kearah pintu.
(Y/n)-chan? Akhirnya dia datang juga, gumam Kisumi.
"A! (Y/n)-chan! Di sini" panggil Kisumi sambil mengajak (y/n) untuk duduk di mejanya.
Dengan cepat (y/n) langsung berjalan mendekati Kisumi. Ia pun duduk di kursi yang bersebrangan dengan Kisumi.
"Maaf tiba-tiba memanggilmu untuk datang kemari. Kau benar-benar sedang tidak sibuk 'kan?" lanjut Kisumi.
(Y/n) pun menggelengkan kepalanya.
"Tidak, kok. Tenang saja. Jadi, hal apa yang mau kau katakan padaku?"
Kisumi pun terdiam sejenak. Ia pun menelan ludah.
Secara perlahan, sebelah tangan Kisumi meraih sebelah tangan (y/n) yang berseberangan dengannya.
(Y/n) terkejut dengan sikap Kisumi tersebut. Lalu matanya menatap kedua bola mata (y/n) dalam-dalam. Tatapannya terlihat sangat serius. Kelihatannya ia sudah sangat siap untuk menyatakan cintanya kepada (y/n).
Kisumi pun menghela nafas panjang.
"(Y/n), dengarkan perkataanku..."
"A...ada apa, Kisumi? Tidak seperti biasanya kau seserius ini?"
"Kita sudah berteman sangat lama, bukan?"
"Iya. Kita sudah lama saling kenal. Lalu?"
"Sebenarnya selama ini.... aku-"
Kring!
Perkataan Kisumi tersebut tiba-tiba terpotong oleh suara bel pintu cafe yang terbuka.
"A! (Y/n)! Kisumi!" panggil seseorang yang masuk ke cafe. Ternyata orang itu adalah Natsuya.
Kisumi dan (y/n) pun menoleh kearah pintu.
"A! Natsuya-san!" sambut (y/n). Ia terlihat sangat senang begitu bertemu dengan Natsuya. Ia pun langsung beranjak dari tempat duduknya dan dengan cepat menghampiri Natsuya. Meninggalkan Kisumi sendirian di mejanya.
Kisumi hanya memandang (y/n) dari kejauhan.
"Wah! Kebetulan sekali kita bertemu di sini" seru Natsuya sambil tersenyum kearah (y/n).
(Y/n) membalas senyuman Natsuya tersebut.
"Iya. Kebetulan sekali. Ayo duduk bersama kami!" ajak (y/n) sambil menunjuk kearah meja Kisumi.
Natsuya pun menganggukkan kepalanya, lalu ia dan (y/n) berjalan menuju meja tersebut dan segera duduk di sana.
Sejujurnya, Kisumi merasa sedikit kecewa karena Natsuya malah datang di waktu yang sangat tidak tepat. Dengan berat hati, ia lun mengurungkan niatnya untuk mengungkapkan perasaannya kepada (y/n).
"Ngomong-ngomong, apa yang kalian lakukan di sini?" tanya Natsuya sambi lmelirik kearah Kisumi dan (y/n).
"Kisumi yang mengajakku ke sini. Oh iya, tadi kau mau mengatakan apa, Kisumi?" tanya (y/ sambil melirik kearah Kisumi.
"A! Etto... Apa, ya tadi? Aku jadi lupa. Hahaha!" balas Kisumi sambil tertawa.
"Eh?? Masa kau lupa begitu saja?" ujar (y/n).
Kisumi hanya tertawa kecil sambil menggaruk-garuk kepalanya.
"Oh iya, (y/n)! Kau mau melihatku bertanding renang, bukan?" tanya Natsuya.
"Tentu saja! Apa tempat bertandingnya sudah ditentukan?" tanya (y/n). Kelihatannya ia sangat antusias untuk melihat Natsuya bertanding.
"Iya. Tempat bertandingnya adalah Hidaka University"
Begitu mendengar kata 'Hidaka University', (y/n) langsung teringat dengan Haruka yang kalau tidak salah berkuliah disana.
"Hidaka? Wah! Kebetulan sekali. Ada dua temanku yang berkuliah di sana!" seru Kisumi.
"Benarkah?" tanya Natsuya.
