Suki Kirai

Silahkan nonton vidio diatas, author senyum-senyum sendiri sih :v

Singer : Kagamine Rin & Len
Song Tittle : Suki Kirai / Like Dislike / Benci Cinta
Belong Of : Vocaloid Crypton Future Media
Casting :
Kagamine Rin ~ Kaai Yuki
Kagamine Len ~ Oliver

My OTP 😍 anggap aja Yuki sama Oliver itu dah 14 tahun ya
.
.
.
.
.
Happy Reading 😚

AUTHOR  POV

“AAARRRGGGGHHH..."

Yuki berteriak sekeras keras yang dia bisa seraya menutupi wajahnya dengan bantal miliknya.

Gadis berambut coklat itu kini sedang frustasi tingkat dewa karena si bule bodoh itu menyatakan cinta padanya.

Pemuda berambut blonde bodoh yang sialnya sangat imut itu menyatakan perasaannya pada Yuki dan sekarang Yuki membayangkan kejadian tadi siang dimana pemuda bule bernama Oliver itu menuntut jawabannya.

Yuki belum menerima ataupun menolaknya, dia sendiri belum tahu bagaimana perasaannya untuk oliver, apakah itu Cinta? Ataukah itu Benci? Ini semakin membuat Yuki pusing.

Sukiyo kirai wakannai kirai

Sukida igai arienai sukida

Suki to kirai wakannai tomarenai

Suki Kirai~

Handphone berwarna merah milik Yuki  bergetar dan melantunkan lagu yang sebenarnya kenapa Yuki pun tidak tau kenapa dia malah menjadikan musik itu ringtone juga kenapa pas sekali dengan nasibnya hari ini.

Yuki menghela nafas kasar, untuk apa juga dia memikirkan hal tidak berguna seperti itu, Yuki mengambil handphone merah di atas meja lalu melihat siapa yang menelponnya malam malam seperti ini, apa dia tidak tau jam malam?

AHOliver

Manik coklat milik Yuki melebar dan dia tersentak duduk saat mengetahui si penelpon menyebalkan itu adalah orang yang kita bahas sejak tadi, author rasa dia panjang umur juga. Dengan malas Yuki mengklik tombol hijau di handphonenya lalu mendekatkannya ke arah telinga.

“Hallo gadis cantik ciptaan tuhan~” Katanya dari sebrang sana.

"Apaan sih lu?" tanya Yuki.

"Aku menelpon karna ingin menanyakan soal yang tadi siang jadi, bagaimana jawabanmu princes?" katanya dengan antusias.

Yuki hanya menghela nafas berat saat dia bertanya padahal dia masih belum mendapatkan jawabannya. "Maaf, Oliver gu-"

"Tunggu, tunggu! Jawabannya sudah di tentukan. Pernikahan." Katanya bule imut itu seenak jidatnya.

"Ya, benar, masa depan yang sempurna! Lalu aku mau tinggal di tempat yang banyak pohon juga mempunyai anak." Lanjut oliver lagi, sementara Yuki hanya ber-sweatdrop-ria

‘dasar cowok gila’ batin Yuki.

"Tung- tunggu dulu, apa yang lo maksud dengan anak?" Ucap Yuki setelahnya, entah kenapa dia gugup.

"Ya, aku ingin punya 3 anak yang manis dan imut." Balasnya. ( umur lu masih 14 coeg!//plak//ditampar Oliver)

"Tu- tunggu dulu, gue kan baru 14 tahun. Gue mau nya kayak biasa! Jalan bareng ata..."

"Suki Da. (Aku cinta Kamu)" Oliver memotong kalimat Yuki, yang dipastikan Oliver sedang menampilkan wajah nan imut.

"Dengerin dulu!! Baka! (Bodoh)!"

Sambungan pun di akhiri.

~oOo~

Hari senin yang sangat membosankan terlebih harus mendengar pidato panjang dari kepala sekolah yang super duper cerewet.

Tidak bagi Yuki, buktinya gadis itu kini tengah duduk santai seraya menggenggam boneka panda kecil pemberian Oliver di tangannya.

Gadis itu terus memperhatikan boneka dengan senyum hingga membuat beberapa teman di sebelahnya menatap heran kearahnya.

Pidato pun telah selesai tanpa Yuki peduli dan semua murid kembali ke kelas masing-masing namun tidak dengan dirinya yang kini tengah di tarik tiba-tiba oleh Oliver ke halaman belakang sekolah yang memang cukup sepi pada hari itu.

"Ho'i!"

"Nee?”

Yuki menatap bingung pada kotak berisi kue pemberian pemuda itu padanya, memangnya dia pernah memesan ini? Sepertinya tidak. Seakan mengetahui kebingungan Yuki, Oliver pun  tersenyum lembut menanggapinya.

"Rainbow Tart." Kata Oliver yang membuat Yuki menyeringit bingung.

"Dari mana dapet? Jangan bilang lo nyuri?" Tanya Yuki menyelidik.

"Tidak, Tidak! Kemarin aku melihatmu tengah memperhatikan kue itu di toko sebrang sisi sekolah, ya meski jauh tapi tak apa lah. Untuk Yuki-chan apa pun akan ku lakukan." Kata Oliver yang entah mengapa sekarang malah membuat wajah Yuki merona hebat. Ahh… sepertinya Yuki mulai termakan cintanya Oliver ya~

Oliver menatap Yuki dengan wajah khawatir. "Kau tidak apa- apa? Wajahmu memerah." Tanya Oliver pada Yuki yang pastinya membuat gadis itu salah tingkah.

