Yamatonokami Yasusada

{Big Brother}
Touken Ranbu
(c) DMM
Happy Reading!

.
.
.
.

Memiliki saudara memang menyenangkan, apalagi jika seorang kakak laki-laki yang memiliki sifat yang diidam-idamkan wanita manapun. Tentu ada kesenangan dan deritanya tersendiri.

Hei, siapa yang tidak ingin memiliki abang dengan kriteria suami idaman?

Deritanya? Oh tentu saja kepopuleran kakak seorang (Name) yang membuatnya menderita. Okita Souji--vokalis dari grup band yang baru-baru ini naik daun, Shinsengumi. Sampai sekarang adik dari vokalis bermata biru tersebut masih mempertanyakan kenapa tidak ada orang yang merasa ganjil dengan nama band kakaknya.

Itu hanya satu contoh dari sekian banyak derita yang dialami oleh Okita (Name). Contoh yang lain dari penderitaan gadis itu adalah, fans sang kakak. Baik lelaki maupun perempuan, muda ataupun tua, pasti akan jatuh pada pesona Okita Souji.

Terutama sang kekasih yang merupakan fans Okita Souji garis keras kelewat keras. Terkadang gadis itu berpikir, apakah kekasihnya itu hanya menjadi pacarnya karna sang kakak. Memikirkannya hanya membuatnya sakit hati.

Gadis itu merebahkan diri di lantai yang dingin. Kedua kaki dan tangan miliknya direntangkan dengan malas. Melihat sang adik yang tampak sedang merana menimbulkan rasa penasaran di diri Okita. Sambil melipat tangannya, ia mempertanyakan apa hal yang menimpa sang adik tersayangnya.

"Kau kenapa, (Name)?"

Gadis itu menatap kakaknya sejenak--lalu kembali lagi ke dunia pemikirannya. "Tidak kenapa-napa, Sou-nii." Mendengar suara lesu sang adik membuat Okita berjongkok di sebelahnya dan mengusap-usap perlahan kepala (Name) yang tengah berada dalam dilema kehidupan.

"Tentang pacarmu lagi?" Mendengar topik sensitif itu membuat gadis berambut (H/C) melonjak kaget. Secara refleks, ia bangun dari tidurannya--yang membuatnya hampir saja menabrakkan dahi miliknya dengan dahi Okita.

"Terkutuklah sifat sok peka mu, Sou-nii," gumamnya pelan. Mendengar ucapan sang adik membuat Okita dengan senang hati menyentil keras jidat (Name)--yang tentunya dibalas dengan suara melengking sang gadis.

"Hei! Untuk apa itu tadi?!"

Pemuda yang mengenakan kaos turtleneck itu menatap datar (Name). Bisa dirasakan dengan jelas aura horor yang menguar dari tatapan mata Okita. "Dengar, memang akulah yang mengatakan ada kemungkinan Yamatonokami menjadi pacarmu karna aku. Tapi itu tidak berarti kau harus mempercayainya." Okita menghela napas sejenak, menatap lembut perempuan muda di depannya. "Ceritakanlah pada Yamatonokami," ujarnya sebelum melangkah ke dapur.

"Terima kasih Sou-nii! Aku doakan kau cepat dapat pacar!"

Dari dapur Okita hanya tersenyum tipis--walaupun hatinya sedikit tersindir kalimat terakhir sang adik.

.
.
.
.
.

"Yasusada! Yasu! Oi! Yasusada!"

Yasusada memijit pelipisnya pelan, sesekali menggerutu akibat orang tak waras mana yang menggedor-gedor pintu rumahnya di siang bolong seperti ini--mungkin saja Kashuu Kiyomitsu ataupun Izuminokami Kanesada.

Baru saja ia membuka pintu rumah, ia sudah diterjang seseorang, tentu saja mengakibatkannya dan orang itu jatuh ke belakang. Mereka berdua meringis secara bersamaan--walaupun Yasusada yang lebih kesaktian.

"(Na-Name)?" Pemuda manis itu terkejut mengetahui bahwa gadis tercintanya tengah menangis di atas dadanya. Lantas saja ia panik, apa dirinya berbuat salah?

"Yasuuu, aku rindu denganmu!"

Yasusada mengerjapkan matanya bingung, tangannya bergerak mengusap helaian hitam sang gadis. "Aku juga rindu denganmu, (Name)," ujarnya.

"Ne, aku atau kakakku?"

Pemuda itu tertawa pelan--membuat gadis di pelukannya menggeram sebal. "Sudah jelas bukan?"

"Walaupun aku dikenal sebagai penggemar berat Okita-kun, tapi aku lebih mencintai adiknya, aku benar-benar mencintainya!" Sahut lelaki berambut hitam tersebut, tak lupa mengecupi kedua pipi milik (Name).

.
.
.
.
.

"Oi, Yasusada, jadi tida--ASTAGA YASUSADA INI MASIH SIANG!"

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top