"Iya. Salah satunya adalah sepupu dari pemilik cafe ini, Asahi Shiina" balas Kisumi.
"Eh? Benarkah?" tanya (y/n).
"Iya. Dulu dia sekelas denganku saat SMP"
"Berarti dia juga satu SMP denganku?" tanya (y/n).
"Bukan hanya Asahi, Haruka juga satu SMP dengan kita dulu. Apa kau mengenal mereka berdua?" tanya Kisumi kepada (y/n).
Eh? Aku dan Haru.... satu SMP dulu? Bagaimana bisa? Tetapi sepertinya aku tidak pernah bertemu dengannya.
"Oh! Haruka dan Asahi rupanya!" celetuk Natsuya.
Eh? Natsuya-san juga mengenal Haru?, tanya (y/n) dalam hati.
"Natsuya-san juga mengenal mereka?" tanya (y/n).
"Tentu saja. Mereka dulu anggota renang di SMP. Ah! Natsukashi na~ masa-masa SMP" ucap Natsuya.
Bip...bip...
Tiba-tiba, alarm ponsel Natsuya berdering. Dengan cepat ia langsung mematikannya.
"Wah! Sebentar lagi ada jadwal latihan. Gomen, sepertinya aku harus pergi sekarang" pamit Natsuya sambil beranjak dari kursinya.
"Jya, kalau begitu aku juga" ucap (y/n) sambil ikut berdiri dari kursi.
"Eh? (Y/n)-chan juga?" tanya Kisumi.
"Gomen, Kisumi. Aku baru ingat ada tugas kuliah yang belum aku kerjakan" balas (y/n).
"Sokka" ucap Kisumi sedikit merasa kecewa.
"Oh iya, pertandinganku diadakan hari Sabtu besok. Nanti aku akan menjemputmu ke indekos-mu, ya" ucap Natsuya.
Menjemput (y/n) ke indekos-nya? Sedekat apa sebenarnya hubungan (y/n) dan Natsuya? Mereka 'kan baru saja kenal, tanya Kisumi dalam hati.
"Eh? Apa tidak mengapa kalau kau menjemputku dulu?"
"Tidak apa-apa. Aku takut nanti kau malah tersesat di kampus orang lain. Hahaha..." seru Natsuya sambil tertawa.
"Mana mungkin aku akan tersesat!" balas (y/n). Ia terlihat sedikit marah sambil mengembungkan kedua pipinya.
Bukannya terlihat meyeramkan, (y/n) malah terlihat sangat menggemaskan.
Karena wajah (y/n) yang sangat lucu, spontan tangan Natsuya langsung mencubit sebelah pipi (y/n).
"Hahaha... Aku hanya bercanda. Kau ini menggemaskan sekali" seru Natsuya sambil tersenyum.
(Y/n) yang melihat senyuman manis Natsuya tersebut langsung salting sendiri. Wajahnya seketika menjadi memerah.
Tiba-tiba,
Tangan Kisumi meraih sebelah tangan Natsuya yang sedang mencubit pipi (y/n).
"Jangan terlalu lama mencubitnya. Nanti (y/n)-chan kesakitan" ucap Kisumi.
Spontan, Natsuya langsung melepaskan cubitannya dari pipi (y/n).
"Ah! Gomen! Aku tidak sadar tiba-tiba mencubitnya" ucap Natsuya.
(Y/n) pun tiba-tiba tersenyum sendiri. Ia terlihat sangat senang. Saat Natsuya mencubit pipinya, tangan Natsuya benar-benar terasa sangat lembut.
Kisumi yang melihat hal tersebut tiba-tiba merasa kesal.
"Sore jya, aku pergi dulu, ya!" pamit Natsuya.
"Aku juga. Mata ne, Kisumi!" seru (y/n) sambil melambaikan tangan kearah Kisumi. Lalu ia dan Natsuya meninggalkan Kisumi didalam cafe sendirian.
Hati Kisumi terasa sangat panas. Ia tidak suka melihat (y/n) begitu dekat dengan Natsuya.
***
Keesokan harinya, Natsuya datang menjemput (y/n). (Y/n) sudah menunggu Natsuya di depan pagar indekost.
