....
Jika tau kembali ke rumah hanya akan membuat suasana hati Ray semakin memburuk, gadis itu pasti tidak akan pernah pulang. Mungkin tidur di kursi taman lebih baik dibandingkan mendapat kabar bahwa Gaku akan segera menikah. Undangan di tangan Ray bahkan sudah tidak jelas lagi bentuknya. Mungkin seperti itu pula lah keadaan hati gadis itu saat ini ; hancur tak berbentuk.
Sudah Ray duga bahwa perempuan di balik telepon itu bukanlah Ibu, saudara, ataupun kenalannya.
Semuanya jelas sekarang. Perempuan itu adalah tunangan Gaku. Calon istri pria yang Ray sukai.
Tanpa menghiraukan panggilan orang tuanya, Ray berlari keluar rumah. Hanya satu yang gadis itu butuhkan saat ini.
Haru
Ray butuh Haru agar ia merasa lebih baik.
Gadis berhelai panjang tersebut terus berlari menuju rumah Haru dengan air mata yang berderai di wajahnya. Ray tentu pernah sakit hati, tapi tidak pernah sesakit ini. Dadanya terasa sesak, bahkan bernafas saja rasanya sangat menyakitkan.
Haru masih berada di luar ketika Ray tiba disana. Pemuda itu hentak membuka pintu rumahnya saat merasa seseorang menubruk punggungnya dengan sebuah pelukan yang erat.
"Haru ... Hiks..."
Iris biru laut Haru membulat ketika mendengar suara Ray yang tersendat oleh isakannya yang semakin menjadi-jadi.
"R-ray? Kau kenapa?"
"Sakit, Haru. Hiks ... Kenapa mencintai seseorang bisa semenyakitkan ini?"
Dari betapa terlukanya Ray mengatakan hal itu saja Haru sudah bisa menebak apa yang menyebabkan gadis yang selama ini dia cintai menangis begitu pilu seperti sekarang.
Tanpa kata, Haru memutar tubuhnya hingga dia bisa menenggelamkan Ray ke dalam pelukannya. Gadis itu pun semakin tersedu di dada bidang Haru.
"Berhentilah jika cinta itu hanya bisa menyakitimu, Ray." Haru bergumam saat pria itu meletakkan dagu di atas kepala gadis berhelai panjang tersebut.
Ray hanya terisak tanpa bisa menjawab, membuat Haru semakin mengeratkan pelukan mereka.
"Kau mau tau siapa orang yang menandingi rasa sukaku pada berenang kan, Ray?" Tanya Haru. Tanpa menunggu jawaban lawan bicaranya, dia melanjutkan. "Orang itu adalah sahabat perempuanku yang ceria, bawel, dan cengeng. Dia sedang menangis di pelukanku sekarang. Dia menangis karena orang yang dia sukai akan segera menikah."
Haru merasa Ray menegang dalam pelukannya. Meski begitu, laki-laki pecinta air itu terus berbicara, "Aku tidak tau sejak kapan aku mulai mencintainya. Perasaan ingin melindungi itu sudah ada sejak kami masih anak-anak. Aku tidak setuju dengan kata-katanya yang mengatakan bahwa mencintai itu menyakitkan. Karena faktanya, aku bahagia karena mencintainya."
Pelukan mereka akhirnya terlepas. Dalam penglihatannya yang berkabut, Ray bisa melihat senyum itu masih bertahan di wajah tampan Haru saat pria itu menghapus air matanya.
"Kau ... Mencintaiku?" Tanya Ray pelan.
Haru mengangguk sebagai jawaban.
"Kenapa?"
"Kenapa?"
"Kenapa kau mencintaiku?"
"Cinta tidak butuh alasan, Ray. Aku mencintaimu karena aku mencintaimu."
"Tapi ..."
"Kau tidak perlu membalas perasaanku sekarang." Masih dengan senyum, Haru melanjutkan. "Aku akan menunggu hingga kau sembuh dari lukamu."
Ray terpaku mendengar kalimat Haru. Gadis itu tidak pernah menyangka, sahabat sejak kecilnya itu menyimpan perasaan padanya.
Cinta? Ray bahkan tidak pernah sekedar membayangkan Haru akan mencintainya. Kata cinta seolah tabu jika diharapkan keluar dari bibir Haru.
Tapi ... Hey! Disinilah Ray sekarang. Mendengar kata cinta itu keluar dari seseorang yang selalu ada untuknya.
Dan orang itu adalah Nanase Haruka.
*******
SELESAI
Horeeeee penderitaanku dalam menulis cerita laknad ini akhirnya berakhir jugaaa //sujudsyukur
Yang penasaran siapa yang nikah sama Gaku, aku kasih tau nih. Orang itu adalah ....
AKU! HAHAHAHAHA
Apa? Apa? Sirik? Iri? Dengki? Bodo amat wkwkwk yang penting nikah ama Gaku (~‾▿‾)~
Buat oknum berinisial "R" aku ingin mengucapkan :
IYA SAMA-SAMA
Baik kan aku namatin book ini? Meski panas dingin sih pas ngetiknya, tapi IKHLAS kok aku IKHLAS bikinnya :D
Se-IKHLAS aku buat Haru lope lope sama kamu :D
Puas ga puas harus puas ya sama endingnya wkwkwk dah ah aku mo bobo ama ayang Gaku
Babai
Mimpi buruk ya, Teman :D
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top