Juri Satu

1. Gapai Impianmu 7/10

Sejujurnya yang diangkat dalam cerita ini bagus. Intinya, jangan menyepelekan penulis karena penulis pun bekerja keras untuk menciptakan karya yang berkualitas. Cuma, apa, ya, rasanya agak ngambang aja. Aku pribadi enggak merasakan kesedihan Aulia karena kesukaannya ditentang sang ayah dan dia dituntut untuk mengikuti apa yang ayahnya mau. Ayah dan Bu Ani di sini terkesan "egois" karena secara enggak langsung sama-sama memaksakan kehendak. Di situ dijelaskan kalau Aulia gak suka baca atau nulis bukan karena ditentang ayahnya aja, tapi karena dia memang malas baca yang tebal-tebal. Mungkin seharusnya Bu Ani mengarahkan aja, bukan memaksakan.

Dan dari segi penulisan masih ada beberapa kesalahan. Penempatan tanda baca, penulisan dialog, kata ganti dalam dialog yang inkonsisten, dan nama yang tertukar. Semoga lebih baik lagi ke depannya. Semangat!


2. Demi Kalkulator 7,1/10

Gaya berceritanya santai. Ditulis seperti sedang menulis diary. Judulnya aja yang menurutku seperti tempelan di akhir cerita, kurang membangun. Penulis juga masih harus belajar banyak ihwal penulisannya. Baik dari tanda baca, susunan kalimat, pemilihan kata, dan lain-lain. Dan masalah gaya bercerita balik lagi ke selera sih, tapi menurutku ada baiknua untuk dialog ditulis baku.


3. We say 9/10

Ceritanya menarik. Di awal disuguhkan sepenggal kegaduhan murid saat guru yang biasanya terlalu rajin masuk (?) gak masuk. Bersesuaian dengan tema. Karakter para tokohnya pun cukup kuat untuk cerita sesingkat ini. Dan aku sangat menikmati.


4. Because kimia 7/10

Aku suka kimia. Dan di awal-awal cerita ini cukup menggiring ke tema. Sayangnya, menuju ending kok agak berkurang, dan berganti fokus.

Dari segi penulisan sendiri, cukup banyak yang harus dipelajari lagi. Preposisi, penggunaan huruf kapital, dan penempatan -ku yang sedikit mengganggu. Seandainya ragu apakah ku- ini dipisah atau ditulis serangkai sama kata yang mengikutinya, mungkin bisa pakai aku aja. Kata ganti dalam dialog yang inkonsisten pun ada, seperti pergantian "aku-gue" pada dialog yang sama. Terus, ada bagian yang mungkin maksudnya ingin puitis, tapi jadinya malah agak berputar-putar dan bikin bingung. Terakhir, aku termasuk orang yang rajin mematikan tokoh. Mungkin penulis tadinya mau ngasih twist, tapi jadinya terkesan memaksakan. Sama-sama belajar. Semangat!


5. Hanya karena soal fisika 7,5/10

Aku sangat terhibur dengan ceritanya. Masuk ke dalam tema juga. Yang sedikit mengganggu hanya kesalahan penulisan kata, dan masih banyak penempatan tanda baca yang salah, terutama pada dialog tag. Semangat!


6. Aku cinta pajak, kata monyet di sebelahku 7/10

Satu-satunya yang aku sayangkan adalah ceritanya enggak selesai. Padahal, dari awal aku menikmati. Penulisannya rapi, diksinya kece, sampai tiba-tiba aku menemukan "MAAF LAGI MENTOK" haha


7. Catatan hati seorang absurd 7,2/10

Awalnya aku kira cerita ini akan mengarah ke TIK (kalau aku dulu), ternyata bukan, malah Bahasa Indonesia. Penjabarannya lebih banyak dinarasikan daripada tek-tok dialog. Banyak pengangan kata, jadi kalimatnya kurang efektif. Kata asing yang enggak diitalic, penempatan tand baca yang salah, dan lagi ... preposisi.


8. Menghitung dosa 7/10

Cerita ini sebenarnya menarik. Cara Nora menegur orang-orang tentang dosa mereka itu menggemaskan. Yang bikin kaget cuma fakta bahwa ternyata Nora ini pengidap alzheimer. Kayak apa, ya, terlalu ... muda? Aku pernah dengar kasus alzheimer terjadi sama remaja, cuma lupa jenisnya, tapi kalau anak-anak baru ini aja (mungkin aku kurang baca). Apalagi sejak awal ciri atau gejala enggak begitu kentara, Nora hanya melupakan angka-angka. Di drama Jepang yang judulnya Beautiful Rain sedikit banyak mungkin bisa memberi gambaran mengenai gejalanya. Masih banyak kesalahan juga dari segi penulisan, kayak tanda baca, penulisan kata, dan dialog tag. Semangat belajar lagi!