"Ohayou" sapa Natsuya.
"A! Natsuya-san, ohayou!" balas (y/n) sambil tersenyum.
"Kau sudah siap?"
"Um. Terima kasih karena sudah mau menjemputku, Natsuya-san"
"Tidak masalah. Ayo kita pergi!"
***
Mereka pun pergi ke Hidaka University dengan menaiki bus.
Di dalam bus terdapat banyak sekali penumpang. Sehingga (y/n) dan Natsuya terpaksa harus berdiri di dalam bis.
Karena berdesakan dengan penumpang lain, (y/n) berdiri tepat di hadapan Natsuya yang sedang menggenggam pegangan di dalam bus.
Tiba-tiba, bus berhenti tiba-tiba. Mengakibatkan (y/n) terjatuh ke depan. Tepatnya terjatuh tepat ke dada Natsuya.
"Kau tidak apa-apa?" tanya Natsuya sambil melirik ke arah (y/n). Ia pun memegangi bagian belakang kepala (y/n) dan mendorongnya ke arah dadanya.
Dalam sekejap, wajah (y/n) terlihat memerah. Karena malu, ia pun melirik ke arah lain.
"U...um"
Karena wajah (y/n) terlihat sangat imut, Natsuya pun tersenyum kearahnya.
"Kau imut sekali kalau sedang malu" celetuk Natsuya.
Dengan cepat, (y/n) langsung melirik kearah Natsuya.
"E...eh?"
Wajah (y/n) semakin memerah. Tak lama kemudian, Natsuya pun tertawa terbahak-bahak.
"A...apa yang lucu?" tanya (y/n) sambil merasa gugup.
"Tidak, kok" balas Natsuya sambil tersenyum. Senyuman Natsuya tersebut membuat jantung (y/n) berdebar-debar.
(Y/n) pun kembali menundukkan kepalanya. Tanpa ia sadari, ia pun tersenyum sangat manis.
***
Setelah beberapa menit, akhirnya mereka sampai di Hidaka University.
Natsuya dan (y/n) pun berjalan menuju area kolam renang universitas. Di sana, para atlet renang sudah berkumpul.
"Jya, kalau begitu aku ganti baju dulu, ya" ucap Natsuya.
"Um"
Natsuya pun pergi menuju ruang ganti. Lalu (y/n) memutuskan untuk mencari tempat duduk kursi penonton.
***
Setelah beberapa saat, akhirnya Natsuya selesai mengganti pakaiannya. (Y/n) bisa melihat tubuh indah Natsuya dari kejauhan. Tanpa ia sadari, (y/n) pun jadi malu sendiri melihatnya.
Mata Natsuya mengarah kearah kursi penonton. Rupanya ia sedang mencari keberadaan (y/n).
Setelah menemukan dimana (y/n) berada, Natsuya pun melambaikan tangannya kearah (y/n).
(Y/n) pun membalas lambaian tangan Natsuya tersebut.
Tak lama kemudian, Natsuya pun berjalan menuju kursi penonton untuk menghampiri (y/n) sambil membawa tasnya.
Semakin Natsuya mendekat kearahnya, jantung (y/n) tidak bisa berhenti berdegup kencang.
"(Y/n), boleh aku titip tasku bersamamu di sini?" tanya Natsuya sambil menyerahkan tasnya kearah (y/n).
Bukannya melihat ke wajah Natsuya, pandangan (y/n) malah melirik kearah otot-otot tubuh Natsuya. Dalam sekejap kedua pipinya pun memerah.
"U...um. B...boleh, kok" balas (y/n) malu-malu. Lalu ia menerima pemberian tas Natsuya tersebut.
Natsuya pun tersenyum ke arah (y/n), lalu tangannya mengelus-elus puncak kepala (y/n) dengan sangat lembut.
"Arigatou ne"
(Y/n) hanya menganggukkan kepalanya. Lalu Natsuya pun pergi menuruni tangga menuju kolam renang.
Lagi-lagi, karena perilaku Natsuya, (y/n) pun tersenyum. Ia pun memegangi kepalanya yang tadi disentuh oleh Natsuya. Entah mengapa, ia merasa sangat senang karena Natsuya memgelus-elus kepalanya.