"Me-menyebalkan!" Ucap Yuki. (Tsundere ternyataa!!//Plak * author ditimpuk tas Yuki)

"Hee?"

"Lo bukan tipe gue!!” Teriak Yuki sebelum ia berlari menjauh meninggalkan Oliver menatapnya dengan pandangan bingung. ( polos polos gimana gitu :"v)

"Apa ada yang salah denganku?" tanyanya bingung.

~oOo~

Di dalam kamar bernuansa pink muda Yuki terlihat menutupi wajahnya dengan boneka, kembali dia mengingat kejadian tadi siang di sekolah yang membuat perasaannya tidak menentu. Apa benar ia membenci cowok bule itu? Tapi, jika memang begitu mengapa tadi dia sampai salah tingkah saat mendapatkan perhatian dari Oliver. Entah mengapa sekarang Yuki bergetar malu dan merasa galau sendiri akan perasaannya.
.
.
.
Tiba tiba terdengar sebuah suara musik gitar dan nyanyian merdu terdengar dari telinga Yuki yang membuat gadis itu terlonjak kaget dan buru- buru membuka jendela kamarnya yang sepertinya suara itu berasal dari sana.

Terkejut, ya Yuki sangat terkejut saat melihat Oliver dengan sangat alaynya tengah membawa gitar dan menyanyikan sebuah lagu cinta untuk Yuki.

"Lo ngapain Aho?! (Bodoh)” teriak Yuki dari dalam kamarnya.

"Aku hanya ingin membuktikan kalau aku benar- benar menyukaimu Yuki, tanpa keraguan sedikit pun." Jelas Oliver.

"Beneran?"

"Tidak ada! Aku benar benar menyukaimu, percayalah padaku." Kata Oliver masih tetap memegang gitar miliknya.

"Kau membuatku berapi-api, dan juga bergetar. Hal itu bangkit dan menjadi rasa cinta yang sangat besar. Aishiteiru yoooo! (Aku sangat mencintaimuu!)" Teriak Oliver yang malah sebenarnya terlihat lebay ketimbang keren, tapi sungguh itu so sweet.

Yuki terdiam melihat kelakuan dan perkataan Oliver di bawah sana. Meski dia tau bahwa itu adalah hal paling alay sedunia tapi entah mengapa, pemuda itu jadi sedikit memberikan warna bagi kehidupannya.

Dia telah mewarnai Yuki dengan manisnya cinta yang membuat Yuki semakin susah memilih antara Suka dan Tidak suka. Tidak! Sekarang dia tau apa jawaban yang tepat.

"Tunggu disitu bodoh! Kalau lo dampai pergi gue lindes lo!" Teriak Yuki pada Oliver yang membuat pemuda itu memucat, sepertinya gadis yang ia sukai itu agak sadis juga.

Setelah meneriakkan beberapa kata Yuki segera berlari keluar kamar atau lebih tepatnya keluar rumahnya yang dimana Oliver tengah menunggunya. Tanpa Make up, tanpa aksesoris rambut, tanpa alas kaki, kini Yuki berdiri dengan terengah-engah di hadapan Oliver.

Masa bodo kalau tampilannya itu jauh dari kata rapi, yang penting dia bisa bertemu dengan pemuda yang membuat hatinya tidak menentu itu.

"Bego!”

Oliver mengangkat alisnya bingung. "Hah?"

"Bego! Bego! Bego! Lo cowok paling bego di dunia!" Ujar Yuki yang membuat Oliver terkejut, sebegitu bencinyakah gadis itu padanya?

"Maaf.." kata Oliver seraya menunduk.

"Karna lo gue gak bisa tidur! Lo selalu nambahin warna dikehidupan gue, lo bahkan terlalu manis untuk ngelakuin hal kayak gini!." Kata Yuki panjang x lebar x tinggi membuat Oliver terbelalak dan terharu.

"Tapi lo itu mesum."

Jleb!

Sedikit pukulan telak terasa di hati Oliver. Ya, masa cowok kece kaya dia di bilang mesum, ya meski memang dia akui kalau dia agak mesum, cowok mesum itu normal :v

"Bisa jangan di bahas soal mesumnya?" kata Oliver memasang wajah datar.

"Gue cinta sama lo!"

Oliver menatap gadis di hadapannya ini dengan tidak percaya. "Bi-bisa ulang lagi?"

"Gue cinta lo, gue mau jadi pacar lo"

Dengan wajah yang sumringah bahkan sparkling- sparkling menambah efek lebay Oliver berlari menggapai Yuki dan memeluk gadis itu kuat lalu ia melepasnya sebelum ia melingkarkan tangan ke pinggang gadis itu lalu mengangkatnya agak tinggi hingga membuat Yuki memekik kaget.

"Jadi perasaan kita sekarang sama?" tanya Oliver yang membuat Yuki mengangguk malu.

"Aishiteru."

~Owari~

Anoo... votte end koment ne
onegaishimasu minna-sama _(._.)_

Saa... Ja mata ashita ne, pay pay

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top