Yang Dijanjikan
Kembali ke Sisi terlarang, Algasta duduk termenung di dekat pilar portal. Ia memandangi langit yang dihiasi awan dan matahari yang mulai tenggelam sedikit demi sedikit. Pemuda itu mengangkat tangan kirinya, membiarkan sela-sela jari memberi jalan cahaya jingga. Mata cokelatnya memandangi jari telunjuk yang kini terbalut kain tipis.
Bayangan perbincangan dengan Lush muncul di benaknya. Dahulu Algasta adalah anak yang patuh. Entah mengapa, ia merasa berkhianat. Tapi di sisi lain, hatinya bergejolak atas tawaran Lush. Beberapa kali muncul pemikiran bahwa ia berhak untuk mengambil keputusan ini.
"Swordy, semoga aku tidak salah langkah." Algasta memeluk pedangnya erat.
***
Keesokan harinya, cahaya merah kembali muncul di pilar. Waktunya sesuai dengan yang dijanjikan Lush, sebelum mereka berdua berpisah.
"Aku akan memanggilmu saat Matahari tepat di atas kepala." Begitu pesan Lush.
Rupanya ia kembali ke Igan. Lokasi portal yang sama seperti kemarin.
"Dia datang!" Seorang gadis kecil berseru. Ia tampak takjub. "Wah! Jadi seperti ini melihat portal terbuka di depan mata, keren!"
Algasta berjalan menghampiri Lush, sementara gadis itu mengitarinya sambil memainkan gaun merahnya.
"Halo, pahlawan!" Sapa gadis itu.
"Jangan mengganggunya, Lily!" seru Lush.
Algasta mengusap rambut Lily sambil tersenyum. "Halo."
"Ini untukmu." Lush menyerahkan sebuah kalung kepada Algasta.
"Untuk apa?" Algasta baru sadar, Lush dan yang lain juga mengenakan kalung seperti ini.
"Holo Physique, seperti yang aku janjikan." Pemuda jangkung itu menjelaskan, "ini adalah media untuk melakukannya."
Algasta pun memasang rangakaian batu alam itu di lehernya. Tidak terasa reaksi apapun di tubuhnya. Ia mulai ragu dengan kekuatan benda itu.
Lush menepuk tangan. "Baiklah, aku tidak suka membuang waktu. Jadi, mari kita berangkat sekarang."
Algasta terkejut dengan kalimat Lush.
Ia baru akan membuka mulutnya ketika gerombolan itu menghilang satu demi satu. Lush memegang pundak Algasta dan berkata, "Kita akan pergi ke tempat selanjutnya."
"Tunggu dulu ...." Algasta tercekat. Suaranya makin samar seiring tubuhnya yang menghilang dari pemandangan Igan.
Portal terbuka di sebuah hutan. Tampaknya anggota lain sudah sampai di tempat itu, mendahului Algasta dan Lush.
Baru saja mengangkat pandangan, Algasta merasakan sensasi tidak nyaman. Tubuhnya seperti dihimpit, dan diputar dengan kecepatan tinggi.
"Aku juga seperti itu saat pertamakali melakukan teleportasi dengan Holo Physique." Lush menepuk punggung pahlawan yang kini membungkuk dan memuntahkan semua isi perutnya.
360 kata
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top