Sampai Jumpa

Algasta memandangi portal yang sudah tertutup di depannya.

Akhirnya ia kembali lagi ke Maya. Setelah mengalahkan Emyr, mereka berlima (Algasta, Bullet, Silviu, Olita, dan Zeya) harus kembali ke tempat asal mereka masing-masing. Pemuda itu harus menghadapi perpisahan untuk kedua kalinya.

"Hey, Algasta!" Sebuah suara yang ia kenal terdengar dari belakang.

"Hans!" Senyum lebar Algasta merekah menyadari lima orang yang ia rindukan berdiri di kejauhan. Ia segera berlari menghampiri mereka.

"Kau ke mana saja?" Lily memeluk pinggang pemuda berjubah itu.

Algasta tidak menjawab. Ia terlalu sibuk memandangi teman-temannya.

"Kami menjelajahi Fa Buki, lalu mampir ke sini." Hans meraih dan menggendong Lily. "Tapi kami tidak menemukanmu. Padahal, monster muncul dua kali di Igan."

"Ahaha ... ceritanya agak panjang."

"Aku percaya itu." Lush menepuk pundak Algasta. "Ketika monster datang, yang menanganinya justru seorang wanita. Bisa-bisanya kau mengalihkan tugasmu padanya!"

Algasta hanya bisa tertawa kecil sambil menggaruk lehernya.

"Eh?"

"Haah?"

Lush dan yang lain menganga.

"Hey anak baru." Sang kapten merangkul pemuda di depannya.

"Ceritakan padaku, apa yang terjadi selama kau menghilang. Dan ... kenapa kau bisa --" Lush tidak melanjutkan kalimatnya. Ia bingung menjelaskan apa yang ada di pikirannya. Ia hanya merasa si anak baru ini, sudah mengalami 'peningkatan'. Ia sudah tidak sepolos dulu.

"Yah, ceritanya agak panjang ...." ucap Algasta memulai cerita. Ia menjelaskan semua. Tentang surat anonim, hingga saat ia melawan Emyr bersama empat orang lainnya.

"Astaga!"

"Jadi sebenarnya dia manusia?" Lee membelalakkan matanya.

"Kau bilang, Zeya si anggota kapten Roux mengubah bentuk energi Emyr?" Hans bertanya.

Pemuda itu mengangguk. Ia agak bingung melihat Lush dan yang lain mulai saling pandang.

"Kenapa?" tanya Algasta.

"Itu artinya, ia hanya sementara terjebak di lubang hitam itu." Lush menjaskan, "suatu saat ia akan kembali."

Algasta menghela napas berat. "Apa boleh buat, kami harus menghadapinya."

"Apa maksudmu, 'kami'?" protes Albert. "Kita!"

"Albert benar. Kau adalah anggotaku. Dan aku tidak akan membiarkan kau --maksudku kalian berjuang sendiri. Ayesh, Ssi, dan Roux juga tidak akan tinggal diam tentang hal ini."

Senyum Algasta kembali mengembang. "Terimakasih."

"Jadi ... sambil bersiap untuk menghadapi Emyr, bagaimana kalau kita bersenang-senang dahulu?" ucap Lush bersemangat.

"Asiik!" Lily melompat kegirangan.

"Aku yakin itu akan membutuhkan waktu yang lama." Lee meregangkan otot-otot nya. "Jadi, mau mulai dari mana --kita bersenang-senang?"

"Berangkat ke Tikota~" Lush menggapai tangan Algasta. Dengan cepat dan pasti, portal terbuka membawa mereka ke kota hiburan paling menyenangkan di Maya.

.
.
.
.

Selesai

Terimakasih sudah menemani bertualang. Sampai jumpa di ALGASTA HIER season 2

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top