***
Sebentar lagi pertandingan akan dimulai. (Y/n) melihat Natsuya yang sedang melakukan peregangan dari kejauhan.
Tiba-tiba,
(Y/n) melihat sebelah tangan Natsuya yang kelihatannya sedikit cedera karena terlalu berlebihan melakukan peregangan. Natsuya kelihatan sedikit kesakitan.
Dengan cepat, (y/n) langsung berlari kearah Natsuya.
"Natsuya-san! Kau tidak apa-apa?" tanya (y/n).
Natsuya pun melirik kearah (y/n).
"A! Ini. Tidak apa-apa. Sepertinya tanganku sedikit cedera" balas Natsuya sambil tersenyum.
Spontan, (y/n) langsung memeriksa sebelah tangan Natsuya.
"Jangan bohong. Ini pasti sakit, bukan? Sini biar aku obati" ucap (y/n). Lalu ia mengambil sebuah obat salep dari dalam tasnya dan langsung mengoleskannya ke lengan Natsuya.
"Are? Kau selalu membawa obat di dalam tasmu?" tanya Natsuya heran.
"Tentu saja. Aku harus selalu membawa obat-obatan karena aku adalah mahasiswa keperawatan khusus atlet"
"Sokka. Pantas saja kau langsung bergerak cepat, ya"
(Y/n) pun selesai mengobati sebelah tangan Natsuya.
"Sudah selesai. Dalam beberapa menit obatnya akan bekerja dan rasa sakitnya akan segera hilang"
Natsuya pun melirik kearah (y/n) sambil tersenyum. Ia tersanjung dengan perilaku yang (y/n) lakukan untuknya.
(Y/n) yang merasa Natsuya terus menerus melihatnya pun merasa heran.
"A...ano... Ada apa, Natsuya-san?" tanya (y/n).
Natsuya pun terbangun dari lamunannya.
"A! Gomen. Tidak apa-apa, kok. Sekali lagi terima kasih ya" ucap Natsuya sambil tersenyum.
(Y/n) pun membalas senyuman Natsuya.
Tiba-tiba, seorang panitia perlombaan mendatangi mereka berdua.
"Pertandingan akan segera dimulai. Para atlet dipersilahkan untuk berkumpul di ruang tunggu. Dan tenaga medis harap tunggu di kursi cadangan" perintah panitia tersebut.
"T..tapi aku bukan-" bantah (y/n). Namun perkataannya terpotong oleh Natsuya.
"Wakatta" ucap Natsuya. Lalu ia melirik kearah (y/n) sambil mengedipkan sebelah matanya. Itu artinya Natsuya meminta (y/n) untuk berpura-pura menjadi tenaga medis Natsuya agar (y/n) bisa menonton Natsuya bertanding dari dekat.
Mau tidak mau, (y/n) pun mengikuti permintaan tidak langsung Natsuya tersebut. Ia pun duduk di kursi cadangan bersama beberapa atlet, pelatih dan tenaga medis lainnya. Sedangkan Natsuya berjalan pergi menuju ruang tunggu peserta lomba.
Tiba-tiba, (y/n) memanggil Natsuya.
"Natsuya-san!!!"
Natsuya pun menoleh kearah (y/n).
"Ganbatte ne!" seru (y/n) sambil tersenyum.
Seketika, hati Natsuya pun menjadi berbunga-bunga. Ia pun tersenyum kearah (y/n).
"Arigatou!" balas Natsuya. Lalu ia melanjutkan perjalanannya menuju ruang tunggu.
***
Di sisi lain, tepatnya di kursi penonton, seorang laki-laki bersurai merah sedang mencari tempat duduk bersama temannya, seorang laki-laki bersurai hitam dengan lensa mata biru indahnya yang khas. Mereka berdua mengenakan jaket yang sama, yaitu jaket almamater Hidaka University.
Ya, laki-laki bersurai hitam itu adalah Haruka. Haruka dan temannya yang bernama Asahi tersebut langsung duduk di kursi kosong.
"Akhirnya setelah sekian lama universitas kita menjadi tuan rumah lagi, ya 'kan, Haru?" tanya Asahi sambil melirik kearah Haruka.
