Prolog
"I will try to love you,"
❤❤❤
Tak peduli dengan pandangannya yang mulai memburam, tubuhnya yang basah akibat hujan, kepalanya pusing tak karuan.
Gadis itu tetap melanjutkan langkahnya. Tanpa peduli tatapan orang orang di sepanjang jalan. Hanya lelaki itu yang ia pikirkan. Ia harus menemui lelaki itu.
Langkah kakinya mulai memelan. Buku buku jarinya mulai memutih. Bibirnya mulai bergetar kedinginan.
"Sebentar lagi sampai," batin gadis itu.
Ia berhenti tepat di depan rumah bergaya Victorian. Gerbangnya tertutup rapat. Gadis itu sudah tak tahan lagi.
Ia duduk di depan gerbang rumah tersebut sembari dengan memeluk lututnya sendiri. Ia mengumamkan suatu hal yang tak begitu jelas.
Beberapa menit kemudian. Kepalanya terasa berat, pandangannya sungguh memburam tak jelas, tangannya bahkan tak mampu hanya sekedar untuk memeluk lututnya.
Sungguh ia tak tahan lagi. Sebentar, ada yang memanggil manggil namanya. Tapi, ia sudah tak tahan. Pandangannya menghitam seketika.
🌹🌹🌹
Seorang lelaki berpawakan tinggi tak henti hentinya mengumpat. Ia kesal. Bagaimana bisa gadis itu pergi tanpa sepengetahuannya. Ia tak becus.
Baru saja gadis itu pulih. Sekarang, badannya kembali rapuh.
Kekesalannya bertambah saat tau kemana gadis itu pergi. Nyatanya gadis itu tak memiliki rasa padanya.
Tapi, semua sudah terjadi. Yang terpenting sekarang ia harus berdoa memohon agar gadis itu diberi kesempatan supaya masih bisa melihat dunia.
Entah berapa lama mereka menunggu dokter keluar dari ruangan gadis itu. Dokter akhirnya keluar dengan senyum tipis.
Dokter berkata bahwa gadis ini masih belum pulih sepenuhnya. Jadi ia harus dirawat inap lagi. Ditambah kejadian tadi membuat keadaannya menjadi kritis.
Lelaki tadi berjalan memasuki ruangan tersebut. Ia mengambil kursi di samping brankar gadis itu. Ia mengenggam tangan gadis itu.
Ia mengucapkan segala perasaannya. Toh, gadis itu tak akan tahu. Tanpa sadar, air matanya mulai menitik. Melihat gadis kesayangannya itu terbujur kaku di brangkar rumah sakit.
Sudah cukup. Ia harus kuat. Ia harus tabah. Ia harus berdoa agar Tuhan tetap memberi kesempatan hidup untuk gadis itu.
"Sweet dream, babe. See you later...," ucapannya sengaja ia potong. Lalu, lelaki itu mendekatkan bibirnya pada telinga gadis itu sembari mengucapkan, "I love you, to the moon and back."
Lelaki itu pergi meninggalkan gadis itu sendirian. Percayalah, sejak tadi gadis itu mendengarkan apapun yang lelaki itu ucapkan.
Hatinya hancur. Ia baru sadar dicintai sedalam ini. Ia menyesal telah menyia-nyiakan lelaki itu.
Ia bodoh. Bagaimana bisa ia menolak lelaki sebaik itu? Bagaimana bisa perasaan cinta itu tak muncul sedikitpun?
Ia dibuat bingung dengan hatinya sendiri. Hatinya mengatakan untuk memperjuangkan lelaki yang ia sukai, tetapi hati kecilnya mengatakan ia harus memberi kesempatan untuk lelaki itu.
Tanpa ia sadari. Air matanya sudah mengalir di pipi. Bibirnya bergetar dengan tersenyum miris. Ia menyesal.
"I will try to love you," ucap gadis itu lalu menghapus air mata dan mengulum senyum manis.
▫▫❤▫▫
an: Kalo ceritanya kurang menarik mohon kritik dan sarannya ya di komentar.
ALICE
◾Characters◾
-
-
-
-
-
-
-
-
↔↔
-
-
-
-
-
-
-
-
Surabaya, 26 Agustus 2018
aurensycdn
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top