{Wake up}
Touken Ranbu
(c) DMM
Happy Reading!
.
.
.
.
Dengan langkah geram, seorang gadis berpakaian olahraga berjalan mengitari lorong-lorong sekolah yang ramai. Ia dengan kesal melirik setiap kelas yang sepi dikarenakan penghuninya sibuk menonton perlombaan dan berpartisipasi di festival yang diadakan di sekolahnya. "Ck, kemana si pemalas itu," ucapnya dengan kesal.
(Name) menghentikan langkahnya sejenak. Dirinya berpikir sebentar, di tempat manakah seorang pemalas akut akan menghabiskan waktunya untuk bermalas-malasan atau setidaknya tidur tanpa diganggu bisingnya festival. Gadis itu menghentakkan kaki kirinya dengan keras--membuat beberapa orang di dekatnya tersentak kaget. Kenapa tidak ia pikirkan sedari tadi!
.
.
.
.
.
Pemuda yang dengan nama Akashi Kuniyuki itu sedikit tersentak kala pintu ruang kesehatan dibuka dengan kejamnya. Dirinya yang asik bermalas-malasan di kasur lembut yang tergeletak begitu saja di lantai itu menangkap jelas eksistensi dari teman sekelasnya, yang tengah menatapnya dengan berapi-api.
"AKASHI KUNIYUKI! BAWA TUBUH PEMALASMU ITU KELUAR SEKARANG!" Pekik sang gadis. Sayangnya, Akashi tidak mengindahkan suara besar (Name) yang menggelegar itu. Ia malah menutup matanya, membiarkan dirinya tidur dengan sedapnya. Urat kekesalan tampak sekali di dahi gadis itu, habis sudah kesabarannya. "Hoi! Kau dengar tidak, hah?!"
Tak ada jawaban. Oh, tunggu, pemuda berkacamata itu membalasnya dengan dengkuran halus. Ah ... sudah terlelap rupanya. (Name) mengelus-elus dadanya sebentar--mencoba meredam amarah yang menumpuk di dada. "Sabar, sabar, sabaar, seret saja dia, (Name)," gumamnya pada diri sendiri. (Name) melangkah mendekati sosok pemuda yang tidur seperti tak ada hari esok itu. Ia berjongkok sebentar, dan malah terlena untuk terus menatap lelaki berkacamata tersebut. Rambutnya yang agak acak-acakan, baju training yang dipakai dengan tidak rapinya, dan bibir yang sedikit terbuka itu.
Yang jika kau begitu teliti melihatnya, kau dapat melihat sedikit liur yang menetes di sudut bibirnya.
"Kuniyuki, sebaiknya kau bangun sebelum aku selesai menghitung. Satu, dua, ti--"
"Apa, lebih baik kau tidur bersamaku."
"Woah--Oof!"
Dengan satu tarikan, pemuda super pemalas itu berhasil menjatuhkan (Name), mebuat sang gadis berbaring di atas dadanya. "Dadamu keras, Akashi," ujar sang gadis. (Name) menggeser tubuhnya dari dada Akashi. "Tentu saja, karna itu otot. Bukan seperti milikmu," ucapnya tanpa beban. "Maksudmu apa, hah?!" Sahut (Name) kasar--tak lupa menghadiahkan pemuda itu semuda jitakan keras di dahinya.
"Sudahlah lebih baik kau tidur, (Name)."
Gadis itu menjatuhkan diri di sisi kosong yang ada di samping pemuda itu. Akashi memutar tubuhnya untuk menatap sang gadis berambut (H/C) di sampingnya, dan perlahan ia mulai terlelap lagi. (Name) menggeleng pelan melihat betapa cepatnya seorang Akashi tertidur, tak lama ia pun ikut terlelap dalam dekapan hangat milik Akashi Kuniyuki.
'Begini lebih enak, terlelap bersama kekasihmu di ruangan yang dingin,'
.
.
.
.
.
"Dan Kane-san, kau lihat bagaimana Kyoudai berlari tadi! Keren sekali!"
"Ou! Kau benar Kunihiro, aku sedikit tidak menyangka bahwa Yamanbagiri bisa segesit itu dalam berlari,"
"Mungkin dia sudah puas dipanasi Chougi sebelum perlombaan tadi, makanya--eh, Horikawa, kita sudah mengunci ruangan kesehatan tadi, bukan?"
"Iya ... ada apa memangnya, Yagen-san?"
"Lihatlah." Yagen mengesturkan pintu yang terbuka sedikit itu. Ketiga insan itu mengintip sedikit--kemudian mereka menyesalinya. Mereka melihat sosok Akashi Kuniyuki yang tidur--seperti biasa, tengah enaknya memeluk (Surname) (Name) yang juga tertidur. Memang tak ada yang aneh, kecuali fakta mereka juga ingin seperti itu dengan kekasih mereka--terutama Izuminokami yang belum punya kekasih.
"Kunihiro, Yagen, minggir, biar aku yang membangunkan mereka,"
"Silahkan,"
"Ka-Kane-san, sebaiknya biarkan saja mereka--KANE-SAN!"
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top