"Um. Kau benar" ucap Haruka singkat seperti biasanya.
Tiba-tiba mata Asahi tertuju pada sebuah tas yang diletakan tak jauh dari mereka. Tas tersebut adalah tas Natsuya yang (y/nl letakan tadi. Sepertinya ia tak asing dengan tas tersebut.
"Are? Sepertinya aku pernah melihat tas tersebut di suatu tempat" ucap Asahi.
"Jangan macam-macam. Itu punya orang lain" balas Haruka.
"Oi! Bukan maksudku untuk mencurinya"
Begitu Haruka melihat kearah kolam renang, betapa terkejutnya ia. Ia melihat sosok seorang gadis yang sudah lama tak ia jumpai selama ini. Gadis itu adalah (y/n). (Y/n) sedang duduk di kursi cadangan dengan matanya yang terfokus kearah Natsuya yang berdiri di pinggir kolam renang.
"(Y/n)?" ucap Haruka tak percaya. Entah mengapa ia merasa tenang setelah bertemu lagi dengan (y/n).
"(Y/n)? Siapa itu?" tanya Asahi kebingungan.
"A! Bukan siapa-siapa, kok" ujar Haruka. Sepertinya ia tidak mau mengenalkan (y/n) kepada Asahi.
"Hee?"
Kenapa (y/n) ada di sini? Apa dia kesini untuk mendukung seseorang dalam pertandingan? Kalau memang benar, siapa orang itu?, Haruka bertanya-tanya di dalam pikirannya sendiri.
***
"Ayo! Semangat!"
"Ayo! Ayo!"
Seru para penonton pertandingan renang.
Semua atlet sedang berlomba-lomba untuk berenang paling cepat.
Natsuya-san! Kau pasti bisa!, gumam (y/n) dalam hati. Ia benar-benar menginginkan Natsua keluar sebagai juaranya.
Bukannya fokus ke pertandingan, mata Haruka tidak bisa perpaling dari (y/n). Ia penasaran siapa orang yang (y/n) dukung dalam pertandingan ini.
Dan ternyata,
Natsuya berhasil merebut juara pertama.
Spontan, wajah (y/n) langsung terlihat sangat senang. Ia pun langsung beranjak dari duduknya dan memberikan tepuk tangan kepada Natsuya. Ia benar-benar merasa sanagt bangga ternyata Natsuya keluar sebagai juara pertama.
Setelah mengangkat tubuhnya ke daratan, Natsuya langsung berjalan kearah (y/n) dengan penuh rasa senang. Ia benar-benar merasa puas akhirnya ia memenangkan perlombaan kali ini.
"Natsuya-san! Omedetou!" seru (y/n) sambil tersenyum manis kearah Natsuya yang berjalan mendekat kearahnya.
Tiba-tiba,
Natsuya memeluk tubuh (y/n) dengan sangat erat.
(Y/n) benar-benar terkejut dengan sikap Natsuya tersebut. Ia yang sedang bertelanjang dada tiba-tiba memeluk (y/n) seperti itu.
"Eh? N...Natsuya-san?"
Haruka yang melihat hal tersebut merasa sangat shock. Ternyata (y/n) sedari tadi mendukung Natsuya. Dan mereka berdua berlpelukan tepat di depan mata Haruka.
"Yare yare... ternyata Natsuya sudah punya pacar, ya" cetuk Asahi.
"Pacar katamu?!" seru Haruka tiba-tiba.
"Eh? Ada apa denganmu, Haru? Kau tidak perlu sampai terkejut seperti itu, bukan?" tanya Asahi keheranan.
Haruka pun hanya terdiam. Lalu ia kembali melirik kearah Natsuya dan (y/n).
Betapa terkejutnya dia, ternyata (y/n) membalas pelukan Natsuya tersebut.
(Y/n)...., batin Haruka.
~Bersambung
−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−
Uppuppuppu~
Minna sannnn
Cieee yang nungguin Yami wkwkwkw...
Gomen2, Yami dah mulai sibuk sekarang. Jd up nya bakal lama seperti biasanya huhuhu(T_T)
Oke semoga suka yaa sama up kali iniii...
Yami pamit duluuu
Babayyyy
uppuppuppu~
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top