30 (27 Nov) ~ Sebuah Notifikasi
Anita kini terbaring di tempat tidur. Buku-buku tebal milik Fani berserakan bersama bantal, guling serta seprai di lantai kamarnya.
Teman-temannya kini sudah menghasilkan uang sendiri dengan bekerja, sebagian malah sudah berkuliah sesuai jurusan yang mereka impikan. Dan sang perempuan berkacamata cokelat ini hanya bisa menjawab seadanya ketika mereka bertanya tanpa berniat membantunya.
Pikiran sang gadis pun melayang. Ia tidak ingin menyalahkan kedua orang tua yang tak dapat membiayai lebih dari mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Untuk itu, ingin sekali Anita menjadi seseorang yang dapat membantu mereka, namun usahanya belum terwujud hingga saat ini.
Ia merasa ini akan menjadi sia-sia. Mengorbankan pikirannya sekarang demi sebuah mimpi mendapatkan gelar mengajar tidaklah mungkin tanpa adanya biaya. Ia tidak ingin menyusahkan Ibu dan Bapak lagi.
Dan kini tangisan terdengar, Anita menarik gorden jendela hingga ruang kamarnya menjadi gelap. Ponsel bergetar, satu notifikasi dari Fani.
Dihapuslah sisa air mata di wajahnya, memunguti buku-buku itu lalu membacanya. Sebuah senyuman ia perlihatkan untuk menyemangati dirinya sendiri.
Sebuah pemberitahuan ini mungkin akan memperpanjang harapan Anita.
●●●
100 kata
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top