9. Langkah menujumu 9/10

Ceritanya bagus. Minim kesalahan dalam penulisan. Penulis mengemas dengan manis ceritanya. Dan aku sangat suka bagaimana si tokoh perempun mengambil keputusan, walaupun aku agak gimana pas dia bilang "aku juga suka kamu". Sebagai perempuan, dia sangat berani karena enggak segan mengakui perasaannya.


10. Puisi Ibu 9,2/10

Ceritanya menarik. Pesan di dalamnya pun tersampaikan dengan baik. Minim kesalahan juga dari segi kepenulisan. Dan Mbak yang nulis K-popers kah? 😂


11. Finding Ariel 8/10

Ceritanya beda. Entah kenapa aku malah fokus sama kisah Ariel-Ryan daripada ke pelajarannya. Dialog para tokoh di beberapa bagian agak frontal juga menurutku. Walaupun sejak awal penulis menggiring pembaca pada twist, tapi setelah aku baca sampai akhir, aku malah kayak, " Ah, buru-buru?"

Dari segi penulisan enggak banyak yang salah, cuma ada narasi yang menurutku bisa dipecah supaya enggak terlalu padat, dan mengurangi pemborosan kata.


12. PR Bahasa Indonesia 7/10

Sebenarnya cerita ini cukup menghibur. Para korban PHP PR yang enggak masuk akal, katanya. Yes! Ternyata bukan aku aja korban PHP.

Dari segi penulisan sendiri, cerita ini masih terkena serangan -nya. Dalam satu paragraf ada ya g lebih dari empat kata berimbuhan -nya. Cukup mengganggu karena kalimatnya jadi enggak efektif. Padahal, enggak selalu pakai -nya pun pembaca tau apa dan siapa yang dimaksud. Preposisi, dialog tag, dan ada bagian-bagian enggak penting yang harusnya bisa dipangkas. Sama-sama belajar. Semangat!


13. Balasan MTK 8,3/10

Enggak begitu banyak kesalahan dari segi penulisan. Ceritanya juga bagus. Cuma, perpindahan dari bagian satu ke lainnya kurang halus. Apalagi menjelang akhir, kayak terlalu banyak yang tiba-tiba.


14. Stop Bullying 7/10

Sebagai orang yang juga pernah mengalami hal serupa, aku tau betul rasanya jadi Mery. Sayangnya, feel cerita ini kurang kena ke aku. Aku sedih karena aku merasakan, lalu mengingat. Penulis mungkin ingin membangun nuansa sedih, tapi kurang mengalir. Mungkin karena terlalu banyak yang yang dimasukkan. Temanya juga agak ngambang karena penulis sedikit sibuk sama penderitaan si tokoh. Karakter masing-masing tokoh kurang kuat. Sebagai guru dia kurang peka karena pas muridnya "sendiri" kok dia diam. Aku dulu langsung dipanggil ke kantor karena sering kelihatan sendiri, terus ditanya-tanya.

Dari segi kepenulisan masih banyak kalimat yang enggak efektif, tanda baca, dan preposisi.


15. Aku dan Math 8,5/10

Ceritanya unik. Pertemanan dia sama si Math ini lucu. Penulis juga bisa menjabarkan dengan baik fisik si Math jadi mudah dibayangkan. Jujur aku baru ngeh di akhir kalau si Math ini cuma teman khayalan dia 😂

Enggak banyak kesalahan dari segi penulisan, cuma perhitungan matematikanya aja. Aku gak tau sih, enggak pinter matematika juga, tapi kayaknya hasil perhitungannya keliru. Apa sengaja? 😂


16. Iodium bikin sial 8/10

Ceritanya bagus, cukup membangun. Walaupun banyak kengerian terutama melihat reaksi zat kimia itu ke tubuh. Cuma agak hambar konfliknya hanya itu, karakter enggak begitu kuat. Padahal, si Aska ini bisa lebih ditonjolkan lagi. Tapi temanya masuk, dan pesannya pun sampe.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top